Cara Membuat Sejarah Keluarga

Menentukan cara membuat sejarah keluarga akan lebih banyak tergantung pada tujuannya terlebih dahulu. Apakah itu hanya sebagai memory untuk anggota keluarga, ataukah untuk dibaca masyarakat luas. Jika tujuannya adalah yang kedua, akan ada lebih banyak tantangan menunggu disana.

Namun apa pun tujuan penulisan sejarah keluarga yang kamu kerjakan, 5 tips berikut ini akan memudahkan kamu menuliskannya.

5 Langkah Cara Membuat Sejarah Keluarga

Cara membuat sejarah keluarga
Photo by Daria Shevtsova on Pexels.com

Setiap keluarga pasti memiliki kisah dan sejarah yang menarik. Ada yang kakek neneknya adalah pejuang kemerdekaan dan pernah angkat senjata berjibaku melawan penjajahan. Ada pula misalnya yang keluarga mereka merupakan imigran dari negeri jauh kemudian sukses membangun bisnisnya di tempat yang sekarang.

Sayangnya kisah-kisah tentang keluarga dan leluhur seperti ini kadang menghilang ketika mencapai generasi ketiga atau keempat. Cucu dan cicit sudah cukup jauh untuk mengetahui sejarah keluarga sampai pada eyang mereka. Bahkan banyak sekali generasi saat ini yang tidak tahu siapa eyang mereka, darimana mereka berasal, apa yang mereka lakukan pada saat itu.

Nah, ini adalah kesempatan bagimu untuk membantu mengabadikan sejarah keluarga tersebut dengan mempelajari cara membuat sejarah keluarga.

Kamu bisa melihat contoh pohon sejarah keluarga dari silsilah lain dan membuatnya pula untuk keluargamu. Jika memungkinkan, kamu juga bisa membuatnya memiliki background cerita yang lengkap layaknya novel.

Semua proses itu tidak akan mudah untuk kamu lakukan, tapi beberapa langkah berikut akan memudahkannya.

1. Pilih Format Sejarah Keluarga yang Ingin Ditulis

Cara membuat sejarah keluarga
Photo by Kaboompics .com on Pexels.com

Jadi pertanyaannya adalah; Sejarah keluargamu itu akan kamu tulis dalam bentuk apa?

Apakah dalam bentuk buku sejarah tebal hard cover lengkap dengan album?

Ataukah kamu hanya membuatnya dalam bentuk album foto-foto yang dilengkapi satu atau dua baris keterangan gambar?

Atau, kamu ingin membuatnya dalam bentuk yang lebih santai seperti dalam website, blog, catatan kecil untuk keluarga atau malah dalam bentuk buku resep keluarga?

Apa pun pilihanmu, dalam langkah ini kamu harus jujur pada dirimu sendiri mengenai beberapa hal yang kamu miliki sebagai modal untuk menuliskannya. Berapa banyak sumber penulisan yang kamu miliki? Apakah sejarah ini cukup menarik untuk dibaca orang lain?

Untuk formatnya sendiri sebaga cara membuat sejarah keluarga yang paling ideal, berikut adalah beberapa yang bisa kamu pilih;

Narasi Memoar

Bentuk pertama yang dapat kamu jadikan sebagai referensi penulisan sejarah keluargamu adalah narasi memoar atau memoir narrative. Ini adalah satu jenis penulisan cerita yang berfokus pada pengalaman terpenting dari masing-masing anggota keluarga yang bisa kamu dapatkan sumbernya dengan baik.

Memoar berbeda dengan biografi atau autobiografi. Dalam memoar kamu tidak perlu menuliskan semua hal secara lengkap mengenal kisah keluargamu. Sebagai gantinya, kamu bisa menyeleksi beberapa anggota keluarga dengan pengalaman paling menarik saja untuk menjadi subyek ceritamu.

Apa kisah mereka yang memiliki relevansi dengan keluarga secara keseluruhan? Kemudian beri itu dalam catatan-catatan memoar yang kamu tuliskan.

Album Scrapbook

Bentuk kedua yang bisa kamu pertimbangkan untuk membuat sejarah keluargamu adalah dengan album scrapbook yang berisi koleksi foto, cerita dan deskripsi silsilah. Syarat utama yang harus kamu miliki untuk membuat sejarah keluarga dalam bentuk ini adalah koleksi foto keluarga yang cukup komplit.

Dalam menulis sejarah keluarga dengan bentuk scrapbook, kamu bisa menyusun foto berdasarkan kronologis.

Buku Resep atau Ramuan Khusus

Penulis Gunung
Photo source: Unsplash

Jika keluargamu memiliki resep menarik dalam memasak, kamu bisa membagikannya dalam buku sekaligus menjadikannya sebagai sejarah keluarga.

Jadi, kamu bisa menuliskan sejarah orang-orang yang menggunakan resep ini di keluargamu. Mungkin kamu bisa menambahkan pula bagaimana resep tersebut menjadi andalan keluarga dalam momen khusus seperti lebaran, hajatan atau nikahan.

Resep ini tidak harus masakan yang benar-benar istimewa, lho.

Kamu bisa menggunakan masakan yang umum juga. Namun pastikan bahwa resep ini adalah sesuatu yang memang benar-benar ada dalam sejarah keluargamu.

Novel Fiksi

Nah, ini adalah bagian yang paling menantang dan sangat tidak umum dilakukan yaitu mengubah sejarah keluargamu dalam sebuah novel fiksi.

Dengan ide kreativitas yang kamu miliki, kamu bisa menggunakan sudut pandang orang lain untuk menulis novelnya. Misalnya kamu membuat tokoh fiksi protagonis adalah seseorang yang bekerja pada keluarga besarmu kemudian mengenal silsilahnya dengan sangat baik.

Bahkan kamu juga bisa berimprovisasi dengan menciptakan tokoh antagonis dan konflik jika kamu memilih bentuk penulisan sejarah keluarga yang terakhir ini.

2. Tentukan Ruang Lingkup Penulisan Sejarah

cara membuat sejarah keluarga
Source: Freepik

Bagian kedua dalam penulisan sejarah keluarga adalah menentukan apakah kamu ingin menulis keseluruhan anggota keluarga atau pada satu garis keturunan tertentu saja. Pilihan apa pun yang kamu ambil akan memiliki konsekuensi setelahnya.

Jika kamu menulis sejarah seluruh anggota keluarga secara luas, ini mungkin akan membutuhkan banyak riset dan waktu yang lama. Jika kamu menulis hanya satu garis keturunan tertentu saja, dampaknya bisa saja seolah ‘mengeluarkan’ garis keturunan lain dari sumber yang sama.

Tapi bagaimana pun, kamu tetap harus memilih ruang lingkup penulisan sejarah keluarga supaya prosesnya dapat lebih fokus.

Sebagai gambaran, berikut beberapa ruang lingkup penulisan yang bisa kamu gunakan.

Bani atau Semua Keturunan Dari

Nah, ini adalah salah satu yang paling umum untuk kamu lakukan, yakni dengan memulai satu nama yang mungkin dianggap paling menonjol dari leluhurmu kemudian melanjutkannya hingga keturunan yang paling akhir.

Sejarah keluarga ini disusun berdasarkan generasi yang dapat dibuat bersumber dari satu individu atau pasangan.

Nah, jika leluhurmu adalam imigran/transmigran, ini adalah cara yang ideal untuk membuat sejarah keluarganya.

Garis Keturunan Tunggal

Opsi kedua yang dapat kamu ambil adalah dengan memulai dari garis keturunan tunggal dari salah satu leluhur paling awal yang kamu ketahui. Misalnya mulai dari kaket buyutmu, atau beberapa tingkat di atas eyangmu.

Setelah kamu mengunci satu nama sebagai garis keturunan yang akan dijadikan sebagai dasar, kemudian ikuti garis keturunannya sampai dengan generasi terakhir, misalnya kamu sendiri.

Polanya hampir sama dengan yang pertama, hanya saja ini akan lebih berfokus pada satu nama saja sebagai gen yang diikuti. Artinya jika leluhur yang kamu ikuti itu memiliki lebih dari satu pasangan, hierarki garis keturunannya juga akan lebih luas.

Eyang Buyut

Penulis Gunung
Photo by Pixabay on Pexels.com

Pilihan ketiga yang juga bisa kamu gunakan adalah dengan melakukan penulisan sejarah mundur. Maksudnya adalah kamu membuat sejarah keluarga berdasarkan dari keturunan terakhir (misalnya dirimu sendiri) kemudian mundur sejauh yang kamu bisa.

Bagian ini bisa kamu batasi dengan mempertimbangkan sumber penulisan yang kamu miliki. Kamu bisa membuat misalnya 4 keturunan yaitu dari kamu, ayah ibumu, kakek nenekmu, dan eyang buyutmu.

Jika sumbermu lebih lengkap, kamu bisa meningkatkannya menjadi lebih panjang hingga 8 garis keturunan mundur.

Atau jika memang sumbermu sangat bagus dan kamu cukup ambisius untuk melalukan riset, kamu bisa membuatnya menjadi hingga 16 garis keturunan ke atas.

3. Gunakan Tema atau Plot Cerita

Penulis Gunung
Photo by Carmen Attal on Pexels.com

Langkah ketiga yang juga harus kamu lakukan ketikan membuat buku sejarah keluarga adalah dengan menentukan temanya. Langkah ini semakin penting jika penulisan sejarah yang kamu lakukan itu bentuknya adalah novel.

Jadi pada langkah ini bayangkan bahwa kakek nenek atau eyang buyutmu sebagai tokoh cerita. Supaya membuatnya menjadi lebih realistis, coba kemudian tanyakan pada dirimu sendiri; Apa yang menjadi kendala terbesar yang pernah mereka hadapi dalam hidupnya?

Berpikirlah seperti seorang penulis novel yang dapat menentukan tema penulisan sekaligus juga plot cerita.

Beberapa tema penulisan sejarah keluarga yang bisa kamu adaptasikan misalnya adalah;

Miskin Menjadi Kaya

Ini adalah tema yang populer untuk bercerita mengenai sejarah keluarga. Perjuangan menuju sukses dan membangun kekayaan adalah tema yang menarik untuk dikisahkan.

Kamu misalnya dapat mengisahkan siapa di antara leluhurmu yang benar-benar memiliki tekad mengubah nasib garis keturunannya. Apa yang ia lakukan? Apa saja kendala yang ia hadapi? Bagaimana ia mengatasinya? Dan lain sebagainya.

Migrasi atau Perpindahan

Jika keluargamu berasal dari pulau yang berbeda, tema tentang migrasi bisa menjadi pilihan yang tepat.

Jadi kamu bisa menceritakan apa yang melatarbelakangi leluhurmu untuk pindah? Apa saja yang menjadi tantangan mereka untuk mewujudkan keinginan itu? Kemudian apa pula rintangan yang mereka hadapi di tanah baru? Dan apa juga yang kemudian terjadi hingga muncul keajaiban dan kamu menjadi salah satu orang yang terlahir dari keturunan itu?

Sang Perintis

Cara membuat sejarah keluarga
Photo by Rattasat on Pexels.com

Tema migrasi bisa menjadi hal yang relevan dengan perintis, itu hal pertama yang bisa kamu gabungkan.

Misalnya kakekmu adalah seorang transmigran yang kemudian menjadi perintis pertanian di tempat baru yang ia tinggali kemudian.

Akan tetapi perintis tidak hanya terbatas dalam pengertian yang seperti itu.

Jika kakekmu adalah pemilik lembaga pendidikan, atau orang yang merintis sebuah pondok pesantren, atau orang yang merintis satu organisasi, rumah ibadah, atau apa saja yang memiliki pengaruh bagi orang lain, kamu juga dapat menjadikan sebagai tema perintis yang dimaksud.

Jadi lakukan riset untuk mendapatkan jawaban beberapa pertanyaan seperti; Apa yang mendorong leluhurmu merintis sesuatu? Apa saja kendala yang ia hadapi? Bagaimana sesuatu yang ia rintis itu kemudian bisa bertahan hingga hari ini? Dan seterusnya.

Survival Masa Perang

Bertahan hidup di masa perang adalah cerita hebat, bagaimana pun buruknya kondisi pada saat itu.

Di Indonesia dengan kemerdekaan yang sudah diraih sejak 77 tahun lalu, ada banyak orang yang masih memiliki kakek nenek yang hidup pada masa perang kemerdekaan. Jika diikuti lebih ke belakang, hampir semua orang memiliki leluhur yang pernah hidup di masa penjahahan, baik itu oleh Belanda mau pun Jepang.

Nah, kamu bisa membuat tema itu pula jika kamu bisa menggali bagian itu lebih dalam.

Apa saja yang leluhurmu alami di masa perang? Apakah ia adalah salah satu orang yang mengangkat senjata untuk membela tanah air? Apa saja yang telah mereka korbankan di zaman perang? Dan lain sebagainya.

4. Beri Cukup Perhatian untuk Melakukan Riset

Penulis Gunung
Photo by Pixabay on Pexels.com

Jika kamu ingin menulis sejarah keluaragamu dalam bentuk novel, ini adalah bagian lain yang juga sangat penting untuk kamu kerjakan. Jika pun misalnya kamu akan menjadikan novel itu bergenre fiksi sejarah, riset tetap penting untuk kamu lakukan. Riset adalah bagian penting dari rangkaian cara membuat sejarah keluarga dalam bentuk novekl.

Inti paling penting dari bagian ini adalah beri pembaca sesuatu yang bernilai untuk membuat mereka antusias. Buat pembaca seperti saksi mata yang melihat langsung apa saja yang terjadi dalam sejarah keluargamu dan jangan biarkan mereka membaca satu narasi yang kering dan membosankan.

Nah, menemui beberapa leluhur atau orang-orang yang terkait dengan mereka dapat menjadi awal riset yang bisa kamu lakukan.

Temukan apa saja kenangan yang mereka miliki? Apakah ada satu momentum yang bisa kamu kembangkan sebagai plot atau bahkan konflik utama dalam novel? Semakin banyak orang-orang yang relevan untuk kamu temui maka akan semakin kompleks sejarah novel keluarga yang kamu tuliskan nantinya.

Bagaimana jika tidak banyak yang bisa kamu temukan melalui riset ini?

Sebenarnya tidak jadi soal, karena kamu bisa mengambil sudut pandang lain dengan misalnya melakukan riset sejarah sosial. Datangi perpustakaan daerah atau kunjungi salah satu sejarawan wilayahmu dan tanyakan beberapa hal berikut;

  • Apa saja yang terjadi pada masa leluhurmu masih hidup? Apakah pernah terjadi peperangan, wabah penyakit, bencana alam atau bahkan kejadian supranatural yang menggemparkan?
  • Apa saja yang menjadi trend pada masa itu? Dalam bidang seni, transportasi, komunikasi, gaya hidup bahkan makanan sekali pun.
  • Dan lain sebagainya.

Intinya adalah; semakin banyak yang bisa kamu kumpulkan sebagai informasi dimana leluhur keluargamu hidup, semakin menarik pula yang bisa kamu berikan kepada pembacamu nantinya.

5. Berikan Lampiran + Sumber Pustaka

cara membuat sejarah keluarga
Photo by Mikhail Nilov on Pexels.com

Akan semakin menarik jika sejarah keluarga yang kamu tuliskan itu dilengkapi pula dengan dokumen pendukung seperti foto, bagan silsilah, peta atau catatan apa pun yang bisa kamu sertakan.

Dokumen pendukung dengan deskripsi yang lengkap akan meningkatkan minat pembaca untuk mengetahui lebih banyak. Pastikan ketika kamu menyertakan dokumen-dokumen tersebut, kamu juga memberikan penjelasan dan keterangan yang mendetail sebagai informasi yang mengiringnya.

Bagian terakhir yang juga tidak boleh kamu lupakan adalah dengan menyertakan sumber-sumber penulisan yang kamu jadikan referensi.

Sebutkan dengan jelas darimana kamu memperoleh kutipan, kata-kata yang penting, foto, dokumen atau apa saja yang keabsahannya mungkin memerlukan dukungan. Di samping menjaga kredibilitas buku sejarah keluarga yang kamu tuliskan, hal ini juga akan membantu orang lain yang mungkin ingin memverifikasi kebenarannya.

Contoh Pohon Silsilah Keluarga dan Cara Menulisnya

Photo source: Unsplash

Pada bagian ini saya akan membagikan beberapa template yang bisa kamu gunakan sebagai cara mudah untuk membuat struktur atau hierarki silsilah keluargamu.

Kamu bisa menggunakan ini sebagai contoh silsilah keluarga kecil yang terdiri dari satu atau dua tingkat saja. Meskipun demikian, kamu juga bisa menjadikan ini sebagai contoh membuat silsilah keluarga yang lebih besar.

Nah, karena format dasarnya adalah menggunakan word, maka tentunya kamu juga bisa mengedit bagian ini sesuka hatimu sebagai cara membuat silsilah keluarga di word.

Templatenya sendiri bisa langsung kamu download di bawah ini;

Kesimpulan

Membuat sejarah keluarga merupakan sesuatu yang menarik untuk dilakukan terlepas dari apa pun tujuan kamu melakukannya. Pilihan tema dan bentuknya sangat fleksibel, kamu hanya perlu menyesuaikan berdasarkan tujuan dan kepentingan kamu membuatnya.

Dengan mengikuti beberapa tips cara membuat sejarah keluarga yang sudah disampaikan di atas, saya berharap kamu dapat melakukannya dengan lebih mudah.

Jika pun kamu kemudian menemui beberapa kesulitan pada saat mengaplikasikannya, Kelas Menulis Online Penulis Gunung Id dapat kamu jadikan tempat untuk berkonsultasi.

Jadi, selamat mempraktikannya, ya.

BACA PULA:



Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts