Kamu lebih suka yang mana saat membaca cerpen atau novel, ending bahagia atau ending sedih?Beberapa orang ada yang suka dengan cerpen atau novel yang endingnya bahagia. Namun ada juga orang yang menyukai ending sebuah cerita menggantung dan mungkin terlihat tidak jelas. Dan ini semua adalah keterampilan sang penulis memainkan kata-kata dan membuat ending cerpen dan novel terasa begitu melekat dalam benak para pembaca.
Membuat ending suatu cerita tidak bisa kamu lakukan sembarangan.
Untuk membuat ending cerita yang hebat, seorang penulis membutuhkan sebuah konsep yang jelas dan sudah terencana sejak awal penulisan. Seorang penulis yang tidak mengerti bagaimana cerita yang ia tulis akan berakhir, lebih sering larut dalam alur yang tidak kuat dan tidak perlu.
Kamu punya kisah hidup yang menarik untuk ditulis menjadi buku tapi bingung cara melakukannya?
10 Cara Membuat Ending Cerpen dan Novel Paling Populer

Untuk seorang penulis, khususnya penulis fiksi, plotting yang tidak jelas bukanlah pertanda yang baik. Namun berita baiknya kamu dapat mempelajari cara pembuatan plotting dengan banyak berlatih dan belajar terus menerus. Dan salah satu cara paling simple untuk membuat plotting cerita yang menarik adalah dengan menentukan ending ceritanya terlebih dahulu.
Lalu pertanyaannya, bagaimana membuat sebuah ending cerita yang menarik?
Ada banyak cara yang biasa para penulis lakukan dalam membuat ending sebuah cerita yang ia tulis. Beberapa penulis memilih bahagia sebagai cara mengakhiri cerita. Ada pula yang memilih sedih. Sementara pada yang lain ada juga yang lebih suka mengakhiri cerita yang mereka tulis dengan pertanyaan dan misteri.
Mana yang terbaik dari semua cara tersebut?
Selama itu membuat para pembaca dapat merasakan kenikmatan dalam membaca ceritanya, maka itu baik. Namun yang terpenting, penetapan ending cerita jangan sampai membuat plotting menjadi aneh karena terkesan tidak natural .
Nah jika kamu yang sekarang sedang menulis cerita dan merasa bimbang untuk menentukan endingnya. Mungkin sepuluh cara membuat ending novel ini bisa membantumu.
BACA INI JUGA, YUK:
- INI 15 TANDA JIKA KAMU ADALAH CALON SEORANG PENULIS HEBAT
- 5 CARA PALING MUDAH MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI SEBAGAI SEORANG PENULIS PEMULA
1. The Dialogue Ending (Membuat Akhiran Cerpen atau Novel dengan Dialog)

Biasanya cerita ini dengan ending ini berakhir dengan sebuah quote dari salah satu karakter dalam cerita. Uniknya, meskipun sebutannya adalah sebagai dialogue ending, bukan berarti ceritanya menggantung.
Justru dalam praktiknya, dialogue ending memuat sebuah penyelesaian masalah yang caranya sudah terungkap oleh salah satu karakter yang quotesnya menjadi penutup cerita.
Meskipun demikian, biasanya dialogue ending membutuhkan berbagai pengalaman untuk membuat tokoh utama cerita sampai pada sebuah penyelesaian cerita yang berdasarkan quotes yang telah karakter lain sampaikan.
2. The Image Ending (Membuat Akhir Cerpen dan Novel dengan Gambar)

Image ending atau penyelesaian cerita berbentuk gambar lebih sering terjadi pada konsep penceritaan melalui media video atau komik. Secara umum perjalanan panjang cerita tidak diselesaikan dengan rangkaian percakapan atau pun kejadian-kejadian yang mungkin lebih sederhana untuk pembaca pahami.
Sebaliknya, penyelesaian dalam ending ini hanya menghadirkan satu atau lebih gambar yang menunjukkan konflik pada satu tahap telah selesai.
Sekali lagi cara membuat ending film biasanya yang lebih banyak menerapkan cara ini. Untuk buku, komik adalah yang paling mungkin bisa melakukannya dengan baik.
3. The Question Ending (Membuat Akhir Cerpen dan Novel dengan Pertanyaaan)

Ini adalah metode menutup sebuah cerita dalam cerpen atau novel dengan mengajukan pertanyaan seolah-seolah kepada pembaca tentang apa yang telah terjadi, akan terjadi, atau pun arti sebuah kejadian.
Question ending akan membuat para pembaca menjadi penasaran dengan bertanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Pada umumnya buku-buku dengan bahasan sekuel atau serial seringkali menggunakan ending seperti ini.
4. The Humor Ending (Membuat Akhir Cerpen dan Novel dengan Humor)

Humor ending adalah metode mengakhiri sebuah cerita dengan penutupan yang lucu dan menggelikan. Biasanya cerita dengan topik ringan atau komedi lebih tepat menggunakan metode ending yang seperti ini.
BACA PULA:
- BEGINI CARA MENULIS CERITA PENGALAMAN PRIBADI YANG PALING MUDAH DAN BAGUS
- MENGENAL SUDUT PANDANG NOVEL YANG PALING UMUM DALAM PENULISAN KARYA SASTRA
5. The Cliff Hanger Ending
Ini adalah salah satu cara membuat ending cerita yang unik.
Selain membuat para pembaca seolah hanyut dalam emosi cerita, cliff hanger ending merupakan penyelesaian cerita yang bisa saja seolah menggantung, Namun di sisi yang lain, model ending seperti ini cukup efektif membuat pembaca menikmati cerita dan menanamkan akhir yang tajam pada benak mereka.
6. The Emotional Ending

Pada dasarnya cerita berbentuk novel atau cerpen, atau hikayat yang akhirnya berujung kesedihan, kebahagiaan, atau pun sesuatu yang mengaduk-aduk perasaan pembaca, dapat dikategorikan sebagai emotional ending.
Jadi jika sebuah cerita yang berujung kematian dan kesedihan (unhappy ending), mau pun berujung kebahagiaan (happy ending), adalah bagian dari emotional ending.
Emotional ending dapat kita lihat kekuatannya pada akhir cerita novel karya Hamka. Tenggelamnnya Kapal Van der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, adalah beberapa novel spektakuler yang berujung emotional ending.
7. The Reflection Ending

Saya pribadi termasuk penggemar penulisan cerita dengan ujungnya berupa reflection ending.
Reflection ending adalah cara membuat ending kisah baik dalam bentuk novel atau film yang merefleksikan pengalaman atau pencapaian yang telah dilakukan oleh karakter utamanya.
Ada banyak film-film dan novel yang berakhir seperti ini.
Sebuah perjalanan yang panjang dari karakternya yang penuh dengan liku-liku, kemudian dijadikan sebagai ujung dari cerita itu sendiri. Salah satu film yang cukup populer yang menggunakan metode reflection ending adalah Wild yang dibintangi oleh Reese Whiterspoon.
8. The Suprise Ending (Membuat Akhir Cerpen dan Novel dengan Kejutan)

Tidak mudah membuat akhir cerita yang dapat digolongkan sebagai sesuatu yang suprise ending. Dua kategori dasar untuk menyebut ending cerita sebagai suprise ending adalah plot yang kuat dan efek kejut yang natural bagi pembaca.
Ada beberapa penulis yang kemudian memaksakan plot yang untuk mendapat image suprise ending. Namun tidak bisa demikian, alur cerita yang natural kemudian tajam serta mengejutkan pada bagian akhir adalah syarat sebuah cerita atau film dapat disebut memiliki suprise ending yang bagus.
9. The Moral Ending

Moral ending adalah cara membuat akhir film atau video, atau novel yang membuat para pembaca atau penonton dapat memetik pelajaran dan hikmah dari perjalanan karakter yang diceritakan.
Pada dasarnya banyak sekali penulis atau pembuat film yang mendepankan moral value dalam karya mereka. Namun untuk disebut moral ending, ada beberapa kriteria pula yang perlu dipenuhi. Dan salah satu kriteria yang harus dipenuhi pada karya untuk disebut moral ending adalah nilai moralitasnya benar-benar ditonjolkan pada bagian akhir cerita.
10. The Circle Ending

Salah satu jenis penceritaan yang paling ‘menjengkelkan’ adalah circle ending. Ini adalah teknik mengakhiri cerita dengan mengembalikannya seperti pada awal cerita.
Salah satu film yang konsisten menggunakan akhir seperti ini adalah Wrong Turn. Dalam film itu kita melihat bagaimana para psikopat selalu keluar sebagai pemenang pada akhir film. Dan ada scene yang menunjukkan mereka akan mendapat korban baru untuk dibunuh. Persis seperti scene awal dimana cerita bermula.
LIHAT JUGA:
- INI TIPS MEMBUAT OPENING CERPEN YANG MENARIK DALAM 9 LANGKAH MUDAH
- 10 CARA MENGEMBANGKAN KONFLIK CERITA DALAM PENULISAN NOVEL
Nah, apakah sepuluh cara membuat ending cerita di atas ada yang menginspirasi anda untuk mengakhiri buku yang sedang anda tulis?
Jika belum ada, mungkin anda bisa mengkombinasikan berbagai cara membuat ending cerpen & novel di atas dengan gaya anda sendiri.
Dengan menggabungkan reflection ending, morality ending, emotional ending dan yang lainnya. Mungkin saja anda dapat membuat sebuah akhir cerita yang luar biasa.
Selamat mencoba.
Dalam cerita, akhir yang baik tidak selalu harus bahagia.
Anton Sujarwo
Kesempurnaan terbesar dari menulis cerita adalah ketika pesan yang kamu sampaikan dapat diterjemahkan sempurna dalam pikiran pembaca.

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 17 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:
Ini benar2 keren apalagi quotes di akhir artikel tersebut. Hmm hebat!
Salam
Salam kembali, Mas Yeromi.
Terimakasih untuk apresiasinya, ya.
Sukses selalu!