Struktur Cerita dalam Cerpen dan Cara Menulisnya

Struktur Cerita

Membuat struktur cerita yang efektif adalah bagian penting dari penulisan novel atau pun cerpen. Masalahnya, tidak semua penulis mampu mengeksekusinya dengan baik. Beberapa penulis misalnya memiliki ide klimaks cerita yang sangat menarik. Namun ketika struktur penulisannya tidak efektif, cerita itu bisa saja terasa tidak memiliki kesan yang kuat.

Nah, bagaimana sebenarnya menulis struktur cerita pendek atau novel yang baik?  Apakah ada kiat-kiat khusus yang dapat dipelajari dan dipraktikkan dengan mudah?

Untuk menjawab ini, berikut uraiannya lengkapnya untuk kamu.

Cara Menulis Struktur Cerita dalam Cerpen

Struktur Cerita
Source: Freepik

Usia manusia tidak ditentukan oleh tahun yang dilewatinya, tapi dari kisah yang berhasil ia ceritakan…

Anonim

Struktur penulisan cerita secara sederhana artinya adalah kumpulan-kumpulan plot cerita yang tersusun sedemikian rupa untuk menghasilkan alur yang menarik dan efektif. Ketika alur cerita sendiri dapat bersifat alur maju atau alur mundur, maka penulisan cerita pada cerpen pada dasarnya bisa lebih fleksibel. Akan tetapi struktur yang baik tentu saja akan membuat garis cerita menjadi lebih menarik.

Ada beberapa penulis yang membuat struktur teks cerpen atau novel secara sangat singkat dan terlihat gampang. Susunan struktur ini hanya berisi karakter, goal, rintangan dan ending cerita. Susunan penulisan cerita seperti ini tentu saja sangat singkat dan terlihat mudah untuk ditulis, akan tetapi tanpa penjelasan yang lebih spesifik, beberapa penulis pemula, tetap masih mengalami kendala.

Lantas, bagaimana menyusun struktur penulisan cerita yang lebih mudah sekaligus efektif?

Untuk kamu yang mungkin sedang mempersiapkan cerita terbaikmu, tujuh langkah menulis struktur cerita pada novel dan cerpen ini mungkin akan sangat berguna.

BACA JUGA:

1. Struktur Cerpen Pertama: Tentukan Karakter Cerita

Source: Freepik

Langkah pertama dalam menulis cerita selalu berbicara tentang karakter, tentang tokoh dan tentang siapa yang dikisahkan dalam cerita. Dalam langkah yang pertama ini, tuliskan struktur cerita pendek atau novel yang secara khusus berbicara tentang tokohnya, tentang karakternya, atau tentang siapa yang akan menjadi objek cerita.

Jika misalnya cerita yang kamu tulis adalah tentang kancil dan buaya, maka fokus penulisan pertama yang menjadi struktur cerita adalah tokoh kancil dan buayanya sendiri.

Apakah kamu akan menampilkan kancil terlebih dahulu atau buaya terlebih dahulu dalam cerita, itu adalah kebebasan dan kreativitasmu sendiri. Akan tetapi susunan pertama dari struktur cerita yang harus kamu pahami adalah fokus pada karakter cerita.

2. Struktur Cerpen Kedua: Bangun Situasi Cerita

Source: Idaho Medica Academy

Setelah kamu berhasil menentukan karakter dalam cerita, fokus selanjutnya adalah merekayasa sebuah kondisi atau situasi cerita. Membangun situasi dalam cerita sebenarnya adalah sesuatu yang sederhana, karena ide pemicunya kadang hanya berdasarkan pada; sedang apa sebuah tokoh dan apa yang ingin ia lakukan?

Dalam struktur cerita fabel dan contohnya seperti kancil dan buaya di atas, situasi yang dapat dibangun misalnya adalah;

Kancil tinggal di sebuah hutan yang kaya dan penuh makanan, namun karena musim kemarau hutan itu kemudian menjadi kering dan gersang. Untuk bisa bertahan hidup, si Kancil harus pindah ke hutan lain. Namun untuk bisa pindah dari hutan itu kancil terlebih dahulu harus menyeberangi sungai yang didalamnya terdapat banyak buaya.

Jika kamu kemudian menulis cerita fiksi dengan unsur romantis, horror, misteri dan lain sebagainya, kamu tentu dapat menyusun sendiri situasinya.

Akan tetapi yang juga tidak boleh kamu lupakan dalam menyusun struktur situasi dalam penulisan cerpen atau novel adalah; pastikan situasi yang kamu tulis relevan dan memiliki hubungan erat dengan tantangan yang akan menjadi struktur cerita selanjutnya.

3. Struktur Cerpen Ketiga: Ciptakan Sebuah Masalah dalam Cerita

Struktur Cerita
Source: freepik

Ketika karakter cerita sudah berhasil kamu ciptakan, situasi pun sudah bisa kamu bangun dengan baik, maka fokus strukturmu sekarang adalah dengan menciptakan masalahnya.

Kuncinya pada bagian ini adalah; semakin kuat dan sulit masalah yang kamu bangun untuk karakter cerita, maka semakin baik. Dengan kata lain; semakin kuat rintangan yang dihadapi oleh tokoh yang kamu ceritakan, maka semakin bagus.

Pembaca ingin membaca suatu tulisan yang kuat dan bernilai. Pembaca juga ingin mendapatkan cerita yang menarik, tentang masalah yang pelik dan tokoh cerita bisa menyelesaikannya dengan cara yang menarik.

Semakin rumit masalah yang dibangun tentu saja semakin kuat pula usaha yang harus dilakukan karakter untuk melewatinya. Dan ini dari sudut pandang pembaca, adalah apa yang mereka inginkan sebenarnya.

Pada contoh struktur cerita kancil dan buaya di atas, problem utama yang dibangun tentu saja adalah kancil ingin menyeberangi sungai yang didalamnya terdapat banyak buaya.

Masalah lain berupa hutan yang kering karena kemarau atau jembatan yang tidak ada, hakikatnya adalah bangunan dari situasi cerita. Sedangkan pokok permasalahan yang menjadi fokus problem adalah buaya yang ada di dalam sungai.

4. Struktur Cerpen Keempat: Buat Upaya Pertama Karakter Menyelesaikan Masalah

Source: Freepik

Setelah mendapatkan tiga struktur pertama, langkah selanjutnya adalah  dengan memberikan kesempatan pertama pada karakter tokoh untuk menyelesaikan masalah yang kamu bangun sebelumnya. Pada struktur cerita fantasi atau pun bukan, baik pada cerita novel atau cerpen, yang kamu harus ingat adalah; jangan buat karaktermu sukses dalam percobaan pertamanya!

Beberapa penulis pemula kadang terlalu terobsesi dalam hal pemujaan kehebatan karakter yang mereka tulis sehingga membuat si tokoh terkesan begitu sempurna. Hal ini tentu saja dalam penulisan cerita yang efektif baik itu novel atau cerpen, adalah sesuatu yang tidak bagus. Bukankah sebuah kisah perjuangan tidak menarik jika tantangannya terlalu mudah?

Kembali pada pada struktur cerita rakyat kancil dan buaya yang menjadi contoh di atas;

Percobaan pertama dari tokoh kancil misalnya bisa jadi ia mendekati aliran sungai dan mencari tempat yang paling dangkal untuk diseberangi. Namun ketika ia masuk ke dalam air, arus air justru menyeretnya dan membuat kancil terpaksa berenang lagi dengan susah payah ke tepi sungai sebelumnya.

5. Struktur Cerpen Kelima: Buat Kegagalan Upaya Pertama Tokoh Memperburuk Kondisinya

Struktur Cerita
Source: Freepik

Jika sebuah tujuan terlalu mudah untuk diraih, lalu dimana letak perjuangannya?
Jika sebuah cerita sudah selesai hanya cukup dengan sekali upaya, lalu dimana letak keindahannya?

A Wan Bong

Apa yang bisa kamu tambahkan lagi dengan kegagalan kancil pada upaya pertamanya untuk menyeberangi sungai?  

Apa pun yang menjadi upaya dari karakter yang kamu ceritakan, pastikan dalam struktur kelima ini untuk membuatnya gagal. Bahkan lebih jauh daripada itu, kunci cerita yang efektif dan bernilai dramatis pada langkah kelima ini juga harus membuat situasinya menjadi lebih buruk.

Ketika si kancil berusaha menyeberangi sungai namun kemudian gagal, tindakannya justru menarik perhatian para buaya yang sebelumnya tidak mengetahui keberadaan si kancil.

Sekarang perhatikan bahwa; Upaya pertama tokoh tidak saja gagal menyelesaikan masalahnya, namun juga membuatnya terjatuh dalam situasi yang semakin rumit dan pelik.

Si kancil sekarang tidak hanya harus melewati sungai untuk bisa bertahan hidup, namun ia juga harus mencari cara untuk menyelamatkan diri dari kumpulan buaya yang ingin memangsa dirinya.

6. Struktur Cerpen Keenam: Buat Upaya Kembali dari Karakter Untuk Menyelesaikan Masalah

Source: Freepik

Pada cerpen yang jumlah kata dan fokus penceritaannya terbatas, kamu harus membatasi upaya dari karakter dalam jumlah yang tidak boleh dari tiga. Kegagalan upaya pertama menyelesaikan masalah dari tokoh cerita dan membuat kondisinya semakin buruk, harus segera menemukan endingnya pada upaya yang kedua atau pun yang ketiga.

Akan tetapi yang wajib menjadi catatan dalam hal ini adalah; jadikan upaya penyelesaian masalah tersebut memberi dua konsekuensi bagi tokoh yang diceritakan. Dua konsekuensi ini sederhana sekaligus menjadi garis final usahanya.

Pilihan konsekuensi itu bisa jadi adalah; hidup atau mati dan gagal atau berhasil. Atau dalam bahasa yang lebih populer dapat diibaratkan sebagai the last chance; kesempatan terakhir dari si tokoh.

Satu-satunya upaya terakhir yang dimiliki kancil misalnya adalah dengan bernegoisasi dengan buaya; supaya buaya mau berbaris menjadi jembatan bagi kancil menyeberangi sungai.

Konsekuensi dari tindakan kancil ini adalah; hidup dan mati. Jika rencananya berjalan lancar ia akan selamat di tepi sungai sebelah sana dan mendapatkan banyak makanan. Sementara jika gagal, ia akan mati menjadi santapan buaya. Ini adalah pilihan final bagi kancil.

Final choice itu harus kamu gambarkan dengan gamblang dan terang bahwa itu benar-benar menyangkut hidup dan mati si karakter. Buat situasinya sangat dramatis dan di ujung tanduk. Semakin kritis dan dramatis kondisi yang bisa kamu gambarkan, maka itu semakin bagus.

Jika pada cerpen kamu harus membatasi upaya ini hanya pada 3 saja, maka dalam novel kamu tentu saja dapat lebih leluasa. Kamu bisa membuat upaya menyelesaikan masalah dari karakter ini secara berlapis dengan hasil yang juga beraneka ragam.

7. Struktur Cerpen Ketujuh: Buat Konsekuensi Pilihan Karakter Menjadi Ending Cerita yang Tidak Terbayangkan Sebelumnya

Source: Freepik

Ini adalah bagian terakhir dari struktur cerita pada banyak penulisan, bagian ini pula yang menjadi kunci sebuah cerita. Apa pun hasil akhir yang telah kamu tetapkan pada kerangka ceritamu, buat ia menjadi sangat menarik untuk diingat dan dikenang oleh pembaca.

Ending cerita tentu saja banyak pilihan yang bisa diambil. Kamu bisa membuat suasananya berakhir bahagia dengan happy ending, kamu bisa membuat semuanya berurai air mata dengan unhappy ending, atau kamu juga membuat ceritanya seolah penuh tanya dengan question ending, dan lain sebagainya.

Bagaimana kalau cerita kancil dan buaya di atas endingnya begini?

Buaya pun berbaris rapi, membiarkan langkah kaki mungil kancil bergerak lincah melompat di atas punggung mereka  sambil menghitung jumlah buaya. Pada hitungan ke dua puluh satu, akhirnya kancil pun tiba di seberang sungai dengan selamat dan langsung berlari masuk ke dalam hutan.

Atau, bagaimana jika seperti ini:

Menjelang kaki kancil mendarat pada punggung buaya yang ke dua puluh satu, tiba-tiba buaya besar itu berontak yang membuat kancil tejatuh masuk ke dalam sungai. Kancil yang terseret arus itu berteriak panik sambil meminta tolong, tapi arus sungai yang deras menyeretnya kian jauh. Para buaya yang melihat kejadian itu berebutan berenang menyusul kancil, kondisi itu telah membuat mereka berubah pikiran.

Pada penulisan struktur cerita yang menjadi ending, kuncinya adalah; semakin tidak mudah ditebak ending cerita yang kamu tulis maka semakin bagus. Semakin tidak seperti yang diharapkan atau diangan-angankan oleh pembaca, maka itu semakin menarik dan semakin memperkuat ceritamu pula.

Cara ini umum disebut sebagai plot twist. Namun dalam membuat plot twist jangan pula memaksakan ending yang terkesan tidak natural untuk diterima.

Kesimpulan

Setiap orang harus memilih di antara dua rasa sakit:
Rasa sakit karena kedisiplinan ataukah rasa sakit karena penyesalan.

Jim Rohn

Untuk menjadi seorang penulis, kamu tidak dapat melakukannya dalam satu malam. Kamu harus senantiasa giat berlatih, menulis setiap hari, tak peduli berapa pun jumlah kata yang berhasil kamu tuliskan.

Menulis adalah tentang kedisiplinan, ketekunan dan kerja keras. Untuk menghasilkan karya tulis yang bernilai baik itu berupa sajak, cerpen, novel atau apa pun saja, kamu membutuhkan konsistensi dan disiplin untuk terus menulis dan berkarya.

Ibarat pepatah “lancar mengaji karena diulang” maka dalam menulis pun demikian: Pandai menulis karena dibiasakan.

Jadi sekarang, fokus pada struktur cerita, disiplin, tekun berlatih, dan tentu saja; teruslah berkarya!


Kamu butuh ghost writer profesional untuk menuliskan sesuatu yang penting bagimu?


Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga tutor kelas menulis. Saya telah menulis 40 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan dan karya saya yang lain dapat dibaca pula pada beberapa tautan berikut;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts