Tidak diragukan lagi bahwa cerita fiksi adalah jenis penulisan yang paling banyak digemari di dunia. Sudah ada jutaan karya fiksi dalam berbagai bentuk ditulis dalam rentang waktu yang sangat panjang. Ribuan banyaknya dari karya-karya ini bahkan telah melahirkan peradaban dan cara pandang baru bagi manusia.
Kamu tentu saja dapat menyebutkan banyak contoh cerita fiksi yang populer di dunia. Namun sebagai penulis, pertanyaan yang paling penting justru adalah bagaimana cara menyusun cerita itu sendiri sehingga menghasilkan karya yang luar biasa?
Nah, kali ini Penulis Gunung akan mengajak kamu mempelajari cara menulis fiksi dalam 5 tips rahasia yang sebenarnya sangat sederhana untuk dilakukan.
Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?
Daftar Isi Artikel
Tips Rahasia Menyusun Cerita Fiksi Adalah 7 Hal Sederhana Berikut Ini
Pada sudut pandang imajinasi, penulis yang memilih jenis karangan yang merupakan cerita fiksi adalah sosok yang penuh dengan semangat bertualang. Dalam penulisan cerita fiksi, imajinasi yang kuat adalah senjata utama yang harus dimiliki oleh setiap penulisnya.
Menulis kisah fiksi adalah seperti membiarkan khayalan yang ada di kepalamu untuk bertelur menjadi kata-kata.
Ini terdengar sangat mudah seharusnya. Namun tidak demikian juga karena menulis fiksi bisa menjadi salah satu tantangan yang serius, terutama jika kamu menginginkan hasilnya menjadi sebuah mahakarya.
Untungnya, tidak ada cara yang mutlak benar atau aturan yang kaku dalam menulis kisah fiksi. Akan tetapi ada beberapa tips rahasia yang sangat efektif untuk dilakukan guna mempermudah prosesnya.
Namun sekarang, sebelum membahas tips itu lebih jauh, tidak ada salahnya untuk menyegarkan ingatan tentang pengertian dan ciri sebuah cerita fiksi, kan?
Apa Itu Cerita Fiksi?
“Fiksi eksis karena imajinasi. Tanpa imajinasi tidak ada cerita fiksi”
A Wan Bong
Secara bebas, cerita fiksi dapat diartikan sebagai cerita yang berdasarkan rekaan, imajinasi dan rekayasa pikiran penulis semata. Jadi sekali lagi, imajinasi dan khayalan adalah faktor paling penting dalam penulisan kisah fiksi, apa pun jenisnya.
Tanpa imajinasi dan daya khayal, tidak ada penulisan fiksi.
Semakin baik daya khayal dan imajinasimu, akan semakin baik pula cerita yang bisa kamu hasilkan.
BACA JUGA:
- BAGAIMANA CARA MENULIS NOVEL ROMANTIS DALAM 7 LANGKAH MUDAH
- 7 CERITA INSPIRATIF ISLAMI TERBAIK SEPANJANG MASA YANG PALING JARANG DIKISAHKAN
Ciri-ciri Cerita Fiksi
Dikarenakan sifatnya yang hanya didasarkan pada imajinasi dan daya khayal pengarang, maka ciri cerita fiksi adalah dapat dideskripsikan sebagai berikut;
Bersifat Rekaan atau Imajinasi Penulis
Ini adalah tentang cara bagaimana seorang penulis membuat skenario khayalan yang ada dalam imajinasinya, lahir dalam dunia nyata melalui rangkain tulisan.
Tidak Ada Aturan Baku dalam Menulis Cerita Fiksi
Struktur penulisan, bahasa yang dipergunakan, teknis, sudut pandang dan lain sebagainya, semua bebas dalam penulisan cerita fiksi.
Akan tetapi, kamu juga harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan fiksi supaya karyamu tidak terkesan asal-asalan. Namun intinya adalah; tidak ada cara yang mutlak benar dalam menulis cerita fiksi.
Tujuan Penulisan Cerita Fiksi adalah Emosional Pembaca, Bukan Logikanya
Meskipun demikian, penulis fiksi yang hebat bahkan dapat memadukan dua hal ini sekaligus.
Dengan cerita yang dituliskannya, ia mampu mengaduk-aduk emosi dan perasaan pembaca sekaligus membawa logika mereka untuk berpikir dan menganalisa.
Kebenaran dalam Fiksi Seringkali Relatif dan Tidak Mutlak
Artinya, ini kembali kepada siapa yang menulis dan bagaimana ia melihat kebenaran tersebut dari sudut pandangnya sendiri. Namun, yang bukan merupakan ciri-ciri cerita fiksi adalah ketika kebenaran itu didesain tidak ada bedanya sama sekali dengan realitas.
Sekali lagi, fiksi eksis karena imajinasi. Tanpa imajinasi tidak ada cerita fiksi.
Penggunaan Bahasa dalam Cerita Fiksi Umumnya Dinamis dan Konotatif
Artinya lebih banyak menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan suatu kondisi dalam kehidupan manusia. Perumpamaan ini kadang terkesan satir, sindiran atau bahkan ejekan. Intinya adalah penggunaan perumpmaan akan lebih mendominasi dalam penulisannya.
Apa Saja Jenis-Jenis Cerita Fiksi?
“Mood dan inspirasi memang penting dalam menulis, tapi sayangnya ia tidak datang setiap hari”
A Wan Bong
Kamu sudah pasti tahu bahwa ada banyak sekali jenis fiksi yang dapat kamu pilih untuk dituliskan.
Historical fiction atau fiksi sejarah, romantic fiction atau fiksi romantis, fiksi ilmiah atau science fiction, cerita fiksi hewan atau fabel, fiksi hantu atau fiksi horor, adalah beberapa jenis fiksi yang paling umum.
Namun demikian, masih ada banyak jenis fiksi yang lainnya.
Nah, kamu bisa membaca tentang jenis ini secara lengkap dalam artikel Penulis Gunung sebelumnya disini.
5 Tips Menulis Cerita Fiksi Paling Ampuh
Untuk membuat cerita yang kamu tulis menjadi tajam dan menancap kuat di benak para pembaca, kamu harus melakukannya dengan sepenuh hati dan teliti.
Bagi para penulis pemula yang belum pernah menulis buku fiksi serius sebelumnya, ini akan sangat menantang. Namun berita baiknya ada cukup banyak formula yang bisa kamu adaptasikan untuk mampu melaluinya.
Akan tetapi, sekali lagi saya ingin mengatakan; tidak ada cara yang mutlak benar dan menulis fiksi, baik itu novel, fiksi cerpen atau apa pun bentuknya.
Meskipun begitu, 7 tips di bawah ini telah terbukti efektif membantu banyak penulis mengeksekusi cerita mereka dengan lebih baik.
BACA PULA:
- 15 IDE MENULIS CERITA NON FIKSI YANG SUDAH TERBUKTI AMPUH DAN EFEKTIF
- BEGINI CARA MENULIS PROLOG NOVEL YANG SETIAP PENULIS HARUS TAHU
1. Tulis Cerita Fiksi yang Kamu Suka Lebih Dulu
Walaupun cerita fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi dan khayalan penulis, namun kamu tetap membutuhkan riset dalam melakukannya.
Nah, riset yang dibutuhkan dalam menulis cerita fiksi bisa bermacam-macam. Kamu bisa membaca buku fiksi karya orang lain, mengamati sekeliling, menonton film atau pun hanya sekedar bercengkrama dengan taman-temanmu sendiri.
Akan tetapi, tidak ada mantra yang paling ampuh kecuali dengan menulis apa yang kamu suka. Setidaknya ini adalah tips paling manjur jika kamu adalah seorang penulis pemula dan baru pertama kalinya menulis fiksi secara lebih serius untuk dijadikan novel.
Jika kamu menyukai cerita tentang supranatural dan sangat tertarik dangan hal-hal gaib, fiksi yang tepat untuk kamu tulis adalah horor atau cerita fiksi hantu.
Sementara jika kamu lebih tertarik kepada cerita yang menggugah kesadaran manusia, maka menulis cerita fiksi inspiratif mungkin bisa menjadi fokusmu pada novel fiksi atau cerpen fiksimu yang pertama.
2. Beritahu Pembaca Hanya yang Mereka Perlu Tahu
Apa kamu ingat apa yang membuat kapal Titanic terbelah dan tenggelam ke dasar lautan?
Benar, karena ia menabrak gunung es yang kemudian membuat lambung kapal menjadi bocor kemudian tenggelam sehingga membuat ratusan nyawa melayang.
Lalu, apa hubungan kapal Titanic dengan menulis fiksi disini?
Sebenarnya tidak ada.
Hanya saja saya ingin menyampaikan bahwa dalam menulis cerita fiksi, kamu bisa menerapkan teknik gunung es. Persis seperti gunung es yang ditabrak oleh kapal Titanic kemudian membuat ia tenggelam.
Pada banyak kasus, gunung es atau yang lebih jelasnya berupa gumpalan es raksasa yang terapung di lautan, terlihat lebih kecil di atas permukaan namun memiliki ukuran yang berkali lipat pada bagian bawah permukaan air.
Nah, filosofi menulis cerita layaknya gunung es ini juga yang harus kamu aplikasikan ketika menulis cerita fiksi pendek lebih-lebih fiksi yang panjang seperti novel.
Pastikan bahwa pembaca hanya mengetahui apa yang perlu mereka ketahui saja. Simpan terlebih dulu bagian-bagian yang mengejutkan untuk kamu ‘keluarkan’ pada waktu yang tepat.
BACA JUGA:
- 15 IDE CERITA MISTERI PALING OKE UNTUK MENULIS NOVEL THRILLER
- 16 IDE CERITA FIKSI FANTASI UNTUK INPSIRASI MENULIS NOVEL
3. Gunakan Kalimat yang Sederhana
Tips menulis fiksi selanjutnya adalah dengan mempergunakan kalimat yang sederhana. Kalimat sederhana dan padat mungkin tidak akan terdengar puitis dan penuh basa basi. Namun kesederhanaan adalah rahasia lain dari sebuah karya fiksi yang menarik.
Beberapa penulis fiksi pemula tidak pernah menghasilkan karya karena mereka memaksakan diri untuk membuat tulisan dengan tananan kalimat yang harus indah, melankolis, puitis, dan mengundang decak kagum.
Tapi sejujurnya tidak demikian.
Jangan paksakan dirimu untuk menulis kalimat yang harus indah dan melankolis, mendayu-dayu atau mengharu biru.
Kalimat rumit seperti itu bagus untuk status facebook, menarik untuk caption instagram, menawan untuk story whatsapp, tapi tidak banyak berguna dalam dunia menulis yang sesungguhnya.
Beberapa karya fiksi paling hebat justru tersusun dari kalimat-kalimat sederhana yang mudah untuk dicerna para pembaca.
4. Gunakan Target Penulisan Harian
Jika kamu belum pernah menulis novel fiksi setebal 400 halaman dengan jumlah hingga 75.000 kata, melakukannya bisa menjadi tantangan yang sangat serius. Supaya berhasil, kamu membutuhkan strategi untuk melakukannya.
Dalam banyak artikel saya sering mengulas ini. Bahwa untuk dapat menulis novel fiksi dengan 80.000 kata atau 60.000 kata, kamu tidak bisa ‘menelannya’ bulat-bulat. Gajah tetap bisa habis dimakan oleh singa jika ia bisa memotongnya dalam ukuran yang kecil-kecil.
Jadi, bagilah jumlah kata yang menjadi target novel fiksimu itu dalam beberapa potongan kecil untuk diselesaikan setiap harinya.
Contohnya begini;
Jika cerita yang kamu tulis itu jumlah katanya adalah 60.000 dengan deadline waktu selama 6 bulan penulisan, maka kamu harus menulis setidaknya 10.000 kata setiap bulan. Atau sekitar 333 kata setiap harinya.
Ini terdengar terlalu sederhana, ya?
Ya benar, karena memang begitulah adanya.
Bagian sulitnya adalah menjaga konsistensi untuk tetap bisa menulis sebanyak 333 kata setiap hari selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Namun ini bukan sesuatu yang mustahil, novel fiksi MMA Trail adalah contoh cerita fiksi yang bisa saya jadikan bukti untuk memverifikasi tips ini.
BACA JUGA:
- 15 CONTOH IDE CERITA YANG MENARIK UNTUK GENRE FIKSI ROMANTIS
- BEGINI CARA MENULIS BUKU CERITA ANAK DALAM 9 LANGKAH MUDAH
5. Menulis Setiap Hari
Nah, ini adalah tips lanjutan yang sangat penting untuk dipahami setiap penulis mana pun dan untuk genre apa pun.
Apakah kamu ingin menulis fiksi atau pun kamu sedang menimbang-nimbang untuk menulis cerita non fiksi, menulis setiap hari adalah wujud dan kesungguhan kamu dalam melakukannya. Menariknya, ini juga menjadi rahasia umum yang dimiliki oleh setiap penulis profesional. Termasuk saya.
Meskipun bukan rekaan dan telah ada plot jelasnya, menulis cerita non fiksi adalah tetap sulit dilakukan tanpa konsistensi untuk menuliskannya setiap hari.
Dengan menulis setiap hari secara istiqomah, bukan hanya kamu akan mampu menyelesaikan target penulisanmu seberapa pun tebalnya. Namun, kamu juga akan berhasil melatih kedisiplinan dirimu sendiri.
Dan pada akhirnya, disiplin dan konsisten inilah yang akan mengantarkan kamu pada kesuksesan.
6. Perkaya Kemampuanmu dengan Mencoba Penulisan Lain

Untuk menjadi penulis yang semakin baik seiring waktu, cobalah untuk menyeberang dari kemampuan dan spesifikasimu biasanya.
Jika kamu adalah seorang novelis yang terbiasa dengan jumlah kata segudang dan konflik yang rumit. Cobalah untuk menulis cerpen yang singkat, to the point pada titik masalah dan langsung pada pesan cerita.
Atau jika kamu adalah penulis fiksi, maka cobalah pula untuk menulis non fiksi. Biarkan dirimu tenggelam dalam riset, penulisan yang struktural, dan juga daftar pustaka yang jumlahnya satu lemari.
Atau jika selama ini kamu hanya terbiasa dengan menulis buku atau novel di wattpad saja, maka cobalah juga mengasah keterampilan menulismu di blog, website dan lain sebagainya.
Intinya adalah, semakin banyak gaya, teknik dan juga sudut pandang penulisan yang kamu lakukan, maka itu akan memperkaya kemampuanmu dalam menulis secara umum. Termasuk didalamnya adalah menulis cerita fiksi.
BACA PULA:
- BEGINI CARA MENULIS AUTOBIOGRAFI DIRI SENDIRI YANG PALING MUDAH DILAKUKAN
- 7 TIPS RAHASIA CARA MENULIS BIOGRAFI YANG SUPER MUDAH DILAKUKAN
7. Jangan Menunggu Inspirasi untuk Menulis
Selanjutnya tips terakhir untuk menulis fiksi adalah dengan tidak menunggu inspirasi atau mood dalam menuliskannya.
Mood atau inspirasi adalah hal penting dalam menulis, tapi sayangnya ia tidak datang setiap hari. Jika ingin lebih jujur bahkan, ada lebih banyak hari bagi penulis yang mereka tidak memiliki inspirasi atau mood untuk tetap menulis.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Simpel saja. Jangan menunggu inspirasi datang baru kamu menulis, dan jangan juga menunggu mood baru kamu menulis. Tapi menulislah setiap hari dan buat kamu terbiasa melakukannya.
Ini mungkin terdengar sulit, tapi ini adalah cara paling masuk akal untuk menyelesaikan cerita seberapa pun banyaknya. menulis setiap hari tanpa menunggu mood dan inspirasi pada akhirnya akan membuat kamu jadi terbiasa.
Akhirnya mood dan inspirasi tidak lagi terlalu penting dalam menentukan proses penulisanmu. Dengan menulis setiap hari kamu telah ‘memaksa’ mood dan inspirasi itu untuk tetap ada bersamamu kapan pun kamu membutuhkannya.
Jadi, selamat menulis, ya!
Tingkatkan skill menulismu
Yuk, gabung di Kelas Menulis Online Penulis Gunung dan keterampilan menulismu akan naik satu level

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 15 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:
Terimakasih untuk tips yang dibagikan. Kebetulan Saya sedang berada dalam ruang ide yang cukup penuh didalam otak. Kedepannya ingin Saya jadikan sebuah tulisan syukur-syukur dapat dicetak menjadi sebuah buku. 🙏🙏