7 Tips Paling Penting Menulis Sekuel Novel

Tips Menulis Sekuel Novel

Jadi, novel pertamamu sukses di pasaran dan pembaca meminta sekuelnya? Nah, ini akan menjadi sebuah tantangan yang serius bagi kamu untuk menghadirkan sebuah sekuel cerita yang sama bagusnya dengan novel pertama. Untungnya, 7 tips menulis sekuel novel berikut ini akan membantu kamu untuk melakukannya.

Lantas, bagaimana cara menulis sekuel untuk sebuah cerita seperti novel?

Yuk, simak ulasannya selengkapnya berikut ini.

7 Tips Menulis Sekuel Novel untuk Menghasilkan Kisah Lanjutan yang Sempurna

Pertanyaan pertamanya; mengapa sangat sedikit sekuel yang benar-benar bagus?

Dalam  dunia film, beberapa judul dengan sekuel yang cukup bagus misalnya adalah;  Toy Story 2 dan Toy Story 3, The Dark Knight, dan Aliens. Sementara dalam novel, The Da Vinci Code adalah sekuel yang hebat dari Angels & Demons. Sayangnya The Last Symbol tidak begitu menarik perhatian yang sama untuk cerita ini.

Ada perbedaan antara menulis sekuel dengan menulis buku selanjutnya atau serial. Dalam penulisan buku serial, jalan cerita sudah penulis tentukan sebelumnya dalam alur yang lebih menyeluruh. Dalam film kamu bisa mengambil contoh The Lord of the Ring Trilogy atau The Hobbit Trilogy sebagai contohnya.

Sementara sequel cerita adalah sesuatu yang berbeda.

Dalam sekuel, penulis seringkali harus memulai lagi dari awal dengan alur cerita baru yang independen. Atau kadang sebagai tanggapan atas permintaan pembaca. Akibatnya, menulis sekuel novel bisa jadi adalah hal yang sulit.

Keuntungan dari sekuel adalah ia sudah memiliki nilai pasar karena kesuksesan novel sebelumnya. Jadi, lebih mudah bagimu untuk memasarkannya karena popularitas ini.

Sayangnya di balik keuntungan ini, ada juga ekspektasi yang tinggi dari pembaca terhadap sekuel tersebut. Sesuatu yang bisa membuat seorang penulis depresi untuk memikirkannya.

Lantas, bagaimana cara menulis sekuel novel tanpa mengecewakan pembacamu? Berikut 7 tips yang bisa membantu kamu untuk melakukannya.

1. Jangan Terpaku Hanya dengan Melanjutkan Cerita Terakhir

Tips Menulis Sekuel Novel
Source: Sony Pictures Entertainment

Tempat paling mudah untuk memulai menulis sekuel novel adalah di mana cerita sebelumnya berakhir. Inilah yang selalu pembaca teriakkan: “Apa yang terjadi selanjutnya?!

Sayangnya, ini juga sering kali menjadi contoh klasik kondisi non-profesional dari seorang penulis yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya pembaca mereka inginkan.

Pembaca menyukai cerita aslinya, dan umumnya mereka pikir mereka ingin cerita itu berlanjut seperti apa adanya. Masalahnya adalah, cerita aslinya memang sudah berakhir. Alasan paling kuat mengapa itu berakhir di novel pertama adalah karena alur cerita memang  telah selesai di sana.

Dengan memulai kembali secara artifisial penulisan cerita novel menggunakan konflik yang sama seperti sebelumnya (pada novel pertama) adalah jalan menuju bencana. Ini seperti kamu memaksa pembaca untuk menonton ulang film yang sama, tentu sebagian besar pembaca tidak menyukai hal tersebut.

Apa yang sesungguhnya pembaca kamu inginkan adalah; merasakan emosi dan perasaan yang sama seperti ketika mereka membaca novel yang pertama. Bukan cerita, konflik dan alur yang sama.

Artinya, kamu dapat menggunakan kemampuan artifisial dalam penulisan sekuelmu untuk menghadirkan konflik dan alur yang berbeda namun memiliki kemampuan menghadirkan emosi yang sama untuk pembaca.

Jadi tips yang pertama ketika kamu ingin menulis sekuel novelmu adalah; jangan takut menghadirkan sesuatu yang baru dalam bentuk konflik, alur bahkan karakter. Sekuel bukan tentang melanjutkan cerita dari tempat terakhir di novel pertama, tapi memberikan perasaan dan emosi yang serupa untuk pembaca rasakan kembali dengan hidangan yang berbeda.

2. Berikan Pembaca Sesuatu yang Baru

Ini adalah tantangan yang sangat nyata dalam menulis sekuel novel.

Menghadirkan sesuatu yang baru adalah tantangan dalam setiap penulisan cerita baru, tapi tantangan ini meningkat berkali lipat jika ia datang dalam bentuk sekuel. Novel pertama sudah tampil sebagai pemenang yang membuat pembaca jatuh cinta. Tekanan untuk mengikuti ritmenya sangat besar dan seringkali justru tampil menjadi jebakan.

Selain itu, ekspektasi dari pembaca juga sangat besar terhadap hadirnya sekuel sehingga membuat para penulis sakit kepala. Sebagai seorang penulis saya tegaskan ulang, ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

Untuk keluar dari kesulitan ini, penulis harus mengadopsi sebuah paradoks yang ampuh, yakni: Semakin berbeda novel sekuelmu, maka semakin besar peluangmu untuk membuatnya sukses.

Maksudnya adalah; sekuel terbaik benar-benar menemukan kembali karakter dan cerita utama novel. Sekual dapat menjadi sesuatu yang benar-benar baru dan sangat berbeda dari apa yang pembaca bayangkan sebelumnya.

Menyelesaikan alur cerita dan busur karakter yang tersisa dari novel pertama adalah bagian paling tidak penting dari menulis sekuel novel. Dalam sekuel kamu membutuhkan alur baru, cerita baru, busur karakter baru, konflik baru bahkan karakter yang baru.

Intinya kamu harus hadir di hadapan pembaca dengan ide yang baru.

3. Buat Taruhannya Berbeda

photo of man holding rifle
Photo by Maurício Mascaro on Pexels.com

Mempraktikkan tips menulis sekuel novel yang menarik dengan menggunakan outline atau kerangka cerita yang berbeda adalah awal yang baik. Tapi itu belum cukup.

Ada kecenderungan besar dalam penulisan sekuel novel untuk memberi penulis sebanyak mungkin hal yang sama dengan novel yang pertama. Untuk mengatasi ini, penulis harus membuat ulang plot aslinya namun dalam skala yang lebih besar.

Cara mudah yang bisa kamu gunakan untuk membuat penulisan sekuel novelmu tidak kalah hebat dari yang pertama adalah taruhannya. Artinya ada pertaruhan yang karakter atau tokoh cerita hadapi yang berbeda seperti pada novel sebelumnya. Jika protagonis tidak mampu menyelesaikan masalahnya di sekuel, buat risikonya berbeda dari risiko yang ada pada novel yang pertama.

Contohnya begini;

Jika pada novel yang pertama kamu membuat taruhan yang protagonis hadapi adalah keselamatan dirinya sendiri, maka saat menulis sekuel novelnya ini harus berubah. Kamu bisa membuatnya menghadapi risiko yang berbeda; bisa kehilangan reputasi, masuk penjara atau ia kehilangan orang-orang yang ia sayangi.

Intinya adalah, buat tokoh novel menghadapi konflik dan risiko yang berbeda pada sekuelnya. Semakin besar risikonya di sekuel maka itu semakin baik.

4. Bermain dengan Harapan Pembaca lalu Hadirkan Cerita yang Tidak Mudah Ditebak

Para pembaca menunggu sekuel sebuah novel dengan banyak keinginan, yang pertama adalah harapan. Jika kamu bisa melewati intimidasi harapan ini, kamu memiliki kesempatan untuk membuat ‘kekacauan harapan’ pembaca dan menghadirkan sesuatu yang tidak mereka sangka. Bagaimana pun istilahnya, ini adalah cara efektif untuk membuat pembaca jatuh cinta.

Ini memang terdengar aneh jika berbicara mengenai harapan pembaca dalam sekuel sebuah novel. Di satu sisi, pembaca berharap bahwa jalan cerita akan seperti yang mereka bayangkan. Namun jika ini benar-benar terjadi, mereka kehilangan ketertarikan dan antusiasme. Sebaliknya jika cerita berjalan seperti yang tidak mereka sangka, pembaca justru menyukainya.

Nah, bagaimana cara mengakalinya?

Tidak ada opsi yang lain selain bermain dengan harapan pembaca, menyodorkan plot twist bisa menjadi salah satu caranya. Kamu membuat seakan-akan apa yang pembaca imajinasikan dalam sekuel terjadi, namun pada perkembangannya justru sangat berbeda dengan bayangan mereka.

Ini terdengar menarik, tapi memang itulah cara yang sudah terbukti sukses dalam setiap sekuel novel yang berhasil.

5. Hadirkan Setidaknya Satu Karakter Baru yang Hebat

woman on rock platform viewing city
Photo by picjumbo.com on Pexels.com

Tips menulis sekuel novel yang hebat selanjutnya adalah sesuatu yang sangat praktis, yaitu; masukkan setidaknya satu karakter utama baru yang sangat berkesan dalam cerita. Yakni seseorang yang tidak seperti karakter mana pun yang pernah pembaca temui dalam novel sebelumnya.

Trik selanjutnya adalah dengan mencoba membuat karakter baru ini berbeda dengan tokoh utama ceritamu. Buat tokoh baru tersebut memiliki kesan yang hebat namun ia sama sekali tidak sama dengan tokoh protagonis. Cara ini pada banyak kasus, hampir menjamin bahwa cerita akan terasa lebih segar.

Dalam aplikasinya, ini bisa lebih dari sekedar kebalikan tokoh protagonis cerita.

Kamu bisa membuat karakter yang benar-benar baru dalam dunia cerita melalui kehadirannya dalam sekuel. Karakteristik, sifat, masa lalu dan ciri fisiknya pun dapat kamu eksplorasi untuk menghasilkan satu atmosfir cerita yang lebih fresh, kuat dan membuat ‘surprise’ bagi pembaca.

6. Jangan Takut untuk Melepaskan Karakter Tercinta

Memang benar pembaca tertarik pada sekuel sebuah novel karena karakternya atau tokoh ceritanya. Tetapi jika kamu sebagai penulis menambahkan karakter baru yang memiliki peran besar dengan karakteristik yang mengesankan, maka sulit bagi karakter yang pertama untuk menjalani perannya dalam cerita secara sempurna.

Sebuah sekuel novel dengan cerita yang menampilkan dua karakter protagonis tidak bisa untuk penulis kembangkan dengan maksimal. Akan selalu muncul distraksi ketika satu karakter lebih dominan daripada yang lain. Namun hal ini justru dapat berkembang menjadi lebih buruk ketika kedua karakter justru tampil serupa dan membuat alur menjadi bias.

Jadi jalan keluarnya ketika kamu ingin menampilkan sesuatu yang benar-benar segar dalam sekuel sebuah novel maka jangan ragu untuk membuat keputusan yang drastis.

Dan ketika ini berfokus pada dilematis antara karakter baru dan karakter lama, maka jatuhkan pilihan pada karakter lama untuk kamu buang. Ini tidak berarti kamu harus membunuhnya dalam cerita, atau menghilangkannya secara totalitas dalam bangunan alur. Namun intinya adalah kamu membuat porsi peran sang karakter menjadi lebih banyak berkurang.

7. Identifikasi Apa yang Membuat Buku Pertama Istimewa, Lalu Tawarkan Lebih Banyak Lagi

Tips Menulis Sekuel Novel

Kamu mungkin menilai bahwa ini bertentangan dengan tips sebelumnya. Tapi bagaimana pun ini adalah sesuatu yang penting untuk kamu ketahui ketika menulis sekuel sebuah novel yang menarik.  Jadi, meskipun sekuel penting untuk mengguncang segalanya, penting juga untuk mengingat apa yang membuat pembaca jatuh cinta kepada novelmu yang pertama.

Menambahkan karakter baru, mencampuradukkan taruhannya, dan bahkan sedikit mengubah genre adalah langkah yang menarik. Tetapi mengkhianati pembacamu adalah langkah yang bisa berakibat sangat buruk.

Bayangkan begini;

Pada novel yang pertama kamu menulis sebuah cerita romantis dengan alur yang penuh emosional bagi pembaca, dan ini membuat mereka jatuh cinta. Pada penulisan sekuelnya, jangan mengkhianati pembaca dengan misalnya mengubah jalan cerita menjadi thriller, horor atau justru komedi.

Intinya adalah; pertimbangkan tentang apa dari buku pertamamu yang membuatnya begitu sukses sehingga layak ada sekuelnya?

Apa sebenarnya yang pembaca rasakan dan mengapa? Apakah itu cara penulisannya? Ataukah itu karena tema ceritanya? Karakternya? Alurnya? Atau justru karena itu merupakan cara pandang baru tentang genre lama yang membosankan?

Cobalah untuk menunjukkan dengan tepat di mana keajaiban yang menarik bagi pembaca itu terjadi, dan berikan penghormatan kepadanya dalam sekuel novelmu yang kedua. Setelah itu lakukan apa yang kamu bisa untuk mengguncang segalanya untuk menjadikannya lebih baik. Dan itu adalah tips menulis sekuel novel yang terakhir untuk kamu praktikkan.

BACA JUGA:

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts