Cara Mudah Menulis dan Membuat Dongeng (Panduan Lengkap)

Cara Membuat Dongeng

Dari Cinderela sampai Timun Emas, dunia penuh dengan dongeng yang turun temurun bahkan sejak abad pertengahan. Artikel kali ini akan secara khusus membahas bagaimana cara menulis dan membuat dongeng yang mudah lagi menarik. Apa pun tujuan kamu ingin menulis dongeng, panduan ini bisa kamu gunakan untuk membuatnya.

Panduan Lengkap Menulis dan Membuat Dongeng dengan Mudah

Membuat Dongeng

Kita mengenal banyak sekali dongeng klasik yang menarik bahkan hingga hari ini. Kamu mungkin mengetahui atau hapal beberapa judul dongeng yang populer seperti Malin Kundang, Batu Badaon, Legenda Danau Toba, Tujuh Kurcaci, Puteri Salju, dan lain sebagainya.

Hal yang menarik dari dongeng adalah ceritanya yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua usia. Selain itu, dongeng selalu mengajarkan suatu nilai moral untuk manusia yang dikemas dalam cerita yang sederhana. Untuk keistimewaan inilah dongeng sangat populer di belahan dunia manapun.

Nah, sebelum membahas lebih banyak tentang cara membuat dongeng, lantas apa sih pengertian dari kata dongeng itu sendiri?

Pengertian Dongeng?

Dongeng atau fabel, atau dalam bahasa Indonesia populer dengan nama cerita rakyat (folklore) adalah sebuah cerita berisi pesan moral yang biasanya melibatkan makhluk seperti peri, kurcaci, penyihir, dan lain sebagainya.

Dengan kehadiran makhluk seperti ini, dongeng memiliki kemiripan dengan fiksi fantasi. Dan itu memang benar. Namun dalam dongeng cara mengemasnya biasanya lebih sederhana.

Cerita yang tampil dalam dongeng seringkali adalah tokoh-tokoh protagonis yang mengatasi kesulitan untuk mencapai impian mereka. Pada banyak dongeng, tokoh utama seringkali adalah seorang yatim, hidup dalam kesulitan dan kemiskinan, atau terjebak dalam sebuah kesulitan yang dramatis. Dalam prosesnya, tokoh cerita kemudian menemukan cara untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Lihatlah apa yang terjadi dengan Cinderela yang berhasil melepaskan diri dari kekejaman ibu tirinya setelah memperoleh sepatu kaca dari peri. Atau lihat pula bagaimana Rapunzel dan rambut emasnya yang kemudian membebaskan ia dari belenggu penyihir jahat.

Salah satu inti penting dari dongeng adalah, bahwa ia mengajari manusia untuk tetap optimis, berbuat baik, dan tidak putus asa. Dalam dongeng, manusia selalu dapat keluar dari kesulitan dan mencapai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

Sejarah Cerita Dongeng

Dongeng Cinderella

Dongeng adalah salah satu seni sastra lisan dan tulisan tertua di dunia. Bahkan dongeng diketahui telah ada sejak zaman dahulu. Dalam sebuah sumber, dongeng Cinderela disinyalir berasal dari abad ke-7 sebelum masehi yang terinspirasi dari seorang budak di Mesir yang menikah dengan rajanya.

Tidak ada yang tahu berapa banyak dongeng yang ada di dunia ini. Selain itu, sulit juga untuk diketahui siapa sebenarnya yang menciptakan sebuah dongeng yang populer. Kita juga tidak pernah tahu siapa yang membuat dongeng seperti Bawang Merah Bawang Putih, Timus Emas, Sangkuriang, atau pun Aladdin, bukan?

Dongeng terus diwariskan dari generasi ke generasi melalui tutur lisan. Dongeng menjadi terus ada karena kesederhanaannya dan kemampuannya untuk mengajari manusia tentang moral dengan cara yang mudah. Menerima perbedaan, berbuat baik, dan berbakti kepada orang tua adalah beberapa pesan moral yang populer dalam dongeng.

Unsur-unsur Penting dalam Dongeng

Dongeng memiliki keunikannya tersendiri sebagai sebuah cerita yang sederhana. Sebuah  dongeng biasanya memiliki unsur-unsur yang membuatnya utuh. Setiap dongeng darimana pun ia berasal, pada umumnya memiliki unsur-unsur pembangun tersebut.

Nah, apa sajakah unsur-unsur dalam cerita dongeng?

1. Karakter Cerita Utama (Orang Baik, Orang Jahat)

Elemen pertama dalam dongeng yang harus adalah karakter utama atau tokoh utama cerita. Kamu tentu masih ingat bahwa tokoh utama dalam cerita bukan hanya tokoh protagonis, bukan?

Secara mudah tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita. Namun dalam membuat dongeng, pengertian ini dapat kamu persempit lagi dengan hanya dua tokoh utama yang paling penting yaitu tokoh baik dan tokoh jahat.

Tokoh baik atau protagonis adalah tokoh yang menjadi titik pusat cerita. Semua alur berpusat padanya dan ia adalah central dongeng yang kamu tulis. Sementara tokoh jahat adalah orang yang memberikan kesulitan, tantangan, dan konflik bagi tokoh baik tersebut.

Dalam dongen Puteri Salju misalnya, tokoh baiknya tentu adalah Puteri Salju sendiri. Sedangkan tokoh jahatnya adalah sang penyihir. Atau dalam Bawang Merah Bawang Putih yang tokoh baiknya adalah Bawang Putih dan tokoh jahatnya adalah Bawang Merah dan Ibu Tirinya.

2. Sihir atau Magic

Membuat dongeng

Dongeng tanpa unsur magic sama sekali bukan dongeng. Bagaimana pun dalam setiap dongeng, unsur sihir, magic, keajaiban adalah sebuah keharusan. Inilah yang membuat mengapa dongeng memiliki kedekatan dengan cerita fantasi.

Sihir dalam dongeng dapat menjadi kekuatan tokoh jahat seperti dalam dongeng Puteri Salju. Atau dapat pula menjadi kekuatan yang menyelamatkan tokoh baik dalam mengatasi kesulitan dan mencapai kebahagiaannya. Contoh untuk hal ini adalah dongeng tentang Cinderela.

3. Konflik dan Jalan Keluar

Elemen ketiga dalam dongeng adalah konflik dan jalar keluarnya. Cerita apa pun tanpa konflik tidak akan pernah menarik. Konflik adalah unsur yang menggerakkan cerita, termasuk dalam dongeng.

Semakin besar konfliknya justru semakin bagus. Tips lain dalam membuat konflik dalam dongeng adalah dengan menjadikan konflik tersebut seakan-akan tidak mungkin ada jalan keluarnya.

Setelah kondisi buntu seperti itu, barulah tokoh baik berhasil mengatasinya  dan ending cerita berakhir bahagia.

4. Pelajaran Moral

Moralitas adalah hal penting sebagai inti pengajaran dalam dongeng apa pun. Muatan pelajaran yang dengan mudah dapat pembaca cerna inilah yang membuat dongeng sangat populer. Dongeng adalah cara mudah menyampaikan pelajaran moral kepada manusia.

Pelajaran moral yang paling umum dalam dongeng biasanya adalah bahwa kebaikan pasti dapat mengalahkan kejahatan.

Atau pelajaran lainnya; tidak peduli siapa pun dan dimana pun seseorang berada, keajaiban bisa menghampirinya dan mewujudkan semua mimpi-mimpinya.

5. Akhir yang Bahagia

Pada umumnya dongeng berakhir dengan bahagia. Kalimat yang sangat populer untuk menyudahi sebuah dongeng misalnya adalah; “akhirnya mereka hidup berbahagia selamanya.”

Kebahagiaan ini biasanya karena tokoh berhasil menyelesaikan konflik dan merayakan kesuksesan mereka. Puteri Salju menikahi sang pangeran, Rapunzel, Cinderela, dan Bawang Putih juga sama. Atau seorang anak miskin yang akhirnya menjadi kaya raya, atau sang ratu yang sudah tidak kesepian lagi. Dan lain sebagainya.

Namun demikian, menjadi menarik ketika melihat dongeng dalam penulisan yang lebih modern. Ending dongeng modern mungkin bisa berbentuk ending menggantung (Cliffhanger) atau happy sad ending.

Langkah-langkah Membuat Dongeng dengan Mudah

Setelah melihat pengertian dongeng, sejarahnya, dan unsur-unsur yang ada dalam dongeng, sekarang bagaimana cara membuat dongeng?

Nah, jika kamu ingin membuat dongeng versimu sendiri maka penting bagi kamu untuk mengetahui caranya. Ini adalah cara-cara yang sangat mudah untuk kamu praktikkan yang prosesnya tidak jauh berbeda seperti membuat cerpen.

Jadi, mari mulai dengan langkah membuat dongeng yang pertama.

1. Tentukan Pelajaran Moral Apa yang Ingin Kamu Bagikan

Pelajaran moral adalah hal penting dalam dongeng. Pembaca menginginkan pelajaran tentang moral ketika mereka membaca dongeng, dan biasanya mereka mendapatkan hal tersebut.

Ada banyak pelajaran moral yang bisa kamu bagikan dalam dongeng yang semuanya dikemas dengan sederhana. Misalnya keutamaan berbuat baik kepada semua orang, bahkan pada orang yang jahat sekalipun. Ini mungkin pelajaran yang dapat diambil dalam dongeng seperti Cinderela atau pun Bawang Putih Bawang Merah.

Pelajaran lain yang juga sangat umum dalam dongeng adalah tentang penampilan yang tidak bisa menjadi cara untuk menilai seseorang. Atau don’t judge book by it cover. Pelajaran lainnya misalnya tentang menghargai perbedaan, atau kesetiaan dan sikap berani membela kebenaran, dan masih banyak lagi.

Nah, ini adalah hal yang harus kamu lakukan pertama kali ketika membuat dongeng. Yaitu dengan menetapkan terlebih dahulu pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca?

Jadi, ketika pembaca selesai membaca dongeng yang kamu tulis, lalu nilai moralitas apa yang mereka dapatkan? Apa pelajaran moral yang bisa mereka petik?

Sebelum kamu mulai menulis dongengmu sendiri, tetapkan nilai moralnya terlebih dulu.

2. Ciptakan Tokoh Jagoan Cerita (Protagonis)

Cara Membuat Dongeng

Langkah kedua yang harus kamu lakukan dalam membuat dongeng adalah dengan menciptakan tokoh utama protagonisnya sendiri. Apa pun kamu ingin menyebutnya; jagoan, protagonis, tokoh utama, pahlawan, orang baik, atau apa pun saja. Yang pasti, fokus selanjutnya adalah dengan menciptakan karakternya.

Karakter cerita ini mendeskripsikan tokoh utama dalam dongeng yang kamu buat. Bagaimana ciri fisiknya, bagaimana perwatakannya, dan apa pula tabiat-tabiatnya yang lain.

Namun penting pula untuk kamu ingat membuat karakter dalam dongeng harus lebih sederhana dibandingkan novel pada umumnya. Beberapa ciri umum tokoh utama protagonis dalam cerita dongeng misalnya adalah baik hati, polos, rendah hati, dan tulus.

Karakter utama dalam dongeng haruslah sosok yang mudah pembaca kenal dan mereka bayangkan. Lihat lagi bagaimana karakter dalam dongeng seperti Timun Emas, Bawang Merah Bawang Putih, Cinderela, atau Legenda Danau Toba. Semuanya mudah untuk pembaca pahami.

Penulisan dongeng juga tidak harus menggunakan tokoh utama manusia. Binatang seperti kancil, harimau, siput, buaya, burung, dan lain sebagainya dapat menjadi tokoh cerita. Kamu juga bisa menjadikan benda-benda mati seperti bebatuan, gunung, sungai, atau apa pun saja sebagai tokoh dalam dongengmu.

Namun bagaimana pun juga, jika tokoh ceritanya bukanlah manusia, ia tetaplah harus memiliki sifat-sifat layaknya manusia. Kancil yang cerdik, harimau yang sombong, burung Nuri yang tidak sabar adalah beberapa contoh aplikasi sifat manusia tersebut.

3. Ciptakan Karakter Penjahatnya

Setelah kamu menetapkan tokoh protagonis cerita atau pahlawannya, sekarang adalah waktu untuk menciptakan karakter penjahatnya. Tokoh antagonis dalam dongeng adalah sumber masalah atau sumber konflik yang paling utama dalam dongeng.

Karakter jahat dalam dongeng memiliki tujuan utama untuk menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya. Menghalangi karakter protagonis inilah tugas utama karakter jahat dalam setiap cerita. Dan karena hal ini pula sebuah cerita menjadi menarik.

Berpikirlah untuk menciptakan karakter penjahat yang sangat kuat dan seolah tidak mungkin dapat dikalahkan. Buat tokoh baik merasakan kesakitan dan menderita karena perbuatannya. Untuk memenuhi unsur kesederhanaan penulisan dongeng, penting bagi kamu untuk memberikan penampilan yang mendukung bagi tokoh jahatnya.

Jadi, bayangkan lagi raksasa pemakan manusia dalam dongeng Timun Emas. Atau bayangkan pula penyihir jahat dalam dongeng Rapunzel dan Puteri Salju. Penampilan mereka secara fisik dan perwatakan mereka sebagai tokoh jahat memudahkan pembaca untuk mengingat mereka dengan baik.

Penting juga untuk tidak membatasi bahwa penjahat dalam dongeng adalah manusia. Artinya, kamu bisa membuat penjahatnya adalah naga besar yang mengerikan, serigala, monster, raksasa, atau apa pun yang menarik sebagai lawan seimbang tokoh protagonis.

4. Tambahkan Unsur Magic-nya

Ingat kembali bahwa dongeng hanya bisa disebut dongeng jika ada unsur sihir dan keajaiban didalamnya. Nah, untuk hal itu kamu juga harus menambahkannya.

Unsur ajaib, magic, sihir atau apa pun kamu menyebutnya adalah elemen penting dalam membuat dongeng. Magic bisa berguna sebagai kekuatan utama tokoh antagonis ataupun menjadi cara bagi tokoh utama mencapai tujuannya. Supaya lebih mudah, ingat kembali jin yang muncul dari lampu ajaib Aladdin atau ibu peri dari Cinderela. Mereka adalah unsur magis dalam dongeng tersebut.

Tips paling mudah dalam menambahkan unsur magic dalam membuat dongeng adalah dengan menggunakan rumus “bagaimana jika…?

Bagaimana jika kudanya bisa terbang? atau, bagaimana jika teko teh tua di dalam gudang berisi jin yang baik hati? Bagaimana jika lemari di kamar nenek adalah pintu ajaib menuju masa lalu? Dan lain sebagainya.

Gunakan unsur magic yang kamu tambahkan dalam cerita sebagai cara bagi tokoh untuk mengatasi kesulitan. Atau jika kekuatan ajaib itu ada di tangan penjahat, gunakan ia untuk memberikan kesulitan pada tokoh protagonis.

5. Deskripsikan Setting Cerita

Langkah kelima dalam menulis dongeng adalah dengan menjelaskan settingnya kepada pembaca. Setting adalah latar atau tempat dongengmu terjadi. Setting termasuk tempat, waktu, kondisi sosial, iklim, dan lain sebagainya.

Dalam menciptakan setting cerita penting pula bagi kamu untuk mempertimbangkan suasana apa yang ingin kamu bangun. Setting mampu menghadirkan suasana yang dapat memaksimalkan pesan cerita yang ingin kamu tampilkan.

Misalkan setting kastil tua yang suram dapat menjadi setting untuk dongeng gotik, sedangkan rumah kecil di tepi hutan dengan sungai mengalir lembut dapat menampilkan suasana damai dan tenang. Atau ada banyak dongeng pula yang mengambil latar belakang kerajaan, hutan ajaib dimana binatang bisa berbicara, atau yang lainnya.

Selain konsep seperti ini, kamu juga bisa mempertimbangkan periode waktu dalam membangun setting dongeng. Periode ini misalnya kamu menggunakan waktu abad ke-15, abad ke-12, atau periode waktu manapun yang menurut kamu menarik.

6. Tulis Opening Dongeng yang Memikat

Dalam membuat dongeng, kalimat pembuka yang paling populer misalnya adalah; “Pada zaman dahulu…,” atau “Dahulu kala…,” dan kalimat yang sejenis dengan itu. Setelah kalimat tersebut, penulis dongeng kemudian menyebutkan tokoh ceritanya dan menggambarkan penderitaannya yang ia alami.

Contohnya dalam dongeng Cinderela yang bisa saja kamu buat begini;

‘Ayah Cinderella telah meninggal ketika dia masih sangat muda dan meninggalkannya sebagai yatim piatu. Ibu tirinya membencinya dan memperlakukannya seperti budak. Dia harus bekerja siang dan malam membuat gaun untuk keluarga sementara ibu tirinya mengenakan gaun indah dan makan makanan berlimpah. Cinderella merasa sangat sedih sehingga dia sering menangis hingga tertidur.’

Dari opening ini, pembaca sudah dapat mengetahui informasi singkat tentang Cinderela sebagai tokoh utama dan kesulitan yang ia alami.

7. Tulis Klimaks Dongeng dengan Seksama

Bagian tengah dalam dongeng adalah bagian dimana semua konflik memuncak dan tokoh utama menjadi semakin sulit keadaannya. Dalam bagian klimaks inilah tokoh protagonis menghadapi kondisi paling menantang untuk ia selesaikan.

Dalam membuat dongeng, bagian tengah adalah pusat dari plot cerita, dramatisasi, dan juga konflik. Pada bagian ini tokoh cerita dipaksa untuk mencari cara untuk mengatasi konflik dan mencapai tujuan yang ia impikan. Atau terlepas dari kesulitan yang disebabkan oleh tokoh antagonis.

Coba perhatikan dongeng Timun Emas misalnya, pada bagian tengahlah raksasa mulai menagih janjinya untuk memakan Timun Emas. Kemudian pada bagian ini pula Timun Emas dan Ibunya mencari cara untuk mengalahkan si raksasa.

Ada sebuah kondisi yang genting pada bagian ini ketika Timun Emas hampir tertangkap dan semua senjata yang ia gunakan dapat dilewati oleh sang raksasa.

Dalam menulis dongeng, bagian paling dramatis dan mengaduk emosi pembaca adalah bagian tengah cerita.

8. Tulis Ending Dongeng yang Bahagia

Akhir yang bahagia adalah bagian paling penting dalam membuat dongeng. Semua dongeng pada umumnya berakhir dengan kebahagiaan. Pada ending dongeng, tokoh utama berhasil mencapai tujuannya, tokoh penjahat berhasil dikalahkan, dan konflik bisa diatasi dengan sempurna.

Lihat lagi bagaimana Cinderella berhasil memakai sepatu kaca yang pas di kakinya. Atau raksasa yang mengejar Timun Emas tenggelam di lautan terasi. Atau Bawang Putih yang dijemput oleh pangeran untuk dibawa ke istana dan menjadi permaisuri.

Meskipun sebagian besar ending yang bahagia adalah rahasia utama dalam membuat dongeng. Namun dalam tempo yang lebih aktual, ada pula penulis dongeng yang membuat ending dongengnya menyedihkan atau justru menggantung.

Akan tetapi yang paling penting dalam ending ketika kamu membuat dongeng adalah, pastikan penegasan pesan ceritanya tercapai. Kebaikan mendapatkan imbalannya, kesombongan akan berakhir binasa, dan lain sebagainya.

Beberapa Tips Tambahan dalam Membuat Dongeng

Membuat Dongeng

Untuk menyempurnakan panduan membuat dongeng dalam artikel ini, berikut beberapa tips lain yang bisa kamu gunakan pula ketika menulis dongeng versimu sendiri.

Dengan mengaplikasikan beberapa tips berikut ini dongeng yang kamu buat pasti menarik bagi pembaca. Akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah proses membuat dongengnya sendiri yang lebih lancar dan mudah untuk kamu lakukan.

Nah, berikut beberapa tips tambahannya.

  • Ketika kamu kehilangan inspirasi, cobalah baca beberapa karya dongeng lain. Utamakan untuk membaca karya-karya yang terbaik saja.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dapat dipahami oleh beragam kelompok umur. Hindari istilah yang rumit.
  • Sertakan kata-kata klise yang umum dalam dongeng, seperti; “Pada suatu ketika”, atau “Berbahagia selamanya..”.
  • Gunakan angka ajaib 3 atau 7 untuk karakter, tempat, atau apa pun yang pas. Ini adalah angka ajaib dan memiliki aura magis tersendiri. Coba lihat lagi dongeng 7 Kurcaci, 3 Babi Kecil, dan yang lainnya.
  • Dongeng biasanya memiliki konflik sentral kebaikan melawan kejahatan. Kamu juga bisa mengikuti ini.
  • Gunakan busur karakter supaya pembaca melihat perkembangan tokoh cerita di awal dan di akhir dongeng.
  • Biarkan penjahat mendapatkan hukuman atas kejahatannya. Dan sebaliknya, pastikan orang baik mendapatkan imbalan atas kebaikan mereka, termasuk tokoh protagonis.
  • Buat konflik yang tokoh utama hadapi mustahil bisa ia lewati jika tanpa bantuan unsur magic. Lihat lagi bagaimana peri ajaib mengubah hidup Cinderella, atau bagaimana cinta sejati menghapus kutukan sang penyihir dalam Puteri Salju, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Membuat dongeng pada dasarnya adalah sesuatu yang mudah. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini, kamu pasti dapat membuat dongeng versimu sendiri dengan lebih mudah dan tepat sasaran.

Hal yang membantu kelancaran proses ini adalah latihan.

Jadi, kamu bisa melatih kemampuan menulis dongeng dengan melakukannya sesering mungkin. Dan semakin rajin kamu berlatih, maka semakin baguslah dongeng yang akan kamu hasilkan.

Selamat mencoba!



A Wan Bong

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 23 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan dan karya saya yang lain dapat dibaca pula pada beberapa tautan berikut;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts