5 Tips Sederhana Menulis Cerita Fantasi Urban

Cerita Fantasi Urban

Cerita fantasi urban adalah salah satu sub genre fantasi yang paling populer. Ciri khas paling mencolok dari sub genre urban fantasy adalah penggunaan setting perkotaan kontemporer sebagai latar terjadinya kisah magis dalam cerita. Seperti halnya cerita balas dendam, fantasi urban juga mampu merangkul banyak genre penulisan fiksi.

Nah, jika kamu tertarik menulis sebuah cerita dengan model fantasi urban seperti ini, artikel ini saya persembahkan untuk kamu.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Cara Menulis Cerita Fantasi Urban dalam 5 Tips Sederhana

Arti sederhana fantasi urban adalah sebuah cerita magis atau supranatural yang menggunakan setting perkotaan modern atau lingkungan urban sebagai latar tempat dan waktu terjadinya cerita.

Berdasarkan pengertian ini, fantasi urban hampir mirip dengan fiksi kontemporer. Hanya saja kehadiran unsur fantasi dalam cerita akan membuat sub genre ini menjadi lebih istimewa dari sisi spesifikasinya. Namun dari sisi lingkungan tempat dan waktu sebagai setting, keduanya bisa sangat berdekatan.

Perbedaan khusus lain adalah setting fiksi kontemporer yang bisa saja tidak terjadi di wilayah perkotaan. Tapi di desa, di pegunungan, di pantai atau dimana saja yang masih aktual dengan culture kontemporer. Sementara dalam cerita urban fantasy, setting tempatnya akan selalu ada dalam lingkungan perkotaan.

Pengertian sub genre fantasi urban terdengar sangat sederhana, bukan?

Nah, ini tidak linear dengan menuliskannya. Membuat cerita urban fantasy bisa menjadi tantangan yang serius jika kamu belum terbiasa.

Untuk itulah kamu dapat menggunakan 5 tips berikut dalam melakukannya.

1. Bangun Setting yang Menarik

Cerita Fantasi Urban

Mungkin aspek terpenting dari fantasi urban adalah settingnya. Nah, untuk itulah pada tips yang pertama kamu harus berinvestasi dengan membangun setting yang menarik dan mampu mendukung bangunan cerita dengan sempurna.

Entah kamu ingin membuat latar ceritamu terjadi di kota besar, pinggiran kota atau tempat lain di lingkungan perkotaan, dunia setting harus mampu mendukung semua aspek cerita. Termasuk konflik, karakter dan juga alurnya.

Penting juga untuk kamu mempertimbangkan faktor imersif ketika membangun setting ini. Artinya bagaimana kamu mampu membangun setting perkotaan dalam cerita yang mampu mengaburkan batasan antara dunia realistis dengan dunia fantasi yang akan menjadi ruh cerita kamu nantinya.

Nah supaya lebih mudah dalam membangun setting ini, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan;

  • Luangkan waktu untuk membangun setting cerita yang benar-benar tepat dan dapat membantu kamu dalam proses penulisan ceritanya kemudian. Dalam proses ini kamu benar-benar merencanakan deskripsi lengkap kota yang menjadi setting ceritamu. Luasnya, bagunannya, gedung-gedungnya, taman kotanya, wilayah pinggirannya sampai pusat kriminalitasnya.
  • Dapatkan inspirasi dari kota-kota yang nyata untuk kamu imajinasikan menjadi latar belakang ceritamu. Kamu bisa membayangkan kota Jakarta, New York, Dubai, London, bahkan kota kecil sekalipun. Pikirkan segala unsur yang menyusun kota tersebut mulai dari bangunan, jalanan, penduduk, kebisingan hingga baunya.
  • Gunakan aplikasi google maps atau aplikasi peta lain yang bisa memberikan gambaran lebih komplit perkotaan yang menjadi setting cerita.
  • Atau bangun kota alternatif dengan menjadikan salah satu kota yang kamu sukai sebagai bahan dasarnya. Kembangkan sendiri imajinasimu tentang sebuah kota yang sempurna untuk menjadi background cerita.

2. Seimbangkan Unsur Fantasi (Magic) dan Realitas

Sihir atau magic adalah salah satu elemen yang penting dalam setiap cerita fantasi, tidak terkecuali untuk urban fantasi.

Namun, fantasi urban berbeda dari subgenre fantasi lainnya seperti fantasi epik yang lebih kompleks. Dalam penulisan sastra fiksi urban, ada kebutuhan untuk memberikan keseimbangan antaras aspek magis dengan elemen realitas.

Jika banyak cerita fantasi dongeng yang membangun dunia cerita dengan karakter yang memahami dunia mereka penuh dengan kekuatan supranatural, maka urban fantasi tidak demikian. Dalam cerita fantasi urban, karakter dan masyarakat memiliki pola yang lebih realistis dan sesuai dengan kondisi umum dalam kehidupan normal.

Elemen tentang sihir, paranormal, supranatural dan kekuatan-kekuatan ajaib mungkin tidak terlihat dengan sangat kentara dalam urban fantasy. Sangat mungkin bagi penulis untuk membuat hal-hal ajaib dalam cerita tersembunyi di antara kesibukan masyarakat perkotaan dengan hedonisme dan privacy mereka yang tinggi.

Arti pentingnya adalah; bagaimana pun kamu membangun hal-hal magic dalam dunia fantasi urban, itu selalu harus bergandengan dengan dunia yang realistis. Antara keajaiban yang fantastic dan realitas dunia yang normal harus seimbang.

Itu adalah bagian yang menjadi kunci keberhasilannya.

3. Jangan Tinggalkan Adegan Pertarungan

Nah, ini adalah salah satu rahasia penting ketika kamu membuat cerita fantasi, yaitu; selalu tambahkan adegan pertarungan sebagai warna cerita.

Entah itu adegan pertarungan yang mendebarkan atau adegan kejar-kejaran melalui jalan-jalan kota, menyuntikkan banyak aksi ke dalam ceritamu adalah tips pentingnya. Dengan cara ini pembaca akan lebih terpuaskan dan memberikan semangat untuk terus menyibak halaman buku untuk mengikuti kelanjutan cerita.

Selain dapat menciptakan kegembiraan bagi pembaca serta membantu plot bergerak maju, masih ada beberapa manfaat lain saat kamu memasukkan adegan aksi. Adegan pertarungan dan kejar-kejaran juga adalah cara untuk mengeksplorasi konflik dan ketegangan yang sekaligus mengembangkan karakter atau penokohan cerita.

Meskipun demikian, kamu juga harus bisa mengatur ritme ceritamu dalam fantasi urban.

Artinya; walaupun pembaca menyukai adegan aksi yang menegangkan, kamu juga tidak bisa membuatnya selalu dalam kondisi seperti itu.

Ada kalanya kamu juga harus memasukkan adegan yang lembut dan slow. Ini selain mampu memberi waktu bagi pembaca untuk bernapas, juga mampu memberi kamu kesempatan untuk merencanakan ketegangan dalam cerita selanjutnya.

4. Tambahkan Inovasi untuk Sesuatu yang Klise

Semua genre penulisan fiksi memiliki kecendrungan risiko untuk klise dan menjadi terlalu umum, begitu pula dengan  fantasi urban. Nah, pertanyaannya kemudian adalah; bagaimana membuatnya menjadi berbeda?

Hal pertama yang harus kamu ketahui sebagai penulis adalah; klise sama sekali bukan sebuah dosa. Tapi klise yang tidak kamu ikuti dengan kreativitas dan inovasi akan berujung dengan bencana. Dan itu juga berlaku untuk penulisan cerita fantasi urban.

Kamu boleh misalnya mengusung kiasan (trope) cerita yang umum dan klise seputar cinta segitiga dalam genre fiksi romantis. Dalam urban fiksi, bagian klise dari cinta segitiga adalah antara seorang gadis manusia dan dua makhluk astral. Itu adalah sesuatu yang sudah umum terjadi, jadi tugas kamu adalah bagaimana meracik bahan baku yang klise itu menjadi sesuatu yang lebih kreatif dan menarik bagi pembaca.

Menggunakan trope dalam penulisan sama sekali bukan hal yang buruk. Beberapa pembaca justru mengharapkan trope dalam cerita fiksi yang mereka baca karena telah merasa akrab dengan premis semacam itu. Namun jika kiasan ini tidak mengalami perubahan sama sekali, maka pembaca akan merasa bosan dan jenuh.

Untuk menghindari membosankan pembacamu dengan sesuatu yang telah mereka lihat ratusan kali sebelumnya, identifikasi ide cerita apa pun yang kamu gunakan dengan inovasi dan kreativitas. Pastikan kamu menjelajahi setiap bagian cerita tersebut dengan cara yang lebih segar dan orisinal.

Misalnya, jika ceritamu melibatkan makhluk gaib atau mitologis yang telah penulis lain gunakan secara berlebihan (seperti vampir atau manusia serigala),beranikan dirimu untuk menyajikan pandangan baru atau konsep ulang makhluk-makhluk itu.

Atau jika kamu memiliki imajinasi yang lebih menarik, coba buat baru sama sekali konsepnya.

5. Jika Memungkinkan, Tulis dalam Bentuk Serial

Cerita Fantasi Urban

Tips terakhir dalam menulis cerita urban fantasi ini adalah sesuatu yang unik.

Umumnya, para pembaca cerita urban fantasi baik dalam bentuk novel atau pun cerpen tidak mengharapkan sebuah cerita mandiri yang berdiri sendiri. Menurut kebiasaannya, urban fantasi akan jauh lebih menarik bagi pembaca jika ia hadir dalam bentuk serial atau berseri.

Dalam penulisan cerita urban fantasi, ada kecendrungan pembaca untuk berinteraksi lebih banyak dengan latar belakang, konflik dan karakter yang sama secara berulang kali. Nah ini hanya bisa kamu wujudkan dengan membuat cerita tersebut tersaji dalam bentuk serial.

Jadi prinsip pentingnya dalam tips yang terakhir ini adalah dengan mengidentifikasi cerita yang kamu tulis kemudian mengajukan sebuah pertanyaan; Mungkinkah ia bisa hadir dalam bentuk serial?

Jika memang memungkinkan maka investasikan waktumu sebagai penulis untuk memperluas dunia cerita dengan membagun ruang lingkua penulisan fantasi urban yang lebih luas.

BACA JUGA:

Tingkatkan skill menulismu

Yuk, gabung di Kelas Menulis Online Penulis Gunung dan keterampilan menulismu akan naik satu level

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts

%d blogger menyukai ini: