Apakah kamu suka menulis cerpen? Jika iya, apakah kamu punya langkah menulis cerpen secara khusus yang sering kamu praktikkan?
Setiap penulis memiliki metode mereka sendiri dalam menulis, tak terkecuali bagi penulis cerpen atau cerita pendek. Meskipun tulisannya singkat dan hanya berfokus pada satu bagian saja, menulis cerpen tidak dapat kamu lakukan secara sembarangan. Justru penulisan cerpen yang efektif membutuhkan keterampilan menulis yang memadai, baik dari sisi metodenya, bahasanya, juga tentu langkah penulisannya sendiri.
Nah, kira-kira apa saja yang langkah-langkah paling lazim dalam penulisan sebuah cerpen atau cerita pendek, atau short story?
Berikut pembahasannya lebih lanjut.
Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?
Langkah Menulis Cerpen yang Paling Ampuh untuk Dilakukan

Sebuah cerita masuk kategori cerita pendek karena memiliki jumlah kata yang terbatas. Beberapa sumber berbeda pendapat tentang berapa sebenarnya jumlah kata yang ideal untuk sebuah cerpen.
Ada yang berasumsi bahwa sebuah karya tulis cerita dapat termasuk cerpen jika jumlah katanya berkisar 1.000 – 10.000 kata, ada pula yang berpendapat 1.000 – 4.000 kata, sementara yang lain mengatakan idealnya adalah 1.000 – 3.000 kata.
Namun pendapat yang paling umum adalah 1.000 – 4.000 kata, jumlah inilah yang paling ideal untuk sebuah cerpen.
Dan karena jumlahnya yang terbatas, maka penulisan cerpen pun membutuhkan metode khusus yang tidak sama seperti novel atau buku umum. Panduan langkah-langkah menulis cerpen mutlak kamu butuhkan supaya dapat menghasilkan cerpen yang berkualitas dan layak baca.
Lantas, apa saja langkah-langkah dalam menulis cerpen yang paling lazim?
Setidaknya ada 7 point paling penting dalam menulis cerpen atau cerita pendek, berikut uraian lengkapnya.
1. Brainstorming Sebuah Konsep Cerita

Brainstorm atau brainstorming sendiri memiliki banyak definisi.
Namun terkait dengan penulisan cerpen, brainstorming adalah menyusun sebuah konsep yang jelas tentang cerita pendek yang akan menjadi topik cerpen. Termasuk dalam hal ini adalah membuat konsep tentang siapa, apa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Secara sederhana konsep brainstorming skenario cerpen dapat lakukan menggunakan rumus 6W1H berikut ini;
1. Who (Siapa)
Siapa yang akan diceritakan?
Siapakah tokoh atau karakter utama yang akan kamu sampaikan dalam sebuah cerita berbentuk cerpen tersebut?
2. What (Apa)
Apa yang terjadi dengan tokoh tersebut?
Apa permasalahan yang tokoh utama hadapi yang membuat ia layak untuk menjadi objek cerita?
3. Why (Mengapa)
Mengapa permasalahan tersebut memiliki kaitan erat dengan tokoh yang cerita? Mengapa tokoh tersebut begitu terpengaruh dengan permasalahan yang ada?
4. Where (Dimana)
Dimana tokoh dalam penulisan cerpen tersebut? Dimana kejadiannya berlangsung?
6. When (Kapan)
Kapan kejadiannya berlangsung? Kapan peristiwa yang menjadi isi cerpen terjadi?
7. How (Bagaimana)
Apa yang kemudian terjadi? Bagaimana karakter menyelesaikan masalahnya? Bagaimana pula akhir ceritanya?
2. Temukan Fokus Cerita

Sebagai seorang penulis yang juga berprofesi sebagai trainer menulis, saya seringkali menemukan permasalahan terbesar dari seorang pemula dalam menulis cerpen adalah kurangnya fokus.
Fokus dalam konteks ini bukan fokus dalam menulis, namun fokus dalam menyoroti subjek utama yang cerita.
Sesuai dengan namanya sebagai sebuah cerita pendek, maka cerpen tentu saja memiliki batasan jumlah kata dan halaman, dan karena alasan inilah kemudian kamu harus membuat setiap kalimat yang kamu tulis itu fokus membedah sebuah permasalahan yang menjadi titik inti cerita.
Dalam penulisan cerpen, hindari membahas hal yang terlampau melebar dan sudah tidak memiliki korelasi dengan inti cerita.
Jika pun kamu ingin menuangkan hal lain dalam cerita dengan maksud memperkayanya, maka pastikan hal tersebut sebagai pelengkap yang mampu memperkuat inti cerita.
3. Tetapkan Setting dan Juga Karakter Cerita

Seperti halnya langkah pertama dalam menulis cerpen adalah dengan menetapkan brainstorming skenario, maka pada langkah ini kamu perlu memperkuat detail atau rinciannya.
Ketika dalam langkah pertama kamu hanya berfokus pada konsep tentang who, what, why, where, when dan how, maka pada pada langkah yang ketiga ini kamu berfokus pada karakter secara spesifik. Termasuk pula dalam hal ini misalnya ciri fisik karakter, sifat-sifatnya yang utama, latar belakangnya, baik keluarga, budaya mau pun keyakinan,
Selanjutnya kamu dapat mengeksplore lagi penokohan cerita pada cerpenmu dengan menyoroti setting cerita.
Berdasarkan setting yang kamu buat, kamu kemudian dapat menghubungkannya dengan karakter utama, tentang bagaimana ia melihat, bagaimana ia merasakan dan bagaimana pula ia berubah seiring dengan perubahan setting pada cerita pendekmu.
4. Pilih Sudut Pandang

Untuk kamu yang bercerita berdasarkan kisah sendiri, tentu saja kamu dapat dengan mudah menggunakan sudut pandang sebagai orang pertama tunggal dalam cerita yang kamu tulis. Karena memang langkah menulis cerpen berdasarkan pengalaman sendiri pada umumnya menggunakan point of view dengan kata ganti “saya”, “aku” dan lain sebagainya.
Namun berbeda ceritanya jika kamu menulis sebuah cerpen yang bukan pengalaman yang kamu rasakan sendiri. Pada poin ini kamu dapat memilih sudut pandang yang lebih luas tentang dengan cara apa kamu ingin menceritakan kisah itu. Point pentingnya adalah; kamu ingin menceritakan cerpen yang kamu tulis itu sebagai apa?
Ada beberapa sudut padang yang umum dalam sebuah bahasa cerpen atau bahkan novel.
Sudut orang pertama tunggal sebagai pelaku lazimnya menggunakan kata ganti “aku”, “saya”, “gue” dan semacamnya. Sementara sudut pandang orang kedua tunggal biasanya menggunakan kata “dia”, “ia”, atau mungkin menyebut nama tokoh cerita.
Untuk kata ganti orang kedua majemuk misalnya menggunakan istilah mereka dan semacamnya. Nah, kamu sendiri dalam cerpen yang kamu tulis, ingin menggunakan sudut pandang yang mana? Tetapkan secara bijak.
5. Tulis Satu Halaman Sinopsis
Sebagai pemanasan sekaligus untuk memperkuat konsep cerita, kamu dapat membuat langkah awal menulis cerpen dengan cara menulis sinopsisnya terlebih dahulu. Ini seperti membuat premis dalam penulisan skenario film. Atau paling tidak menuangkan beberapa garis besar cerita terlebih dahulu.
Sinopsis sebenarnya adalah sesuatu yang cukup krusial dalam penulisan cerita, khususnya novel. Pada cerpen meskipun tidak begitu vital perannya, namun penulisan sinopsis yang kuat setidaknya akan mempermudah penulisan naskah cerita yang sebenarnya.
Penjabaran yang baik dan terkonsep secara lengkap dalam sebuah sinopsis, akan membantu penulis untuk tetap ada pada garis cerita sesuai rencana.
Dalam bahasa tulisan yang lebih umum, langkah kelima ini adalah menyusun kerangka. Kerangka inilah yang kemudian menjadi inti cerita yang dikonsep secara singkat. Untuk detail-detail kejadian dalam penceritaan, umumnya memang tidak perlu dimasukkan dalam sinopsis.
6. Tulis Awalan yang Kuat

Jika menilik pada rujukan langkah-langkah menulis cerpen menurut para ahli, maka hampir semuanya bersepakat untuk memberikan penekanan yang hebat pada kalimat pembukanya. Artinya penulis cerpen dituntut untuk mampu menemukan kalimat pembuka yang kuat, yang efektif, dan yang mampu langsung merasuk ke pikiran pembaca.
Ini mungkin terdengar agak sulit, tapi sebenarnya tidak jika kamu sudah terbiasa dan mengerti cara membuat strong opening untuk sebuah cerita.
Saya biasa mengatakan kepada orang-orang yang saya latih dalam menulis untuk tidak memaksakan susunan kata yang indah atau diksi yang memukau sebagai pembuka sebuah cerita. Jika kamu bisa melakukannya itu bagus, namun jangan memaksakan diri untuk hal itu.
Strong opening dalam penulisan cerpen atau novel tidak harus dengan susunan diksi yang memukau dan mempesona. Titik utama atau bagian terpenting dari sebuah awalan penulisan adalah kamu mampu menarik minat pembaca dengan kalimat pertama yang kamu pilih.
Pilih kalimat yang membuat pembaca penasaran, tergelitik ingin tahu lebih banyak, dan yang pasti, merasuk dalam pikiran mereka sesaat setelah mereka membacanya.
7. Buat Puncak Cerita (Klimaks) yang Kuat dan Tidak Terlupakan

Selanjutnya bagian terakhir dari langkah menulis cerpen adalah dengan membuat sebuah klimaks cerita yang kuat dan tertanam di benak pembaca. Ini tentu tidak akan mudah, terutama jika kamu adalah tipe penulis dengan standar penulisan yang tinggi.
Namun seperti yang telah disampaikan sebelumnya, jika kamu telah menyusun konsep yang baik, menetapkan sinopsis yang terarah, juga telah memilih point of view yang juga tepat, maka membuat klimaks yang kuat akan lebih mudah dilakukan. Kamu hanya perlu membuatnya senatural mungkin untuk mendapatkan kesan alamiah dan mengalir dalam benak pembaca.
Pada bagian ini, hindari menggunakan efek kejut yang terlampau berlebihan. Penggunaan kata ‘tiba-tiba, lalu, kemudian’ dan sejenisnya, sebaiknya dibatasi supaya tidak membuat jalan cerita menjadi nampak dipaksakan.
Buat klimaks dan akhir sebuah cerpen yang kuat, namun jangan paksakan kata-kata dalam ceritanya. Sekali lagi, buat senatural mungkin.
Serius Ingin Menjadi Penulis?

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa untuk menerapkan langkah-langkah dalam penulisan cerpen seperti yang diuraikan di atas, adalah sesuatu yang tidak mudah.
Sebenarnya tidak juga. Jika niat belajar kamu kuat, keinginanmu untuk menjadi seorang penulis juga sangat kuat, maka kamu akan bisa melakukannya. Seiring dengan banyaknya latihan dan praktik, maka kamu akan semakin mahir dalam menulis. Baik itu cerpen, novel, artikel, buku, atau bahkan sekedar status media sosial sekali pun.
Akan tetapi jika kamu ingin lebih efektif dalam menulis sekaligus juga lebih cepat dalam proses belajar, kamu bisa bergabung dalam kelas yang saya bimbing.
Jika kamu tinggal di wilayah Magelang, maka kamu bisa belajar secara langsung. Sementara jika jaraknya jauh dan kondisi pandemi masih belum terkendali seperti sekarang ini, maka ikut kelas menulis online yang saya bimbing mungkin bisa menjadi alternatif yang bijak.
Nah, itulah langkah menulis cerpen yang bisa kamu praktikkan. Sebagai saran terakhir dari saya, disiplinlah dalam berlatih, karena pada akhirnya, disiplinlah yang akan menentukan sebuah kesuksesan dalam penulisan, dan dalam apa pun.
Jadi, selamat berlatih dan berkarya!
Kisah hidupmu menarik?
Yuk, bergabung dalam kelas menulis online bersama kami. Kamu juga bisa berkonsultasi lebih dulu melalui chat whatsapp.

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
- www.arcopodojournal.online
- www.penulismodern.blogspot.com
- www.arcopodojournal.wordpress.com
- www.islamedina.wordpress.com
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:
8 thoughts on “7 Langkah Menulis Cerpen yang Paling Ampuh dan Efektif”
Comments are closed.