Cara membuat naskah pidato tidak sama dengan membuat tulisan biasa.
Keterampilan menulis naskah pidato adalah keterampilan gabungan antara menulis dan berbicara di depan umum. Buat kamu yang sedang mempersiapkan pidato untuk penampilanmu sendiri atau pun untuk pidato orang lain, beberapa tips berikut akan membuatnya lebih mudah.
Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?
9 Tips Cara Membuat Naskah Pidato dengan Mudah

Berpidato di depan umum bagi sebagian orang adalah sebuah mimpi buruk.
Meyampaikan susunan kata yang menarik simpati dan perhatian audiens dalam sebuah orasi yang kharismatik, tentu bukan perkara mudah. Selain faktor demam panggung atau grogi, bahan pidato juga menjadi hal penting yang harus kamu persiapkan.
Kamu mungkin telah biasa mendengar pidato dalam lingkunganmu. Baik di sekolah atau pun di televisi, pidato yang hebat bukan hanya sekedar menghamburkan kata-kata semata. Lebih jauh, berpidato juga adalah sebuah seni.
Ada banyak pidato yang hebat sepanjang masa dan menginspirasi ribuan orang setelahnya. Menariknya untuk setiap pidato seperti itu, akan selalu ditemukan bahwa semuanya telah dipersiapkan dengan matang.
Pidato politik, pidato bisnis, pidato perpisahan untuk sekolah, atau hanya pidato lomba 17 Agustusan di tingkat RT, akan selalu memberi pengaruh positif jika kamu mempersiapkannya dengan baik.
Nah, 9 tips membuat naskah pidato berikut ini bisa kamu gunakan.
1. Buat Pidatomu Tetap Singkat, Padat dan Jelas
Tips pertama dan paling penting adalah dengan menjaga pidatomu tetap singkat, padat, jelas dan tepat sasaran.
Pada awal pidato, kita orang Indonesia terbiasa dengan menyampaikan rasa hormat kepada orang-orang yang dianggap penting. Kemudian diikuti pula dengan menyampaikan rasa syukur dan shalawat nabi. Ini semacam kaidah wajib berpidato pada beberapa wilayah di Indonesia, dan tidak ada masalah jika kamu pun mengikutinya.
Akan tetapi poin pentingnya adalah dengan memastikan kamu melakukannya semua tahapan dalam pidatomu dengan ringkas, padat dan jelas.
Bagian pembukaan, ucapan terimakasih, penghormatan, ungkapan syukur dan shalawat, dapat kamu plot secara ringkas tanpa mengurangi esensinya. Begitu juga dengan isi utama pidato, kamu juga sedapat mungkin harus membuatnya padat dan berisi.
Hindari menggunakan terlalu banyak basa basi yang tidak perlu, apalagi kamu berpidato di forum formal.
Sekali lagi, jaga pidatomu untuk tetap ringkas, padat dan jelas.
2. Berorientasi pada Audiens (Pendengar)

Siapa yang akan menjadi pendengar pidato yang akan kamu sampaikan tersebut?
Siapa pun mereka, pastikan pidato yang kamu sampaikan berorientasi kepada mereka. Atau jika kamu menulis naskah pidato untuk orang lain, maka pastikan bahwa naskah tersebut membicarakan kepentingan orang-orang yang akan mendengarkan pidato tersebut nantinya.
Membuat naskah pidato berbeda dengan membuat naskah cerita biasa. Ada satu pertimbangan waktu dan respon langsung yang harus kamu pikirkan juga.
Dalam tulisan, seseorang bisa berhenti sejenak atau membalikkan halaman buku jika mereka tidak menyukainya. Tapi dalam pidato, mereka tidak bisa melakukan itu walau mungkin pidatomu sangat membosankan bagi mereka.
Untuk hal ini penting sekali bagimu untuk berbicara tentang sesuatu yang menyentuh kepentingan pendengar pidato karena itu akan menarik perhatian mereka. Dengan orientasi seperti ini, atensi pendengar pidato akan lebih mudah untuk didapatkan.
3. Awali Pidatomu dengan Informasi yang Penting atau Opening yang Kuat
Dalam hal opening, membuat naskah pidato tidak jauh berbeda dengan menulis novel; kamu harus bisa membuat sebuah pembukaan yang kuat dan menarik perhatian dengan segera.
Jika memang harus, kamu bisa membuat mereka lengah dengan sedikit basa basi yang sudah umum dalam pidato. Ucapan penghormatan dan awalan, memang seperti itu dan menjadi kultur dalam public speaking di Indonesia. Jadi tidak ada masalah jika kamu mengikutinya juga.
Namun setelah itu, kamu harus langsung menembakkan ‘pelurumu’ langsung ke pikiran pendengar pidato. Tarik perhatian mereka dengan sesuatu yang membuat mereka harus memberikan atensi mereka padamu.
Bagaimana contohnya?
- “Jika dalam satu bulan kita tidak melaksanakan apa yang akan saya sampaikan dalam 10 menit ke depan, saya pastikan kita semua akan berakhir dengan penyesalan”
- “Saya harus jujur dengan mengatakan bahwa genderang perang sudah ditabuh, serangan itu sudah mengarah kepada kita. Kita semua akan kehilangan banyak hal karena perang ini”
- Dan lain sebagainya.
4. Berikan Penutup Pidato yang Kuat

Selain mengawali pidato dengan opening yang kuat, kamu juga harus mengakhiri naskah pidatomu dengan finishing yang menawan.
Kamu bisa membuat kesimpulan ringkas dalam penutupan naskah pidatomu. Atau, kamu juga bisa mengingatkan kembali beberapa konsekunsi penting yang harus pendengar lakukan setelah pidato tersebut usai.
Penutup naskah pidato yang baik itu seperti susuan konten yang sempurna dari sebuah blog post. Naskah akan diawali opening pidato yang kuat, berisi sesuatu yang penting, padat dan jelas, serta ditutup dengan kesimpulan yang biasanya dalam bentuk CTA atau Call to Action.
Manifestasi penutup yang kuat dalam naskah pidato bisa saja mengajak seseorang untuk berbuat sesuatu, mempersiapkan sesuatu atau memikirkan sesuatu.
Intinya sebelum kamu mengakhiri pidatomu dengan salam penutup, berikan beberapa kalimat yang membuat pendengar pidatomu mengingat kembali dengan baik hal penting apa yang sudah kamu katakan sepanjang pidato.
5. Buat Kerangka Pidato juga Naskah Utuhnya
Dengan pengalaman dan jam terbang public speaking yang tinggi, kamu mungkin hanya membutuhkan sebuah outline saja untuk bisa menyampaikan pidato yang menarik. Namun jika kamu belum cukup expert atau spektrum pembicaraanmu juga belum cukup luas, kamu sebaiknya tetap membuat naskah yang komprehensif.
Publik figur yang sering tampil di depan umum terbiasa dengan naskah yang mendetail, bahkan hingga bagian bercandanya sekali pun. Nah, dalam membuat naskah pidatomu sendiri, kamu mungkin perlu mengikuti cara mereka.
Dengan pengalaman dan jam terbang tinggi kamu mungkin dapat mengingat dengan baik apa saja yang harus kamu sampaikan di atas panggung nantinya. Namun itu juga tidak menjamin bahwa kamu mampu mengingat semua detail yang menjadi isi dari pidatomu seharusnya.
Cara yang paling aman adalah dengan membuat naskahnya secara lengkap, khususnya untuk poin-poin penting yang berpotensi kamu lupa membicarakannya.
Jadi, setelah kerangka pidatomu selesai, lanjutkan dengan membuah naskah utuhnya pula.
6. Gunakan Bahasa Bercakap-cakap

Kebanyakan pidato bergerak satu arah antara pembicara dan pendengar. Namun untuk memastikan bahwa partisipasi pendengar benar-benar aktif, kamu bisa menambahkan cara membuat naskah pidato dengan gaya bercakap-cakap dalam beberapa bagian.
Pidato politik atau pidato formal kenegaraan tidak memungkinkan bagi pendengar untuk merespon apa yang kamu katakan. Namun pidato yang lebih umum misalnya, dalam presentasi atau dalam pidato sekolah, kamu juga perlu membangun interaksi yang cukup pada pendengarmu.
Ajak pendengarmu untuk berpikir dengan misalnya mengajukan mereka beberapa pertanyaan, atau tanyakan pendapat mereka dalam bentuk meminta persetujuan dan sejenisnya.
Arti pentingnya adalah dengan mengajak pendengar pidatomu untuk secara aktif berpartisipasi dalam bentuk perhatian yang intens terhadap apa yang kamu katakan.
Nah, cara yang efektif untuk membangun tujuan ini adalah dengan mengkombinasikan bahasa conversation atau bercakap-cakap dalam naskah pidato yang kamu buat tersebut.
7. Ketahui Siapa yang Berpidato
Jika kamu membuat naskah pidato untuk diri kamu sendiri, maka tidak masalah, kamu bisa melakukannya dengan mudah.
Tapi bagaimana jika kamu menulis sebuah naskah pidato untuk orang lain?
Ketika kamu membuat naskah pidato untuk orang lain, kamu juga harus mengenal orang yang akan berpidato tersebut. Pastikan apa yang disampaikan dalam naskah pidato, relevan dengan sosok pembicaranya sendiri.
Selain memastikan siapa pembicara yang akan membaca naskah pidato yang kamu tuliskan, kamu juga perlu memastikan apa tujuan pidato tersebut, siapa yang menjadi pendengarnya, dan berbagi hal esensial lainnya.
Sebagai penulis naskah pidato yang profesional, sangat penting pula bagi kamu untuk mengetahui apakah pembicara yang akan menggunakan naskahmu itu terbiasa dengan beberapa istilah yang mungkin kamu selipkan dalam naskah yang kamu buat.
Untuk memastikan tidak akan ada kendala saat naskah tersebut digunakan, kamu bisa melengkapinya dengan beberapa penanda yang penting. Kamu misalnya bisa menggunakan cetak tebal, huruf miring, warna yang berbeda atau cara lainnya untuk memberikan penekanan poin tertentu bagi sang pembicara.
8. Berlatih, Perbaiki dan Sempurnakan

Tidak masalah apakah kamu menggunakan naskah penuh saat berpidato, menggunakan kerangka yang mencantumkan poin-poin tertentu saja, atau bahkan menghapalkannya, tapi pastikan kamu melatihnya dengan baik.
Latihan sangat penting bagi kamu yang belum terbiasa dalam berpidato. Selain akan menambah penguasaanmu terhadap materi pidato yang akan disampaikan di atas podium, berlatih juga bisa meningkatkan rasa percaya dirimu karena telah melakukan persiapan yang lebih baik.
Dalam latihan ini kamu bisa meminta bantuan orang lain untuk mendengar pidatomu. Atau kamu juga bisa menggunakan recorder dengan merekam pidatomu kemudian mendengarnya.
Ketika mendengar pidatomu tersebut, kamu dapat memperbaiki naskahmu dengan menambah, mengurangi, berimprovisasi atau apa saja.
Intinya adalah, jangan lewatkan latihan jika kamu memang belum memiliki cukup jam terbang dalam berpidato.
9. Jangan Terlalu Khawatir
Tips terakhir yang tidak kalah penting dalam cara membuat naskah pidato adalah dengan berhenti mengkhawatirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi saat kamu menggunakan naskah tersebut di atas panggung.
Jangan terlalu khawatir dengan apakah kata-kata dalam pidato yang kamu sampaikan tidak akan diperdulikan oleh pendengar.
Selama kamu mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, berbicara dengan semangat dan perduli dengan topik yang dibicarakan, maka InsyaAllah orang lain pun akan mendengarkanmu dengan seksama.
Jadi, berhenti khawatir dan tampillah dengan penuh percaya diri.
BACA JUGA:
- CARA MEMBUAT SCRIPT YOUTUBE YANG BAGUS DENGAN MUDAH
- CARA MENULIS CERITA INSPIRATIF YANG SEMUA ORANG PASTI BISA
- KAMU MENYERAH DENGAN KEADAAN? MUNGKIN INILAH PENYEBABNYA

Anton Sujarwo
Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: