Hal pertama yang harus kamu pahami ketika membahas struktur cerpen dan contohnya adalah ini bukan sesuatu yang kaku. Tidak ada aturan yang mengikat bahwa struktur cerpen mengenai jumlah dan istilah. Ketika ini terjun dalam praktik penulisan, istilah apa pun yang kamu gunakan tidak pernah lebih penting daripada cara menguraikannya.
Jadi, apa itu struktur cerpen, apa saja istilahnya, dan yang paling penting; bagaimana cara membuatnya?
Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?
Struktur Cerpen dan Contohnya + 5 Tips Membuatnya
Di Indonesia terdapat 6 struktur cerpen yang paling umum yaitu; abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. Kamu dengan mudah dapat menemui struktur cerpen dan contohnya berdasarkan istilah seperti ini.
Namun jika melihatnya dari sudut lebih luas membahas tentang ini, ada beberapa istilah yang dapat digunakan dalam mengambarkan susunan sebuah cerita pendek.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, struktur sebuah cerpen bahkan hanya ada tiga yakni; intoduksi, konfrontasi dan resolusi. Sementara istilah yang lebih detail memakai urutan kata; aksi, latar belakang. pengembangan, klimak dan ending.
Khusus pada artikel kali ini, Penulis Gunung akan membahas struktur cerpen dan penjelasannya yang paling umum ada di Indonesia saja.
1. Abstrak

Abstrak adalah struktur cerpen yang pertama yang bagian ini adalah opsional yang bisa digunakan atau pun dilewatkan oleh penulis. Inti dari abstrak merupakan bagian pemaparan gambaran awal sebuah cerita pendek.
Dalam abstrak kamu mungkin dapat langsung memperkenalkan tokoh utama cerpen.
Meskipun bukan menjadi bagian awal yang harus ada, abstrak umum bisa kamu gunakan sebagai cara membuka cerpen dan memperkenalkan ide dasar cerita.
Contohnya begini:
Hari sudah menjelang sore ketika Safwan berangkat mengayuh sepedanya ke pinggir hutan sekitar 5 kilometer dari rumah kakeknya. Entah mengapa remaja pemberani itu begitu terdorong untuk datang ke hutan yang katanya angker. Sebuah cerita horor yang sebelumnya sempat Safwan baca, justru membuatnya semakin penasaran untuk mendatangi hutan larangan tersebut.
2. Orientasi
Bagian kedua dari struktur cerpen yang umum di Indonesia adalah orientasi.
Sesuai dengan pengertian cerpen yang mungkin sudah pernah kamu ketahui, orientasi pada cerpen merupakan bagian dari cara penulis menggambarkan setting cerita secara umum.
Nah, setting juga adalah bagian yang tidak terbatas kamu artikan hanya sebagai waktu dan tempat semata. Kondisi budaya, keyakinan, pandangan politik, adat istiadat dan pemikiran umum masyarakat juga termasuk setting dalam sebuah cerita.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh orientasi cerpen:
Sesampainya di mulut hutan larangan, Safwan baru menyadari kalau hutan itu ternyata jauh lebih menyeramkan daripada dalam cerita. Ada sebuah sungai berair jernih yang tidak terlalu dalam membatasi antara ladang tebu milik penduduk dan tepi hutan yang gelap. Sebuah jembatan yang sudah rusak terbentang di atas sungai. Di jembatan itu mata Safwan yang tertimpa sinar matahari sore masih sempat membaca sebuah tulisan: “Dilarang Masuk, Areal Berbahaya!!!”
3. Komplikasi

Struktur cerpen selanjutnya adalah komplikasi yang tentu saja dapat kamu maknai dengan mudah hanya dengan melihat pemilihan istilahnya saja.
Komplikasi adalah tentang kausalitas atau sebab akibat ketika konflik cerpen mulai naik dan tokoh utama cerpen mulai harus keluar dari zona nyamannya.
Pada bagian komplikasi, permasalahan utama cerpen mulai mengalami penguatan dan menuntut penyelesaian segera. Kamu dapat mempergunakan unsur waktu, risiko, keselamatan dan lain sebagainya untuk membuat komplikasi pada struktur cerpen tensinya menjadi lebih tinggi.
Perhatikan contoh cerpen singkat ini untuk memudahkannya:
Sudah terlanjur, Safwan kini tidak bisa mundur lagi!
Ia sudah terlalu jauh masuk ke dalam hutan untuk mengikuti rasa penasarannya menyusuri sebuah jalan setapak yang samar-samar. Sebuah golok milik kakeknya yang ia ambil diam-diam tadi siang, memang memberinya tambahan keberanian untuk masuk lebih jauh. Tapi itu tidak cukup tampaknya setelah beberapa suara lengkingan yang menyeramkan seolah ingin merontokkan semua keberanian yang ada di hati Safwan.
Safwan ingin memutar langkah, tapi celakanya ia juga lupa jalan darimana ia datang. Sementara arloji digital di tangan Safwan sempat berbunyi lima kali, yang menandakan bahwa sekarang sudah jam lima sore dan itu artinya; malam segera datang.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah bagian ketika semua konflik dalam cerpen akan mencapai klimaks.
Jika kamu melihat contoh cerpen beserta strukturnya brainly yang dikutip dalam buku pembelajaran di sekolah-sekolah, bagian evaluasi juga adalah bagian ketika jalan keluar konflik sudah terlihat.
Solusi konflik cerita ini mungkin sudah dapat oleh pembaca rasakan pada bagian evaluasi meskipun bagian itu sendiri belum sepenuhnya penulis uraikan.
Perhatikan contoh cerpen berikut sebagai ilustrasi dari bagian struktur evaluasi.
Kakek Mustafa dan beberapa penduduk desa bergerak cepat menyusul Safwan setelah seorang penduduk yang sedang memanen tebu bercerita kalau ia sempat melihat Safwan bersepeda ke arah hutan larangan. Kakek Mustafa yang sudah puluhan tahun tinggal di kampung Sampang tahu persis, hutan itu benar-benar berbahaya. Itu adalah hutan tempat 400 tawanan Jepang dibantai pada saat perang kemerdekaan. Kakek Mustafa masih kecil saat itu, tapi kengerian peristiwa itu tidak pernah hilang dari ingatannya.
5. Resolusi

Sesuai dengan namanya, resolusi adalah solusi atau jalan keluar dari konflik sebuah cerpen.
Setelah kamu menceritakan bagaimana sebab akibat dalam struktur cerpen komplikasi, ini adalah bagian kamu memecahkan kebuntuannya dengan memberikan solusi.
Solusi cerpen biasanya selalu singkat. Akan tetapi yang paling penting adalah kamu bisa memberi jawaban penuh ke pembaca pada bagian ini.
Orientasi, komplikasi, evaluasi dan resolusi adalah 4 struktur cerpen yang paling pokok. Tanpa adanya salah satunya bagian ini, bangunan cerita pendek atau cerpen menjadi tidak utuh atau cacat.
Contoh struktur cerpen resolusi:
Safwan sedang terduduk lemas ketika Kakek Mustafa dan beberapa penduduk kampung berhasil menemukannya. Senter di tangan Kakek Mustafa menyusuri setiap bagian tubuh Safwan untuk memastikan bahwa cucunya itu tidak terluka. Benar, Safwan memang tidak terluka, tapi Kakek Mustafa bisa melihat bahwa sinar mata Safwan seperti habis bertemu dengan setan. Pancaran ketakutan masih terbaca dari dua bola mata Safwan.
6. Koda
Bagian terakhir dari struktur cerpen yang paling umum dikenal di Indonesia adalah koda. Dalam istilah yang lebih umum, kamu dapat megartikan koda ini sebagai amanat, pesan atau wasiat.
Koda atau amanat cerpen berhubungan erat dengan tema cerpen itu sendiri.
Jika kamu menulis cerpen persahabatan, maka nilai-nilai persahabatan itu pula yang akan kamu sampaikan dalam koda. Begitu juga dengan tema cerpen cinta, maka nilai-nilai tentang cinta itu juga yang kamu kristalkan dalam koda.
Walaupun ciri-ciri cerpen tidak pernah mencantumkan koda atau amanat sebagai penutupnya, dalam praktiknnya bagian ini sebenarnya bisa kamu tinggalkan dengan catatan; amanat itu sudah tersampaikan tanpa harus kamu tuliskan lagi.
Kamu pasti pernah membaca sebuah cerpen yang tidak mencantumkan amanat, tetapi kamu sendiri sudah bisa mendapatkan pesan pentingnya, bukan?
Contohnya begini:
Bagaimana pun juga beraninya Safwan, tidak bijak baginya datang ke hutan larangan seorang diri yang penduduk asli saja tidak berani memasukinya. Tempat itu penuh dengan misteri, keangkeran dan juga ketakutan.
Kesimpulan
Nah, itu adalah struktur cerpen dan contohnya yang bisa kamu pahami dengan mudah, bukan?
Selain struktur seperti itu, ciri-ciri cerpen berdasarkan struktur penyusunnya juga bisa terbagi lagi dalam beberapa bagian istilahnya berlainan. Akan tetapi secara umum, bagian-bagian itu tidak jauh berbeda denga apa yang sudah diuraikan di atas.
BACA JUGA:
- EPILOG ADALAH RAHASIA MENUTUP CERITA NOVEL, BEGINI CARA MENULISKANNYA
- BENARKAN TOKOH PROTAGONIS ADALAH TOKOH UTAMA DALAM SEBUAH CERITA? INI PENJELASANNYA
- CARA MEMBUAT PREMIS NOVEL DENGAN MUDAH

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
- www.arcopodojournal.online
- www.penulismodern.blogspot.com
- www.arcopodojournal.wordpress.com
- www.islamedina.wordpress.com
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: