Membuat Konflik Cerita Manusia Melawan Alam Dalam Novel

Manusia Melawan Alam

Konflik manusia melawan alam berlangsung sejak lama, baik dalam karya sastra maupun dalam kehidupan yang nyata. Hanya ada sedikit manusia di dunia yang benar-benar mampu untuk hidup selaras, bersahabat dan bersatu dengan alam. Namun dalam penulisan cerita sastra, bahkan yang bersahabat dengan alam pun dapat berubah menjadi berlawanan.

Jadi, apa sebenarnya konflik cerita manusia melawan alam tersebut?

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Pengertian Konflik Cerita Manusia Melawan Alam

Konflik manusia melawan alam adalah ketika tokoh protagonis, baik sendiri atau bersama dengan karakter lain, secara langsung bertentangan dengan kekuatan alam. Ada beberapa peristiwa atau situasi di alam yang menyebabkan terjadinya masalah. Jika lebih dari satu karakter cerita yang terpengaruh, maka tokoh cerita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut.

Meskipun demikian, manusia versus alam tidak berarti bahwa tidak akan ada tokoh antagonis dalam cerita. Karakter antagonis masih akan tetap ada, namun konflik utamanya adalah kondisi alam itu sendiri. Ini dapat hadir dalam berbagai bentuk seperti badai, tsunami, gunung meletus, banjir atau apa saja yang biasa hadir dalam sastra.

Pada kondisi tertentu, konflik karakter melawan alam kadangkala terjadi karena ada unsur alam yang menjadi rintangan untuk menghalangi jalan tokoh protagonis untuk mencapai tujuannya.

Pada kesempatan yang lain, kamu mungkin akan melihat bahwa alam sendiri mewakili ‘protagonis’ dalam cerita. Sementara manusia dan apa yang mereka lakukan menjadi antitesisnya. Konflik manusia berlawanan dengan alam secara etimologi tidak hanya berarti alam berlawanan dengan manusia secara personal, tapi juga bisa manusia dalam pengertian secara keseluruhan.

Hakikat Manusia Melawan Alam Sebagai Tema atau Konflik Cerita

Source: MoviefieldNYC

Sebenarnya dalam penulisan cerita fiksi, manusia melawan alam bukanlah sebuah tema, tapi konflik. Kamu bisa menulis tentang tema perjuangan, tentang kematian dan cinta, atau tema romantisme dan masa remaja, atau tema tulisan apa pun juga, yang dapat kamu kombinasikan dengan konflik manusia melawan alam.

Antara tema dan konflik dalam cerita ada perbedaan yang signifikan. Konflik mendorong keseluruhan bangunan cerita seperti karakter dan alur untuk bergerak dan bertindak. Sedangkan tema adalah makna keseluruhan dari sebuah cerita. Tema dapat penulis sampaikan melalui berbagai elemen cerita seperti karakter, latar, dan konflik.

Dalam menulis konflik person versus alam semesta, ada banyak tema yang mungkin saja muncul. Tema berkolaborasi dengan konflik untuk menyempurnakan cerita, termasuk konflik manusia melawan alam semesta. Keduanya bekerjasama untuk memberikan pesan kepada pembaca.

Beberapa Jenis Konflik dalam Penulisan Fiksi

Manusia versus alam hanyalah salah satu jenis konflik. Ada tujuh jenis konflik utama yang lain dan menjadi konflik sentral dalam berbagai penulisan karya fiksi. Ketujuh konflik ini dapat menjadi ide dasar cerita yang hebat terlepas dari apa pun jenis genre dan media tempat berceritanya.

Tujuh konflik utama tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Manusia melawan manusia (karakter versus karakter)
  2. Manusia melawan masyarakat (tokoh cerita versus masyarakat)
  3. Manusia melawan alam
  4. Manusia melawan supranatural (tokoh cerita versus kekuatan supranatural)
  5. Manusia melawan teknologi (karakter melawan teknologi)
  6. Manusia melawan diri sendiri (tokoh cerita melawan dirinya sendiri)
  7. Manusia melawan takdir (karakter cerita melawan takdir)

Beberapa Sub Konflik Manusia Melawan Alam

Konflik dalam cerita terbagi dalam dua kategori besar, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Semua konflik selain manusia melawan diri sendiri termasuk dalam konflik eksternal yang artinya kekuatan yang dilawan oleh tokoh cerita berasal dari luar diri ia sendiri.

Manusia versus alam adalah konflik eksternal yang sangat baik untuk sebuah cerita karena berbagai alasan. Pertama; karena ada banyak cara bagi alam untuk dapat memberikan masalah bagi karakter ceritamu

Jika karakter cerita menghadapi bencana alam misalnya, maka pilihannya juga kaya seperti: tornado, angin topan, banjir, tsunami, badai salju, longsoran salju, letusan gunung berapi, badai debu, kebakaran hutan dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan kamu mengidentifikasi jenis konflik versus alam mana yang paling tepat untuk kamu gunakan dalam cerita, berikut 5 jenis sub konflik yang paling umum dalam penulisan konflik manusia versus alam.

1. Bencana Alam (Natural)

Manusia Melawan Alam
Source: Medium

Jenis konflik manusia bertentangan alam yang pertama adalah bencana alam. Ini adalah jenis konflik yang sederhana dan mudah bagi setiap orang untuk membaca arah ceritanya.

Dalam konflik yang mengetengahkan bencana alam, manusia dipaksa untuk menghadapi alam yang sedang murka dan hadir dalam bentuk bencana. Bencana ini sendiri dapat terjadi secara alami atau karena ulah manusia, semuanya dapat menjadi magnet cerita yang bagus.

Badai, tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir bandang, tsunami, gempa bumi dan lain sebagainya, adalah beberapa contoh yang bisa kamu gunakan untuk membangun konflik dalam konteks bencana alam.

2. Bencana Alam karena Ulah Manusia

Secara khusus dalam konflik ini, alam berubah menjadi tidak ramah karena tindakan manusianya. Jadi, ada perbuatan manusia yang menyebabkan ketidakseimbangan pada alam yang kemudian berujung pada bencana yang membahayakan manusia dan entitas mereka.

Efek dari upaya umat manusia untuk mengendalikan alam adalah konflik lain yang muncul dalam kehidupan nyata dan dalam cerita. Ini bisa hadir dalam bentuk misalnya; pertanian berlebihan, penggundulan hutan, pengurasan sumber daya, dan polusi yang semuanya dapat menjadi ide cerita.

Misalnya kamu menulis satu masyarakat yang menggunakan pestisida berlebihan yang tidak hanya membunuh hama, namun juga memusnahkan makluk hidup lain sebagai penyeimbang. Buntut dari hal ini, kemudian kamu dapat menambahkan ledakan satu populasi yang tak terkendali yang kemudian membuat kehidupan manusia justru menjadi hancur.

3. Upaya Bertahan Hidup di Lingkungan yang Tidak Bersahabat

Saat karakter menghadapi perlawanan atau perjuangan di alam, seperti bertahan hidup di lingkungan baru yang tidak bersahabat, ini bisa menjadi cara yang bagus untuk mengeksplorasi konflik dan tema lain yang lebih bersifat internal.

Kekuatan alam dalam hal ini dapat menjadi metafora untuk konflik batin.

Cerita yang mengetengahkan upaya survival di alam bebas, hutan belantara, tengah laut atau padang yang gersang adalah bagian dari konflik alam melawan manusia untuk sub konflik yang satu ini.

Intinya ketika manusia terpaksa untuk melakukan segala upaya untuk bertahan hidup dalam lingkungan keganasan alam yang baru ia masuki, maka jenis ini juga dapat menjadi bagian dari upaya survival di lingkungan yang tidak bersahabat.

4. Lingkungan Apokaliptik atau Pasca Apokaliptik (Kiamat)

Source: Wallpaper Better

Jenis cerita yang paling akrab dengan sub konflik ini adalah distopia. Kamu bisa membangun sebuah kondisi yang memberikan gambaran bagaimana tantangan yang harus tokoh cerita hadapi untuk hidup dalam lingkungan apokaliptik yang mengerikan.

Pemicu kiamat dalam konteks ini tentu saja bukan kiamat dalam pengertian terminologi agama. Ini adalah kiamat dengan definisi kehancuran alam semesta dan bumi karena suatu musibah global yang sangat parah.

Misalnya kamu bisa menulis cerita tentang dunia pasca perang nuklir, pasca pandemi yang membunuh 90% penduduk dunia, atau pasca tabrakan meteor yang hebat. Nah upaya tokoh cerita untuk hidup dalam lingkungan yang mengerikan itulah konflik utamanya nanti.

5. Keterbatasan Sumber Daya Alam

Subkonflik yang terakhir dari manusia melawan alam adalah keterbatasan sumber daya alam yang memaksa manusia untuk berusaha, berjuang dan bertarung untuk sumber daya yang tersisa. Sebagai penulis misalnya kamu bisa membayangkan bagaimana jika tidak ada air tawar lagi yang layak minum di suatu daerah sehingga masyakarat memperebutkan sumber air terakhir yang tersisa.

Keterbatasan sumber daya yang masih ada di alam adalah masalah bagus untuk memulai cerita. Kamu bisa mengeksplorasi keterbatasan sumber daya pokok yang tidak bisa diperbaharui atau bahkan sesuatu yang lebih signifikan daripada hal tersebut.

Kekeringan dapat menjadi bencana sekaligus eksploitasi yang berlebihan, dan juga bisa kamu hubungkan menjadi satu bencana karena keterbatasan sumber daya alam. Habisnya batu bara, minyak bumi, perebutan sumber pangan dan lain sebagainya dapat menjadi konflik yang bagus untuk memulai cerita.

Beberapa Contoh Konflik Manusia Melawan Alam dan Cerita Novel dan Film

Manusia Melawan Alam
Source: Mubi

Ada banyak sekali contoh konflik manusia versus alam yang dapat kamu temukan dengan mudah baik dalam film maupun novel.

Jika kamu tertarik mengangkat konflik ini dalam tulisanmu pula, membaca atau melihat beberapa contoh berikut ini dapat memberikan kamu perspektif yang lebih kaya mengenai konflik yang satu ini.

1. The Old Man and the Sea (Ernest Hemingway)

Santiago, sang tokoh protagonis dalam novel ini, memiliki rasa hormat terhadap alam. Penghormatan itu telah memberinya mata pencaharian sebagai nelayan. Selain itu karakter Santiago juga menjadi personifikasi yang menarik untuk berbagai elemen dalam alam.

Namun konflik manusia melawan alam terjadi ketika ia harus melawan keganasana laut dan ikan raksasa untuk mendapatkan kembali statusnya yang hilang di tengah masyarakat. Santiago terpaksa berjuang ketika hasil tangkapannya berusaha dicuri oleh sekawanan hiu.

Tema yang menjadi ilustrasi konflik ini adalah tentang perjuangan dan kegigihan.

2. Dune (Frank Hebert)

Meski cerita dalam novel ini sarat dengan intrik politik dan kritik sosial, inti konfliknya adalah lingkungan. Dan tentu saja karena itu ia termasuk dalam kategori manusia versus alam.

Lingkungan setiap planet membentuk fitur peradabannya, dan kelangkaan air adalah titik plot utama. Pesan keseluruhannya adalah bahwa manusia dan alam akan selalu bertentangan. Dan pada akhirnya yang satu akan selalu menghancurkan yang lain.

3. Merapi Barat Daya (Anton Sujarwo)

Manusia Melawan Alam

Tema novel ini tentang petualangan, pencarian jati diri dan romantisme, tapi konfliknya tetap adalah manusia melawan alam. Tokoh antagonis juga ada dalam novel, namun itu penulis gunakan untuk memberikan kesan yang lebih hebat tentang pertarungan tokoh cerita dengan alam.

Longsoran besar di gunung Merapi akibat letusan freatik, jatuhnya pendaki yang memanjat tebing dan runtuhnya salah satu puncak Merapi adalah ilustrasi alam yang menjadi konflik utama cerita dalam novel ini.

4. Cast Away

Konflik manusia melawan alam terjadi ketika karakter utama yang pemerannya adalah Tom Hank selamat dari kecelakaan pesawat dan harus bertahan hidup di sebuah pulau terpencil.

Tema akal manusia dan keinginan untuk bertahan hidup dieksplorasi saat tokoh protagonis belajar bertahan hidup di pulau itu dan kemudian menemukan jalan pulang.

Selain perjuangan bertahan hidup, konflik ini juga mengeksplorasi tema alam sebagai alat untuk menghubungkan kembali dengan apa yang penting dalam perjalanan hidup protagonis.

5. Twister

Film Twister adalah contoh yang menyenangkan dari cerita manusia versus alam, khususnya bencana alam.

Cerita dalam film ini mengikuti sekelompok pemburu badai. Mereka bertekad untuk menangkap gambaran yang lebih komplit dari dalam angin tornado yang sedang mengamuk.

Saat tornado menjadi semakin kuat dan mematikan, film ini menunjukkan betapa berbahayanya mengejar tujuan yang mustahil secara sembarangan. Selain itu film ini juga menunjukkan kehancuran yang dapat terjadi akibat keputusan seperti itu.

Tingkatkan skill menulismu

Yuk, gabung di Kelas Menulis Online Penulis Gunung dan keterampilan menulismu akan naik satu level

BACA JUGA:

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts

%d blogger menyukai ini: