Saat menulis cerpen atau novel, tugas utama penulis adalah menciptakan cerita yang menarik. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menambahkan subplot. Subplot sendiri adalah alur cerita sekunder yang terdapat dalam cerita baik pada novel, cerpen, drama, film, atau jenis penceritaan lainnya.
Dalam penulisan kreatif, subplot dapat mengungkapkan lebih banyak hal tentang tokoh pendukung, membuat alur cerita, dan menambahkan dimensi lain pada sebuah cerita. Dan yang terpenting, subplot yang bagus mampu meningkatkan pertaruhan bagi karakter utama dan membuat bangunan konflik menjadi sempurna.
Apa itu Subplot?

Dalam penulisan fiksi, pengertian subplot adalah cerita sampingan yang berjalan paralel mengarah pada plot utama. Dalam praktiknya, subplot memiliki rangkaian karakter dan peristiwa sekunder yang dapat memasukkan informasi penting ke dalam alur cerita utama.
Disamping istilah subplot, untuk pengertian ini juga dikenal dengan sebuta cerita kecil, anak cerita, cerita cabang, cerita bagian, atau sub cerita. Secara umum, subplot mampu menciptakan alur naratif yang lebih kaya dan kompleks dalam penulisan novel dan media bercerita lainnya.
Mengapa Cerita Novel Membutuhkan Subplot?
Subplot sejatinya adalah alur cerita naratif yang dijalin melalui penceritaan kompleks untuk mendukung unsur-unsur dalam plot utama. Subplot dapat membangun konflik dalam plot utama atau dapat menjadi wadah dimana karakter pendukung memainkan peran penting mereka sendiri dalam bangunan cerita. Bagaimanapun juga, subplot sebenarnya memiliki alur ceritanya sendiri.
Ada beberapa alasan mengapa kamu sebagai penulis penting menggunakan subplot pada saat menulis novel, yaitu:
1. Subplot Mampu Menambah Kedalaman Cerita
Sebuah cerita yang hanya memiliki alur utama saja bisa terkesan datar dan membosankan. Namun cerita yang memiliki subplot selain alur utama akan memiliki kompleksitas dan kedalaman lebih baik. Hal ini akan membuat dunia cerita jauh lebih menarik bagi pembaca.
Dengan menghadirkan subplot dalam dunia cerita, kamu dapat membangun dunia cerita yang lebih dalam, lebih kompleks, dan lebih mendetail. Setiap karakter dalam cerita dapat kamu eksplorasi latar belakang dan masalah mereka melalui subplot.
2. Subplot Membuat Konflik Lebih Terbangun
Subplot merupakan alat yang dapat penulis gunakan untuk meningkatkan ketegangan dalam cerita. Dengan subplot dalam novel yang terencana, seorang penulis dapat menambahkan titik alur baru untuk membuat konflik dalam cerita semakin menegangkan.
Selain dapat menjadikan intensitas konflik cerita jadi lebih menegangkan, subplot juga dapat menjadi cara untuk membangun alur cerita yang lebih dramatis dengan membuat semua tokoh pendukung memiliki alurnya sendiri dalam cerita.
3. Subplot Memperkaya Perkembangan Karakter
Plot sekunder atau alur cabang dapat berguna untuk mengungkapkan informasi baru tentang tokoh utama. Bagaimana karakter utama berinteraksi dengan karakter pendukung dalam subplot dapat menjelaskan karakteristik tokoh pendukung secara lebih efektif.
Dalam perkembangan cerita secara keseluruhan, penggunaan sublot juga dapat menjadi kesempatan bagi tokoh cerita untuk mengeksplorasi tokoh pendukung dan mengembangkan busur karakter mereka masing-masing.
4 Jenis Subplot yang Populer dalam Penulisan Cerita

Saat menemukan ide penulisan untuk menyempurnakan plot utama yang sudah kamu rencanakan, pertimbangkan untuk menggunakan satu atau lebih subplot. Artinya kamu dapat menggunakan beberapa subplot atau alur cabang dalam satu novel yang kamu tulis.
Nah, supaya lebih kaya, kamu dapat mempertimbangkan beberapa jenis subplot berikut ini.
1. Subplot Cermin
Ini adalah istilah untuk plot cabang dengan konflik berskala lebih kecil yang menjadi cermin karakter utama menghadapi konflik utama.
Atau dapat pula diartikan bahwa subplot cermin adalah sebuah sub konflik yang berguna untuk memberi tokoh utama pelajaran berharga cara menyelesaikan konflik utama yang lebih besar.
2. Subplot Kontras
Ini adalah jenis plot cabang dimana berfokus pada tokoh cerita pendukung. Dalam skenario ini, tokoh pendukung menghadapi keadaan dan dilema yang sama dengan karakter utama, tetapi mengambil keputusan berbeda sehingga hasilnya juga sebaliknya.
Dengan sub plot seperti ini, tokoh utama dapat membandingkan reward dan risiko yang ia terima jika mengambil jalan serupa dengan tokoh pendukung.
3. Subplot Kompleks
Karakter pendukung dapat memperburuk keadaan karakter utama, ini adalah poin penting dalam plot cabang satu ini.
Jadi jika kamu menggunakannya dalam cerita novelmu, kamu dapat meyusun skenario bagaimana aksi tokoh cerita pendukung justru membuat kondisi tokoh protagonis semakin terpuruk.
4. Subplot Romantis
Nah, ini adalah subplot dimana karakter utama memiliki minat cinta yang justru memperumit plot utama. Hasrat cinta yang dimiliki oleh tokoh protagonis ini bisa kepada tokoh pendukung manapun. Namun konsekuensi dari hasratnya ini membuat alur utama cerita menjadi semakin rumit.
Contoh Sub Plot dalam Novel dan Beberapa Cerita Populer

Cerita cabang atau konflik turunan atau apa pun kamu ingin menyebutnya sebenarnya dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai literatur populer dalam novel atau film. Berikut 3 contohnya yang paling populer.
1. Konflik Turunan dalam The Lord of the Rings
Dalam cerita The Lord of the Rings yang ditulis oleh J.R.R Tolkien, ada banyak subplot yang ia pergunakan untuk membuat bangunan cerita utama menjadi lebih kuat. Kehidupan Smeagol yang menemukan cincin dan terikat dengan benda itu memiliki alurnya sendiri.
Sementara persahabatan dan permusuhan antara Saruman dan Galdalf juga memiliki alurnya sendiri. Bahkan kisah cinta antara Samwise Gamgee dan gadis pujannya di Shire juga memiliki nilai sub plotnya sendiri pula.
2. Konflik Turunan dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya Hamka
Konflik utama yang menjadi main konflik dalam novel klasik ini tentu saja adalah kisah cinta antara Hayati dan Zainuddin. Namun untuk membuat bangunan konflik semakin kuat, penulis juga menambahkan subkonflik kehidupan rumah tangga antara Hayati dan Aziz. Hal itu penulis gunakan untuk mendukung alur utama yang menjadi pusat cerita.
3. Konflik Turunan dalam Film Harry Potter
Dalam kisah penyihir cilik ini juga penulis memberikan banyak subplot yang menarik. Misalnya tentang kehidupan ayah ibu Harry Potter yang ternyata adalah penyihir yang hebat. Atau tentang latar belakangan karakter Profesor Snape dan Draco Malfoy. Dan lain sebagainya.
6 Tips Menulis Subplot yang Menarik dalam Cerita Novel

Pada saat kamu menulis novel, brainstorming adalah cara paling menarik untuk menemukan ide subplot yang tepat. Dengan brainstorming kamu bisa menjelajahi beragam de-ide untuk membuat bangunan dalam ceritamu menjadi lebih kuat dan lebih kompleks.
Proses menambahkan alur cabang ini adalah sesuatu yang tidak mudah. Kamu harus menemukan relevansi atau chemistry antara alur cabang dengan alur utama sehingga keduanya dapat saling menopang.
Nah, supaya lebih mudah, kamu bisa mengikuti 6 tips menambahkan subplot berikut ini.
1. Pastikan Subplot Memiliki Peran yang Penting
Tips pertama dan paling penting sebelum kamu menambahkan sub plot apa pun dalam ceritamu adalah dengan memastikan alur tambahan itu penting bagi cerita. Pastikan ada relevansi antara konflik utama dan konflik cabang cerita yang dapat menjadi benang merah keseluruhan cerita.
Namun hal penting pula yang tidak boleh kamu lewatkan adalah sub plot tidak boleh mengalahkan alur cerita yang utama. Artinya porsi penceritaan alur cabang harus kamu perlakukan layaknya cabang, bukan sebagai pokok utama. Esensi terpenting dari alur cabang adalah ia mendukung alur cerita utama, bukan mengalahkannya.
Selain itu, subplot juga harus berakhir sebelum konflik utama berakhir. Jadi, ending dari subplot ini harus tercapai sebelum ending utamanya sendiri tercapai.
2. Buat Alur Naratif dalam Sub Plot Cerita
Bagaimanapun, subplot dalam novel juga adalah sebuah cerita, jadi bangun dunianya layaknya sebuah cerita. Berikan unsur naratifnya layaknya penceritaan pada umumnya seperti tokoh utama, konflik, dan endingnya.
Jadi, rencanakan dengan baik subplot tersebut dengan menetapkan kerangkanya. Apa yang terjadi dalam subplot, siapa tokoh utama yang berperan dalam subplot, dan apa pula yang ingin dicapai oleh tokoh utama dalam subplot tersebut.
Cara lain yang bisa digunakan dalam eksekusi subplot adalah dengan menjadikan subplot sebagai adegan flashback atau kilas balik. Dengan cara ini kamu bisa memberikan cerita turunan yang menarik sekaligus flashback bagi tokoh cerita utamanya.
3. Tulis Subplot Berdasarkan Karakter Cerita
Seperti halnya plot cerita utama, subplot juga tidak bisa lepas dari karakter atau tokoh cerita. Sejatinya dalam plot utama atau pun dalam subplot, karakterlah yang menjadi motor yang menggerakkan dunia cerita, bukannya penulis.
Jadi, ketika kamu memasukkan subplot dalam ceritamu maka subplot itu hadir karena tindakan karakterlah yang mengharuskannya ada.
Nah supaya penulisan subplot dalam novel menjadi lebih maksimal dan memiliki dampak terhadap pengembangan karakter, maka kamu pun dapat merencanakannya dengan lebih mendetail.
Jadi, manfaatkan subplot untuk mendongkrak perwatakan tokoh protagonis sehingga mampu memperkuat karakternya secara lebih baik. Berikan pula berbagai intrik, halangan, kendala untuk membuat konflik utamanya nanti menjadi lebih personal hubungannya dengan tokoh utama cerita.
4. Coba Gunakan Sudut Pandang Baru dan Subplot

Jika dalam plot cerita yang utama kamu menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, maka dalam subplot tidak ada salahnya menggunakan sudut pandang penulisan yang berbeda. Misalnya dalam konteks ini, kamu bisa menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu atau sudut pandang orang ketiga terbatas.
Perubahan sudut pandang dalam subplot bisa kamu lakukan jika misalnya tokoh utama tidak mengetahui subplot tersebut sehingga ia tidak diceritakan dengan gaya yang sama seperti sudut pandang tokoh utama.
Atau dalam kondisi lain, tokoh protagonis mungkin mengetahui subplot tersebut. Namun ia diceritakan dalam sudut pandang tokoh lain sehingga dalam praktiknya sudut pandang cerita dapat diubah untuk mendapatkan efek yang tepat.
5. Cari Tahu Cara Menghubungan Subplot dan Plot Utama
Sejatinya subplot berfungsi untuk menunjukkan sisi lain dari alur utama cerita yang sedang berjalan. Itulah sebabnya mengapa subplot itu berjalan paralel dengan plot utama cerita. Nah, pada satu titik kamu dapat mempertemukan kedua alur ini sehingga menghasilkan ‘tabrakan’ plot yang seru bagi pembaca.
Dengan cara ini artinya jalan cerita berjalan beriringan antara anak cerita atau subplot dengan plot utama. Pada saat yang tepat, kedua alur ini bertemu dan menghasilkan jawaban atau bahkan ledakan konflik yang lebih besar bagi cerita.
Atau dalam kondisi lain, kamu juga bisa membuat subplot yang benar-benar terisolasi. Artinya, kamu bisa memperkenalkan beberapa tokoh dalam subplot secara ringkas dan menggulirkan alur ceritanya. Kemudian pada bagian akhir kamu dapat menghubungkan subplot ini pada alur cerita utama.
6. Gunakan Subplot Anak Cerita untuk Meningkatkan Ketegangan Alur
Subplot dalam novel seharusnya berguna untuk meningkatkan intensitas ketegangan cerita novelnya sendiri. Ini haruslah menjadi kepingan-kepingan cerita yang bisa berfungsi sebagai pengungkap rahasia, memberi petunjuk, meningkatkan pertaruhan, atau membangun ketegangan cerita utama. Menggunakan subplot dalam cerita seharusnya untuk tujuan seperti itu.
Jadi dalam tips yang terakhir ini, pastikan subplot dalam ceritamu benar-benar berfungsi layaknya cerita pendukung. Ia harus mampu memberikan support bagi cerita utama untuk menjadi lebih menarik, asyik, dan menegangkan.

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga tutor kelas menulis. Saya telah menulis 40 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan dan karya saya yang lain dapat dibaca pula pada beberapa tautan berikut;
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: