Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi Dengan Mudah

Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi

Pertanyaan pertama untuk kamu yang ingin tahu cara menulis cerita pengalaman pribadi adalah; seberapa menarik kisah yang kamu miliki sehingga layak untuk ditulis?

Mendengar pertanyaan semacam ini, banyak orang yang baru mau belajar menulis itu menjadi minder. Pada akhirnya keinginan mereka untuk menulis pengalaman hidup yang mereka miliki menjadi gagal. Sebagian besar bukan karena cerita mereka tidak menarik, tetapi karena mereka kehilangan rasa tertarik karena mendengar pertanyaan di atas.

Lantas, bagaimana contoh pengalaman pribadi yang bisa di ubah ke dalam sebuah rangkaian cerita, dan bagaimana pula cara melakukannya untuk mendapatkan hasil yang bagus?

Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

5 Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi yang Mudah dan Bagus

Cara menulis cerita pengalaman pribadi
Photo by Pixabay

Di Sekolah Dasar, praktik membuat contoh pengalaman pribadi yang unik biasanya dengan meminta siswa-siswa untuk bercerita mengenai bagaimana mereka melewatkan masa liburan.

Oleh karena itu kamu mungkin masih akrab dengan berbagai cerpen di modul pelajaran SD yang temanya adalah; berlibur ke rumah nenek, dan lain sebagainya. Nah, hal ini memberi bukti bahwa untuk membuat cerita pengalaman pribadi, kisahnya tidaklah selalu harus luar biasa.

Hal yang menjadi kunci kemudian adalah bagaimana kamu mengolah kenangan, kesan, dan juga hikmah pengalaman yang kamu miliki menjadi sebuah rentetan cerita yang menarik. Contoh cerita pengalaman liburan sederhana pun akan menjadi sangat berkesan, jika kamu tahu cara menuliskannya.

Hakikatnya semua orang tentu memiliki pengalaman dan cerita mereka masing-masing. Cerita setiap orang pasti unik dan menarik. Kemampuan untuk menggali bagian mana yang harus kamu fokuskan dan tuliskan sebagai kisah, adalah kunci untuk mengubahnya menjadi sebuah lembaran cerita yang membekas di kepala pembaca.

Nah, berikut ini adalah lima langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat cerita pengalaman pribadi supaya mudah prosesnya dan bagus pula hasilnya.

1. Awali Cerita Pengalaman Pribadimu dengan Menyelami Emosimu Kembali

Photo by Jack Gittoes

Tantangan yang paling banyak menjegal para penulis pemula untuk mulai menuliskan cerita hidup mereka adalah ketakutan akan penolakan. Hal ini pada perkembangannya membuat cerita pengalaman yang seharusnya bisa dibagi dan membawa pelajaran bagi orang lain, akhirnya hanya mengendap menjadi kenangan tak bernilai.

Nah, poin pertama yang harus kamu lakukan untuk melawan rintangan ini adalah dengan berusaha kembali menyelami emosi dan perasaan ketika pengalaman cerita yang akan kamu tuliskan itu terjadi. Artinya adalah; kamu berfokus untuk kembali kepada sebuah kenangan paling kuat yang kamu miliki dan berusaha merasakan emosinya kembali.

Ketika saya menulis buku Islamedina; Si Wajah Cahaya, saya juga harus melakukan hal yang sama. Dengan segala keterbatasan yang ada, saya harus berfokus untuk merasakan kembali emosi yang membuncah saat bersama Medina semasa hidupnya.

Dan itu sungguh tidak mudah untuk dilakukan.

Menulis cerita pengalaman pribadi dengan kisah menyenangkan, tentu jauh lebih mudah daripada sebaliknya. Oleh karena itu, kamu akan dengan mudah menjumpai 5 contoh cerita pengalaman menyenangkan, daripada menemukan 1 contoh cerita pengalaman menyedihkan.

Namun, justru cerita pengalaman dengan konteks sedih, haru, pilu, penuh perjuangan, dan sejenisnya, yang akan jauh lebih powerfull mengeluarkan emosimu saat menulisnya.

2. Buat Daftar Turning Points dalam Cerita Pengalamanmu

Photo by JACK REDGATE

Ketika kamu berdiri di persimpangan jalan untuk mengambil keputusan yang tepat, kamu biasanya akan membuat sebuah keputusan yang paling penting dalam hidup, bukan?

Nah, itu adalah bagian krusial dari cerita yang harus lebih kamu fokuskan. Turning point adalah bagian penting dalam penulisan pengalaman pribadi seperti memoar atau autobiografi.

Sebagai salah satu teknis menulis cerita yang menarik tentang pengalaman cerita pribadi, daripada membuatnya seperti kronologi akan lebih jika kamu dapat membidik turning point seperti ini sebagai plot cerita.

Titik-titik krusial dalam hidup dimana kamu membuat keputusan yang memberi dampak secara emosional, material dan juga psikologis, akan dipastikan jauh lebih menarik bagi pembaca.

3. Buat Outline Tanpa Harus Berbentuk Kronologi

Photo by Blue Bird

Setelah kamu membuat list beberapa turning point paling penting dalam hidupmu, kamu sekarang dapat memetakan plot cerita yang akan kamu sampaikan. Ingat, jangan terikat untuk membuat sebuah cerita kronologi seperti buku sejarah, ya.

Kamu bisa memilih misalnya untuk menulis bergaya flashback, atau memilih gaya cerita mixed dengan pencampuran yang serasi antara flashback dan juga kronologi. Penceritaan yang penuh kejutan dan diletakkan pada tempat yang tepat, akan membuat plot cerita pengalaman pribadi kamu semakin sempurna.

Nah, untuk memudahkan proses ini, kamu tentu saja dapat membuat outline atau kerangka terlebih dahulu. Tandai beberapa titik tempat turning point dalam hidupmu terjadi, kemudian kembangkan detailnya secara terarah.

4. Berfokus pada Satu Cerita Pengalaman Pribadimu sebagai Klimaks

Photo by Daria Shevtsova

Kamu mungkin memiliki perjalanan hidup dan pengalaman yang luar biasa untuk dikisahkan. Namun, cara menulis cerita pengalaman pribadi yang efektif mengharuskan kamu untuk memilih satu kenangan yang paling kuat dan paling besar dampaknya. Aturan seperti ini biasanya juga dimuat pada banyak contoh artikel pengalaman pribadi yang diceritakan.

Kamu tentu saja boleh untuk menulis semua hal dalam hidupmu yang kamu anggap menarik. Kamu bisa menceritakan mengenai masa kecilmu yang indah, sekolah yang penuh nostalgia, pacar pertama yang tidak terlupakan dan lain sebagainya.

Akan tetapi ada sebuah kenangan central yang harus kamu pilih menjadi fokus cerita.

Nah, kenangan central inilah kemudian yang menjadi klimaks ceritamu. Bangun semua plot untuk memberi dampak yang lebih signifikan terhadap seberapa besar efek klimaks itu terhadap kehidupanmu.

5. Pastikan Kamu Menulis Cerita Pengalaman Pribadimu untuk Dirimu Sendiri

Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi
Photo by Lukas Rychvalsky

Nah, ini adalah bagian yang terpenting jika kamu menulis pengalaman sendiri, kamu harus menentukan lebih lebih dulu; untuk siapa sebenarnya kamu menuliskan pengalaman kamu itu?

Jika kamu menulis untuk orang lain atau untuk pembaca, maka kamu harus mempersiapkan diri dengan baik apa pun penerimaan mereka nantinya.

Ingat lho, tidak semua orang dapat menyambut dengan baik sebuah kisah kenangan orang lain yang mereka baca. Bahkan beberapa orang cenderung untuk lebih mudah menghakimi dibandingkan mengapresiasi.

Jika kamu menulis untuk pembaca, kamu mungkin akan kecewa ketika penerimaan mereka ternyata tidak sesuai dengan harapan yang kamu miliki. Kekecewaan seperti ini bukan hanya tidak baik bagi diri, namun juga kadang membuat keberanian untuk menulis kembali menjadi hilang.

Untuk itulah saya menyarankan jika kamu menulis cerita pengalaman pribadi, maka tulislah itu untuk diri sendiri.

Photo by cottonbro

Ketika kamu menulis untuk diri sendiri, kamu akan menggali kenangan pengalaman dari cerita kamu sedalam mungkin. Kamu ingin membaca kisah yang kamu tulis itu dengan penuh penghayatan tanpa melewatkan satu titik kecil pun dampaknya bagi perasaan dan hidupmu.

Secara tidak langsung, perasaan seperti ini akan membuat kamu menulis tidak lagi dengan pikiran yang berfokus kepada pembaca, namun kepada hati yang berfokus pada rasa dan kalbu.

Apa pun reaksi pembaca ketika menelusuri jejak kisah dalam tulisanmu, tidak akan lebih penting dari perasaan kamu sendiri saat menyelesaikan penulisannya.

Dengan selesainya cerita pengalaman pribadi yang sudah kamu tulis, kamu akan menjadi orang yang bebas dan merdeka. Setidaknya merdeka dari kekangan pengalaman yang mungkin tidak akan keluar dari rongga dada.

Terus terang saya menyukai alasan seperti ini, karena itu pula yang menjadi alasan saya saat menyelesaikan buku Islamedina; Si Wajah Cahaya, yang tebalnya lebih dari 750 halaman.

Butuh Bantuan Menulis Cerita Pengalaman Pribadimu?

Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi

Nah, setelah membaca cara menulis cerita pengalaman pribadi di atas, bagaimana sekarang? Apakah kamu sudah siap untuk mempraktikkannya?

Dengan latihan yang tekun dan konsistensi untuk terus menulis, hanya masalah waktu yang membatasimu pada keberhasilan menghasilkan karya luar biasa. Oleh karena itu, tetaplah menulis dengan penuh disiplin, ya.

Oh ya, jika kamu tetap merasa kesulitan untuk melakukan berbagai langkah untuk menulis cerita pengalaman pribadimu menjadi sebuah buku, kamu bisa mengikuti kelas menulis pengalaman pribadi yang saya bimbing. Dalam kelas ini saya menjami kisah hidupmu akan dapat ditulis menjadi buku.

Atau jika kamu adalah seorang pembelajar mandiri, kamu dapat memilih untuk menulis dengan bantuan buku panduan dan video yang sudah saya siapkan. Untuk buku panduannya sendiri dapat kamu download disini; DOWNLOAD BUKU PANDUAN MENULIS KISAH HIDUP DISINI




A Wan Bong

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 23 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan dan karya saya yang lain dapat dibaca pula pada beberapa tautan berikut;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:


Related Posts