Ketika kamu mendengar istilah novel fiksi ilmiah terbaik, siapa nama penulis yang terbayang dalam benakmu? Apakah itu HG Wells, Isaac Asimov, Jules Verne, Arthur C. Clarke, Ray Bradbury, atau George Orwell?
Atau kamu justru memiliki beberapa penulis baru yang menurutmu lebih hebat menyajikan dunia sci fi dalam imajinasimu?
Nah dalam artikel ini, Penulis Gunung telah merangkum daftar novel fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa. Jadi, temukan yang paling menarik untuk kamu baca, ya!
Daftar Novel Fiksi Ilmiah Terbaik Sepanjang Masa
Jika kamu mencari rekomendasi buku fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa, maka berikut daftar yang mungkin akan kamu temukan.
Ini adalah kumpulan novel klasik karya penulis lintas generasi. Jika kamu penasaran bagaimana penulis beberapa dekade sebelumnya berimajinasi tentang dunia masa depan, dalam daftar ini adalah buku yang layak kamu baca.
1. Left Hand of the Darkness karya Ursula K. Le Guin

Novel fiksi ilmiah best seller ini pertama kali terbit pada tahun 1969. Left Hand of the Darkness bercerita tentang seorang manusia yang dikirim ke planet yang bebas dari seksisme.
Planet yang menjadi tujuan manusia tersebut memiliki deskripsi bahwa semua penduduk memiliki jenis kelamin yang sama. Selain itu, penduduk planet itu juga percaya pada filosofi yang lebih adil daripada yang masyarakat manusia miliki di bumi.
Meskipun sudah berlalu lebih dari setengah abad yang lalu, novel ini masih mendapat tempat sebagai karya fiksi ilmiah terbesar sepanjang masa.
2. 1984 karya George Orwell

Novel monumental dari George Orwell ini berkisah tentang sebuah masyarakat futuristik di mana pemerintah totaliter mengawasi semua warga negara dan mengatur semua kegiatan.
Dengan tema nasionalisme, kontrol ketat dan pengawasan totaliter, novel fiksi ilmiah klasik ini masih relevan untuk kamu baca hingga saat ini.
3. The Hitch Hiker’s Guide to the Galaxy karya Douglas Adams

Ini adalah novel fiksi ilmiah yang memadukan antara ilmu pengetahuan masa depan dan humor. Kisah dalam The Hitch Hiker’s Guide to the Galaxy adalah tentang tokoh bernama Arthur Dent dan petualangannya melintasi galaksi.
Sebagai satu-satunya yang selamat setelah Bumi hancur untuk membuat jalan pintas intergalaksi, Dent bertemu dengan berbagai alien termasuk Zaphod Beeblebrox, Presiden Galaxy, dan Marvin si android yang tertekan.
Jika kamu mencari buku sci fi yang penuh tawa dan konyol, ini mungkin salah satu rekomendasi buku genre fiksi ilmiah untuk kamu baca.
4. Ender’s Game karya Orson Scott Card

Novel ini bercerita tentang strategi fiksi ilmiah yang mendalam. Dalam novel bernuansa militer ini, cerita berpusat pada karakter bernama Ender Wiggin, seorang anak ajaib yang direkrut ke Battle School untuk berlatih perang antar planet melawan alien Buggers.
Dalam novel ini, penulis menciptakan dunia berlapis-lapis yang penuh dengan teknologi dan tema alien yang menarik terkait dengan konsekuensi prasangka dalam perang.
5. Dune karya Frank Herbert

Dune berkisah tentang tokoh cerita bernama Paul Atreide, seorang pewaris House Atreides,
Novel fiksi ilmiah ini mengeksplorasi sisi politik, agama, ekologi, dan teknologi yang kompleks di antara banyak faksi yang bersaing untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah.
Jika kamu menyukai konflik masa lalu dalam imajinasi masa depan, Dune adalah contoh novel fiksi ilmiah yang sempurna untuk kamu baca.
6. Fahrenheit 451 karya Ray Bradbury

Dalam novel distopia tahun 1953 ini, cerita mengetengahkan fenomena televisi yang mendominasi dan pelarangan buku oleh otoritas. Ini terdengar seperti mimpi buruk, tetapi buku kontroversial ini tetap menjadi favorit.
Tokoh sentral dalam novel sci fi Fahrenheit 451 ini adalah seorang petugas pemadam kebakaran yang kemudian memainkan peran kuncinya dalam konflik cerita.
Dengan gaya bercerita yang mendalam dan menyayat hati, Fahrenheit 451 secara luas masih menjadi salah satu karya terbaik Ray Bradbury.
7. Brave New World karya Aldous Huxley

Novel fiksi ilmiah Brave New World menggambarkan kengerian dunia masa depan tanpa kebebasan individu sama sekali.
Ini adalah dunia dalam bentuk kiamat yang sering menjadi imajinasi anak muda salah pergaulan saat ini. Dunia dalam Brave New World memiliki gambaran bahwa kenyamanan materi dan kesenangan fisik dari narkoba dan seks yang menjadi momok mengerikan dalam masyarakat yang rusak.
Brave New World adalah novel yang ideal jika kamu tertarik berimajinasi bagaimana dunia distopia masa depan yang memenjarakan kebebasan individu dalam masyarakat.
8. Animal Farm karya George Orwell

Hakikatnya buku ini adalah kritik yang menarik dari Revolusi Rusia tahun 1917.
Dalam novel ini George Orwell menggambarkan hewan di sebuah peternakan menggulingkan pemilik manusia mereka dan mendirikan pemerintahan yang sangat cacat. Pada dasarnya ini adalah gambaran yang George Orwell berikan untuk alegori itu revolusi tersebut.
Hingga sekarang, Animal Farm masih menjadi salah satu sastra klasik genre fiksi ilmiah paling rekomended untuk kamu baca.
9. The Foundation Trilogy karya Isaac Asimov

Novel fiksi ilmiah ini berkisah tentang sekelompok psikolog yang dipimpin oleh psiko-sejarawan Hard Seldon. Kelompok ini merencanakan membangun sebuah koloni yang mendukung seni, sains, dan teknologi di Kerajaan Galaksi untuk melestarikan pengetahuan umat manusia.
Jika kamu cenderung menyukai novel fiksi ilmiah tentang pahlawan super antar galaksi, The Foundation Trilogy adalah rekomendasi yang menarik.
10. Neuromancer karya William Gibson

Ini adalah karya sci fi yang kompleks untuk kamu baca. Bahkan jika kamu penasaran dengan istilah ‘dunia maya’ dan ‘matriks’, novel ini adalah tempat untuk menemukan jawabannya.
Neuromancer berkisah tentang seorang jagoan komputer yang mencuri kode keamanan yang terkunci di bank data paling ketat di tata surya. Selain itu Neuromancer juga mengeksplorasi topik spionase perang dingin dan konspirasi militer yang membuatnya jadi semakin menarik.
11. Stranger in a Strange Land karya Robert A. Heinlein

Sebenarnya novel Stranger in a Strange Land adalah kritik klasik terhadap sistem politik dan agama yang terorganisir.
Dalam novel ini tokoh utama cerita bernama Valentine Michael Smith, ia lahir dan besar di Mars, dan datang ke Bumi untuk mengejutkan budaya Barat dengan kemampuan supernya.
Michael Smith memiliki klaim kepemilikan legal atas Mars, yang membuatnya menjadi komoditas berharga bagi pemerintah Bumi.
12. Kindred karya Octavia Butler

Seorang wanita kulit hitam muda yang tinggal di California tahun 1970-an tiba-tiba dan entah kenapa menemukan dirinya pada tahun 1815 di sebuah perkebunan tempat para budak di Maryland.
Ketika dia menyelamatkan seorang anak kulit putih yang tenggelam, perempuan itu menyadari bahwa anak itu adalah leluhurnya. Di masa depan, anak itu tumbuh menjadi pria pemilik budak yang kejam. Namun bagaimana pun, tokoh protagonis harus tetap menyelamatkannya jika ia ingin terlahir ke bumi.
Kindred adalah novel fiksi ilmiah yang kompleks, rumit dan merupakan kombinasi antara memoar perbudakan, rasisme, fantasi dan fiksi sejarah.
13. Slaughterhouse Five karya Kurt Vonnegut

Novel ini berkisah tentang Billy Pilgrim yang pulang dari Perang Dunia II dan diculik oleh alien dari planet Tralfamadore. Alien itu mengajari Billy bagaimana ia bisa bertualang melintasi waktu sesuka hatinya.
Dengan hadiah itu Billy melakukan perjalanan bolak-balik dalam dimensi waktu. Ia mengunjungi kelahirannya, kematiannya, dan semua momen di antaranya berulang kali.
14. The Handmaid’s Tale karya Margaret Atwood

Kisah ini berpusat tentang Offred yang merupakan seorang Handmaid di Republik Gilead, yang dulunya adalah Amerika Serikat. Gilead menjadi dunia yang penuh penindasan di mana perempuan tidak boleh membaca dan hanya berharga selama mereka bisa bereproduksi.
Ini adalah salah satu novel fiksi ilmiah terbaik untuk kamu baca. Hingga hari ini kondisi imajinatif tentang perempuan dalam Gilead masih relevan dengan banyak kondisi perempuan di Amerika.
15. 2001: A Space Odyssey karya Arthur C. Clarke

2001: A Space Odyssey berpusat pada dua orang astronot dalam perjalanan mereka ke luar angkasa.
Intrik dalam konflik novel ini semakin kaya dengaan ancaman kecemburuan sebuah komputer mereka sendiri yang bernama HAL. Pertarungan tegang antara manusia dan mesin menghasilkan perjalanan yang melelahkan melalui ruang dan waktu.
Secara sederhana, 2001: A Space Odyssey adalah novel yang mengetengahkan pertarungan antara manusia dan mesin.
16. The Three Body Problem karya Cixin Liu

Di The Three Body Problem, Cixin Liu menggambarkan masa depan ketika Bumi sedang menunggu invasi dari sistem bintang terdekat yang yang mengorbit satu sama lain. Planet mirip Bumi dalam sistem ini sedang diapit oleh ketiga bintang yang mempengaruhi evolusi peradabannya.
Buku fiksi ilmiah ini adalah novel Asia pertama yang memenangkan Penghargaan Hugo.
The Three Body Problem secara luas juga mendapatkan pengakuan sebagai salah satu novel fiksi ilmiah Tiongkok terbaik sepanjang masa.
17. Do Android Dream of Electric Sheep? karya Philip K. Dick

Novel ini bercerita tentang dunia android yang sangat dekat dengan kehidupan manusia sehingga sehingga hampir tidak mungkin untuk membedakan mereka dari manusia asli.
Dalam dunia canggih itu, tokoh cerita bernama Rick Deckard yang merupakan seorang pemburu hadiah, mencari nafkah dengan menemukan android yang nakal dan mengeksekusi mereka. Namun beberapa android justru melakukan perlawanan. Dan itu adalah bagian menarik dari konflik novel fiksi ilmiah satu ini.
Novel Do Android Dream of Electric Sheep? ini terbit tahun 1968 dan masih menjadi mahakarya sci fi yang mendapat pengakuan secara luas.
18. Cyteen karya C.J. Cherryh

Novel fiksi ilmiah satu ini berkisah tentang seorang ilmuwan dan politisi bernama Ariane Emory yang menjalankan fasilitas penelitian kloning di Cyteen, sebuah planet asal Union. Tugasnya adalah membuat pasukan tentara rekayasa genetika untuk Union.
Cyteen mengeksplorasi sifat manusia dan etika kloning dalam cerita yang menarik.
Jika kamu adalah seorang pembaca yang tertarik dengan ilmu pengetahuan tentang kloning dan sebagainya, Cyteen adalah novel yang tepat untuk kamu baca.
19. The City and the City karya China Miéville

Novel ini sebenarnya memiliki genre yang membingungkan. Ini adalah buku yang mengangkat kisah antara misteri, fiksi ilmiah, dan juga fantasi.
Novel The City and the City bercerita tentang ispektur Tyador Borlú yang menyelidiki pembunuhan dengan melakukan perjalanan dari Beszel ke Ul Qoma. Dua kota yang menjadi obyek utama judul novel.
Namun inti cerita justru terletak pada perjalanan antara dua kota ini yang aneh dan menakutkan
20. Shards of Honor karya Lois McMaster Bujold

Novel Shards of Honor berkisah tentang seorang karakter bernama Cordelia Naismith yang berprofesi sebagai kapten kapal survei. Dalam cerita ini kapal yang Cordelia gunakan terdampar di sebuah planet dengan populasi alien yang mengancam mereka.
Kisah akan berpusat pada upaya untuk bertahan hidup dengan segala keterbatasan. Termasuk oksigen yang menipis, serangan alien dan upaya konsolidasi bertahan hidup.
21. Snow Crash karya Neal Stephenson

Novel yang terbit pada tahun 1992 ini adalah novel awal yang memprediksi efek dari internet dan dunia metaverse pada psikologi manusia.
Snow Crash berkisah tentang seorang tokoh yang memiliki kehidupan ganda; di dunia nyata dan di metaverse.
Di dunia nyata, protagonis adalah seorang pengantar pizza, tetapi di Metaverse, dia adalah seorang hacker dan ksatria. Dalam misinya, protagonis cerita harus menemukan sumber obat “Snow Crash” yang begitu kuat dan memiliki kemampuan memprogram ulang manusia.
22. The Long Way to a Small Angry Planet karya Becky Chambers

Buku ini berpusat pada kru ragtag dari Wayfarer dan petualangan mereka di luar angkasa.
Novel yang menyenangkan ini penuh dengan alien dan manusia yang dapat kamu hubungkan antara satu sama lain. Selain itu, cara melihat setiap karakter dengan sudut pandang manusia memungkinkan kamu untuk berpihak pada salah satu tokoh cerita.
23. Children of Time karya Adrian Tchaikovsky

Umat manusia telah lolos dari Bumi yang sekarat untuk menemukan rumah baru di antara bintang-bintang. Mereka juga telah menemukan dunia yang terraform dan siap untuk kehidupan manusia.
Tapi manusia bukan yang pertama di tempat itu, ras baru sudah hidup lebih awal dan mereka laba-laba cerdas yang telah menciptakan teknologi kompleks.
Children of Time adalah cerita tentang apa yang terjadi ketika dua peradaban bertabrakan. Antara peradaban manusia dan peradaban laba-laba.
24. Frankenstein karya Mary Shelley

Sulit dipercaya bahwa Shelley menulis Frankenstein ketika dia baru berusia 18 tahun.
Kisah klasik ini bercerita tentang Dr. Victor Frankenstein yang menciptakan monster di labnya. Shelley kemudian mengeksplorasi psikologi monster itu saat dia menyadari bahwa dia sendirian di dunia.
Ternit pada tahun 1818 dan secara luas diakui sebagai buku fiksi ilmiah yang pertama. Frankenstein juga tidak hanya menciptakan genre baru dalam literasi tetapi juga bertahan dalam ujian waktu hingga sekarang.
25. The Time Machine karya H.G. Wells

Kisah dalam novel ini berpusat pada seorang penemu Inggris yang menciptakan mesin waktu yang mengirimnya jauh ke masa depa
n, tepatnya di tahun 802,701 M. Dalam masa yang sejauh itu di masa depan, dunia masih saja tidak sempurna. Setidaknya itu yang dapat kita tangkap secara sederhana sebagai pesan ceritanya.
The Time Machine adalah sebuah peringatan bahwa segala sesuatu tidak selalu menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
Hal yang pasti dari evolusi yang panjang ini adalah perubahan. Semuanya akan berubah, bisa menjadi baik atau bahkan menjadi lebih buruk.
26. 20.000 Leagues Under the Sea karya Jules Verne

20.000 Leagues Under the Sea berkisah tentang Profesor Arronax dan dua rekannya yang terjebak di kapal selam fantastis bersama Kapten Nemo yang gila. Dari kapal selam yang sekarat itu, mereka bisa melihat makhluk laut yang eksotis dan pemandangan aneh yang tersembunyi.
Meskipun terbit pada tahun 1870, 20.000 Leagues Under the Sea tetap menjadi novel petualangan fiksi ilmiah yang mengasyikkan dan menyenangkan.
Ini adalah salah satu karya sastra klasik yang mengeksplorasi dunia bawah laut dengan epik dan menakutkan.
27. The War of the World karya H.G. Wells

Di The War of the World, alien dengan teknologi canggih melakukan invasi ke Bumi dan mengancam masa depan umat manusia.
Dalam kisah ini, seorang pria biasa dan saudaranya berjuang untuk bertahan hidup. Dan merekalah yang akan penulis ikuti untuk menjelaskan alur cerita yang utuh.
28. Ready Player One karya Ernest Cline

Novel fiksi ilmiah berpusat pada tokoh bernama Wade Watts yang merasa paling nyaman saat berada di dunia maya bernama OASIS. Dia mencoba untuk memecahkan permainan rumit untuk memenangkan hadiah utama. Selain itu, tujuan Wade Watts adalah untuk menghadapi dunia nyata yang sebenarnya ingin dia hindari.
Ready Player One adalah salah satu buku fiksi ilmiah yang paling banyak mendapat ulasan pada tahun 2011. Novel genre sci fi ini memikat hati ribuan pembaca dan menjadi dasar ide film Steven Spielberg pada tahun 2018.
29. Red Mars karya Kim Stanley Robinson

Red Mars adalah novel pertama dalam novel trilogi Mars, yang mendokumentasikan pemukiman dan terraforming planet merah selama dua abad.
Dalam novel ini, tokoh cerita yang bernama Kim Stanley Robinson menunjukkan bagaimana manusia dapat membangun identitas budaya baru di lingkungan baru.
30. A Canticle for Leibowitz karya Walter M. Miller, Jr.

A Canticle for Leibowitz menjadi Pemenang Penghargaan Hugo 1961 untuk kategori Novel Terbaik.
Novel A Canticle for Leibowitz menceritakan satu pandangan dingin dan provokatif di masa depan pasca-apokaliptik. Dalam novel fiksi ilmiah ini, para biarawan Ordo St. Leibowitz berusaha melestarikan sisa-sisa peradaban.
Perjuangan merekalah yang menjadi obyek utama konflik cerita.
31. Hyperion karya Dan Simmons

Novel fantasi fiksi ilmiah ini berkisah tentang tujuh peziarah melakukan perjalanan ke dunia Hyperion.
Hyperion sendiri dalam novel ini memiliki gambaran yang penuh dengan makhluk menakutkan dan misterius yang disebut Shrike. Para peziarah berharap untuk dapat mempelajari rahasia Hyperion sehingga mereka bisa menyelamatkan umat manusia.
32. The Road karya Cormac McCarthy

Novel yang sudah ada versi filmnya ini bercerita tentang seorang ayah dan anak yang berjalan dalam kesepian melewati daratan Amerika yang hancur berantakan untuk mencapai pantai.
Selama perjalanan yang dingin dan gelap, mereka tidak punya apa-apa selain pistol untuk membela diri, pakaian yang mereka kenakan, dan sekaleng makanan sisa.
The Road adalah novel fiksi ilmiah pasca-apokaliptik yang menakutkan tetapi mendalam untuk merenungkan beberapa pertanyaan tentang kondisi sosial dalam masyarakat modern.
33. Hard-Boiled Wonderland and the End of the World karya Haruki Murakami

Jika kamu menyukai novel fiksi ilmiah yang berkombinasi dengan kemampuan detektif, Hard-Boiled Wonderland and the End of the World adalah bacaan yang sempurna. Novel ini berkisah tentang upaya melacak keturunan satu orang ke dunia bawah Kafkaesque Tokyo kontemporer.
Dalam Hard-Boiled Wonderland and the End of the World, penulis Jepang Haruki Murakami menyatukan unsur Timur dan Barat, tragedi dan lelucon, kasih sayang dan detasemen, bahasa gaul dan filsafat. Novel ini menjadi karya fiksi yang sangat kaya untuk kamu baca.
Novel yang terbit tahun 1985 ini memenangkan Hadiah Tanizaki dan sangat imajinatif.
34. The Chrysalids karya John Wyndham

Ini mungkin memiliki kisah yang hampir mirip dengan ide mutasi dalam film super hero X-Men. Namun The Chrysalids memiliki ide yang lebih kompleks dengan menggabungkan antara mutasi makhluk hidup dan kepercayaan Kristen yang kuno.
Dalam novel sci fi klasik tahun 1950-an ini, setting menggambarkan sebuah masyarakat Kristen fundamentalis yang meyakini bahwa setiap penyimpangan dari normalitas adalah tanda penistaan.
Ketika sekelompok anak menunjukkan tanda-tanda mutasi berupa telepati, mereka harus merahasiakannya agar tidak mendapat hukuman dari otoritas Kristen yang akan menilainya sebuah satu hal yang menyimpang.
35. Solaris karya Stanislaw Lem

Penulis Polandia Stanislaw Lem mengeksplorasi pertanyaan filosofis yang mendalam dalam novel tahun 1961 ini. Alur dalam novel Solaris mengikuti satu tim manusia di stasiun luar angkasa yang mencoba menjelajahi planet dengan lautan misterius yang aneh.
Jika kamu menyukai novel fiksi ilmiah yang berbalut pertanyaan filosofis yang menggelitik, Solaris bisa menjadi bacaan yang menarik.
36. A Wrinkle in Time karya Madeleine L’Engle

Novel ini mengangkat kisah Meg Murry, adik laki-lakinya Charles Wallace, dan teman baru mereka Calvin yang melakukan perjalanan melalui kontinum ruang dan waktu. Mereka sedang dalam pencarian untuk menyelamatkan ayah Meg dan Charles yang tertawan oleh satu kekuatan jahat.
A Wrinkle in Time adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang rekomended untuk kamu yang ingin belajar tentang fisika kuantum dengan bahasa yang sangat sederhana. Bahkan anak-anak pun dapat belajar tentang fisika kuantum melalui karya Madeleine L’Engle ini.
37. The Fifth Season karya N.K. Jemisin

Penulis novel ini mengacu pada geologi dan fisika dunia nyata untuk membangun karya sastra yang brilian dan inovatif. The Fifth Season juga menjadi pemenang Penghargaan Hugo dan masuk dalam kategori novel fantasi ilmiah, bukan fiksi ilmiah murni.
The Fifth Season menggunakan settingkesunyian dunia di mana gempa bumi sering terjadi dan berpotensi menjadi kiamat atau apokaliptik. Sementara mereka yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan bumi, justru diperbudak dan dipaksa untuk melindungi peradaban yang lainnya.
38. The Calculating Stars karya Mary Robinette Kowal

Ini adalah novel yang juga mendapatkan Penghargaan Hugo dan Nebula pada tahun 2019. Jika kamu menyukai novel sejarah alternatif dan karakter yang rumit dari seorang perempuan, The Calculating Stars adalah bacaan yang bagus.
The Calculating Stars memiliki premis yang sederhana yakni; Bagaimana jika sebuah meteorit jatuh ke Bumi pada tahun 1952, mengancam masa depan planet ini dan memaksa umat manusia untuk mempercepat program luar angkasa mereka?
Dalam novel sejarah alternatif ini, tokoh protagonis bernama Elma York menjadi Lady Astronaut yang mengikuti perlombaan luar angkasa. Alur cerita dalam The Calculating Stars mengikuti sepak terjangnya.
39. The Time Traveller’s Wife karya Audrey Niffenegger

Novel ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang bertemu gadis cantik dengan sentuhan fantastis. Anak lelaki itu penjelajah waktu yang menyelinap masuk dan keluar dari waktu.
Henry dan Clare bertemu satu sama lain sepanjang waktu, sampai mereka akhirnya berada di tempat di mana usia mereka cocok untuk mereka bisa menikah. Tapi perjalanan waktu kemudian benar-benar membuat keduanya harus berpisah dengan cara yang dramatis.
The Time Traveller’s Wife adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang romantis, lembut, dan sangat memilukan. Jika kamu butuh waktu untuk menangis dan mencari apa yang bisa memicunya dengan baik secara emosional, novel ini ada di daftar teratas.
40. Flowers for Algernon karya Daniel Keyes

Kisah dalam novel ini berfokus pada sebuah operasi otak eksperimental yang membuat tikus menjadi jenius. Ternyata operasi itu juga berhasil untuk Charlie Gordon yang bodoh, yang setelah operasi berubah menjadi cerdas dan menarik.
Flowers for Algernon pertama kali terbit pada tahun 1959 dan masih tetap menjadi bacaan yang menarik hingga hari ini. Novel fiksi ilmiah terbaik satu ini akan membawa kamu dalam sebuah roller coaster emosional yang memukau.
41. A Desolation Called Peace Arkady Martine

A Desolation Called Peace adalah sekuel dari debut spektakuler Martine A Memory Called Empire, yang memenangkan Penghargaan Hugo.
Novel ini bercerita tentang armada alien yang akan segera menembus Kekaisaran Teixcalaanli.
Dua karakter utama cerita, Mahit Dzmare dan Three Seagrass, harus mencari cara untuk berkomunikasi dengan alien yang sama sekali berbeda dari siapa pun yang pernah mereka temui sebelumnya.
42. Sea of Tranquility karya Emily St. John Mandel

Dalam Sea of Tranquility, Emily St. John Mandel dengan cekatan menjalin tiga garis waktu yang terpisah. Satu di hutan belantara Kanada pada tahun 1912, satu di abad ke-22, dan satu di masa depan yang jauh.
Ketiga cerita dalam waktu yang berbeda tersebut bersatu ketika seorang penjelajah waktu mencoba menemukan kebenaran di balik anomali aneh yang terjadi di setiap tempat dan waktu.
Ini adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang menarik untuk mengeksplorasi petualangan waktu, metafisika dalam karya sastra yang keren.
43. Eyes of the Void karya Adrian Tchaikovsky

Buku kedua dalam The Final Architecture series ini adalah opera ruang angkasa yang mengikuti Koloni Manusia yang diserang oleh Arsitek.
Buku ini memiliki semua yang kamu harapkan dari opera luar angkasa yang luar biasa: perjalanan antar bintang, perang politik, pemuja alien, dan segala sesuatu di antaranya.
Nah, jika kamu adalah pemuja fiksi ilmiah dengan tema perang galaksi seperti Star Wars, Star Trex dan lain sebagainya, ini adalah novel yang layak untuk kamu koleksi.
44. How Hight We Go in the Dark karya Sequoia Nagamatsu

Bagaimana jika virus Covid 19 yang sempat membuat dunia bungkam beberapa waktu lalu terjadi lagi di masa depan dengan kondisi yang lebih menakutkan? Kamu mungkin bisa mengimajinasikannya melalui novel ini.
Dalam novel fiksi ilmiah ini, penulis melukiskan gambaran kompleks tentang masyarakat masa depan yang menghadapi pandemi. Aspek paling gelap, paling aneh, dan paling lembut dari sifat manusia terungkap dalam kisah-kisah brilian dalam How Hight We Go in the Dark.
45. A Prayer for the Crown-Shy karya Becky Chambers

Buku ini mengikuti beberapa tokoh utama; Sibling Dex, seorang biksu pembuat teh, Mosscap dan sebuah robot.
Sibling Dex dan teman-temannya melakukan perjalanan bersama melintasi bulan yang mereka sebut rumah untuk mencoba menemukan jawaban filosofis tentang kehidupan dan alam semesta.
A Prayer for the Crown-Shy adalah novel fiksi ilmiah yang lembut, sehat, dan manis untuk kamu baca.
46. The Candy House karya Jennifer Egan

Novel fiksi ilmiah terbaik satu ini menceritakan tentang Bix Bouton yang telah menemukan teknologi baru. Teknologi baru tersebut diberi nama “Own Your Unconscious” yang memungkinkan seseorang mengakses ingatannya dan membagikannya dengan imbalan akses ke ingatan orang lain.
The Candy House berupayamengeksplorasi efek dari teknologi ini serta akibatnya dalam lingkup hak privacy seseorang.
47. The School for Good Mothers karya Jessamine Chan

Pada hari yang sangat buruk, Frida Liu meninggalkan putrinya di rumah tanpa pengawasan. Hal ini kemudian membuatnya harus dikirim ke institusi yang akan mengajarinya bagaimana menjadi seorang ibu yang baik.
The School for Good Mothers adalah bacaan yang mengerikan sekaligus membedah beberapa kritik terhadap budaya yang membatasi wanita dan peran seorang ibu.
Jika kamu tertarik dengan tema pengasuhan ibu dan anak, novel fiksi ilmiah satu ini bisa menjadi rekomendasi yang cukup bagus.
48. The Kaiju Preservation Society karya John Scalzi

Kaiju Preservation Society adalah “organisasi hak-hak hewan” yang melindungi hewan dari dimensi alternatif.
Dalam novel ini, John Scalzi menyatukan yang terbaik dari fiksi ilmiah, fantasi, dan komedi dalam kisah campuran genre yang menarik.
49. Dead Silence karya S.A. Barnes

Jika kamu menyukai cerita horor dalam balutan fiksi ilmiah yang bersetting di luar angkasa, Dead Silence adalah novel yang layak kamu baca.
Dead Silence berkisah tentang karakter Claire Kovalik dan krunya yang menerima sinyal marabahaya di luar angkasa dan menemukan Aurora. Seperti Titanic di samudra, Aurora adalah kapal luar angkasa terkenal yang menghilang pada pelayaran pertamanya.
Saat kru menjelajahi kapal, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam kapal tersebut.
50. Tell Me an Ending karya Jo Harkin

Dalam Tell Me an Ending, terdapat ribuan orang yang terkejut mengetahui bahwa mereka pernah memilih untuk menghapus ingatan dari pikiran mereka. Sekarang mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali ingatan itu.
Novel distopia ini mengeksplorasi konsekuensi dari meninggalkan kenangan yang terkubur versus menghadapinya secara langsung.
Ini adalah novel yang menarik untuk kamu baca. Konfliknya akan memberikan kamu gambaran tentang memilih untuk menghadapi realitas atau lari darinya.
51. Goliath karya Tochi Onyebuchi

Dalam cerita yang kuat ini, Onyebuchi mengeksplorasi masa depan di mana orang kaya telah bermigrasi ke koloni luar angkasa. Hal ini kemudian memaksa populasi BIPOC yang lebih miskin, untuk bertahan hidup di Bumi yang apokaliptik.
Alur novel fiksi ilmiah Goliath mengikuti beberapa karakter saat mereka mencari makna dalam sistem yang dirancang untuk mendorong mereka tetap terus dalam lapisan paling bawah dari rasisme.
Ini adalah novel fiksi ilmiah terbaik yang mengeksplorasi tentang rasisme dan klasisme dalam masyarakat. Kamu yang peka dengan permasalahan ini dapat memilih novel ini sebagai rekomendasi yang menarik.
52. The Paradox Hotel karya Rob Hart

Hotel Paradoks adalah tempat di mana orang kaya dapat mengunjungi era waktu yang berbeda, dari Periode Jurassic hingga Perang Dunia II dan segala sesuatu yang ada di antaranya.
January Cole, kepala keamanan hotel, harus menyelesaikan pembunuhan di lokasi hotel sambil memastikan tidak ada yang mengacaukan konsepsi waktu dalam hotel tersebut.
Jika kamu suka genre misteri dalam konsep perjalanan waktu yang eksploratif, The Paradox Hotel dapat menjadi pilihan yang bagus untuk kamu baca sebagai rekomendasi novel fiksi ilmiah terbaik selanjutnya.
53. Mickey7 karya Edward Ashton

Ini adalah cerita dengan tema serius namun dalam kemasan yang jenaka, humoris dan menghibur.
Dalam novel ini, Mickey7 adalah seorang karyawan sekali pakai yang mendapat tugas untuk menyelesaikan misi berbahaya yang tidak ingin orang lain lakukan. Setiap kali ia mati, Mickey7 akan dimasukkan ke dalam tubuh baru untuk melanjutkan misinya kembali.
Tetapi ketika ada yang tidak beres dalam misi tersebut dan ia menyadari bahwa dirinya telah digantikan oleh Mickey8, maka Mickey7 harus mencari cara untuk menghindari kematian untuk selamanya.
44. Upgrade karya Blake Crouch

Kisah dalam novel ini berpusat pada kejadian bahwa Genom Logan Ramsey telah disusupi dan menyebabkan tubuhnya berubah dengan cara yang tidak terduga. Perubahan itu membuat ia dapat berkonsentrasi lebih baik, membaca lebih cepat, dan banyak lagi.
Namun konflik utama cerita mengharuskan ia untuk mengalahkan musuh. Nah untuk mengalahkan musuh yang ada, dia harus menjadi sesuatu selain manusia.
Jika kamu suka fantasi ilmiah tentang rekayasa genetika, Upgrade adalah bacaan yang menarik.
55. Hunt the Stars karya Jessie Mihalik

Daftar novel fiksi ilmiah terbaik yang terakhir adalah Hunt the Stars yang berkisah tentang karakterOctavia Zarola.
Dalam kisah ini, Octavia dan kru pemburu hadiahnya menerima pekerjaan dengan harga yang tidak dapat mereka tolak. Tetapi mereka segera menyadari bahwa harga tersebut sebanding dengan risiko yang akan mereka terima. Tugas itu memiliki potensi untuk memulai sebuah perang baru.
Jika kamu penyuka novel dengan plot twist yang tidak terduga, romansa fiksi ilmiah Hunt the Stars ini memiliki apa yang kamu harapkan.
BACA JUGA:
- CONTOH KONFLIK CERITA YANG MENARIK: TOKOH MELAWAN DIRI SENDIRI
- 12 PENYEBAB WRITERS BLOCK DAN CARA MENGATASINYA
- 5 CONTOH CERITA SEJARAH PRIBADI DAN CARA MENULISNYA

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.
Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.
Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;
- www.arcopodojournal.online
- www.penulismodern.blogspot.com
- www.arcopodojournal.wordpress.com
- www.islamedina.wordpress.com
Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.
Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: