8 Jenis Tokoh Antagonis dalam Cerita dan Cara Membuatnya

Jenis Tokoh Antagonis

Dari Sauron dalam The Lord of the Rings hingga Ja’far dalam kisah Aladdin, cerita fiksi penuh dengan tokoh penjahat yang tak terlupakan. Dalam penulisan cerita fiksi ada beberapa jenis tokoh antagonis yang penulis hadirkan untuk menghidupkan keseluruhan dunia cerita. Semakin menarik antagonisnya, semakin menarik pula karakter protagonis mampu mengesankan pembaca.

Nah, apa saja jenis tokoh antagonis dalam penceritaan fiksi?

Saya akan mengajak kamu untuk membahasnya dalam artikel berikut ini.

Kamu butuh ghost writer profesional untuk menyelesaikan pekerjaanmu?

Jenis-jenis Tokoh Antagonis dalam Cerita yang Paling Populer

Setiap kisah tentang Bawang Putih membutuhkan Bawang Merah, setiap kisah tentang Puteri Salju membutuhkan Penyihir Jahat. Kehadiran tokoh jahat atau antagonis dalam cerita adalah hal yang sangat fundamental. Karakter protagonis tidak dapat berkembang dengan sempurna jika tidak ada tokoh jahat yang menemaninya.

Fungsi utama tokoh antagonis dalam cerita adalah membuat karakter utama cerita berkembang dengan memberinya tantangan, kesulitan dan kendala untuk ia lewati. Dengan tantangan tersebutlah, karakteristik tokoh protagonis dapat berkembang dengan baik sehingga ada perubahan besar ketika ia muncul pada awal cerita dan ia tampil pada ending cerita.

Perkembangan karakter seperti ini populer dengan istilah busur karakter. Dan busur karakter tidak bisa terwujud tanpa konflik, sementara konflik terbesar dalam cerita itu harus hadir dari tokoh antagonis.

Nah jenis tokoh antagonis sendiri dalam cerita fiksi dapat kamu bedakan setidaknya dalam 8 tipe berikut ini;

1. Antagonis Anti Villain (Anti-Penjahat)

Source: Comic Vine

Jenis pertama dari penjahat dalam sebuah cerita adalah kebalikan dari anti-hero dalam protagonis. Anti-villain mudah untuk kita artikan sebagai tokoh antagonis yang memiliki motivasi simpatik atau karakteristik yang menarik.

Seperti halnya seorang protagonis anti-hero yang merupakan seorang yang seolah-olah baik namun dengan kecendrungan jahat atau tidak bermoral. Maka anti villain adalah seorang antagonis yang mungkin memiliki tujuan mulia yang dapat pembaca benarkan atau bahkan ia memiliki sisi baik untuk pembaca hormati. Walau sesungguhnya ia adalah seorang penjahat.

Contoh antagonis anti villain misalnya adalah tokoh Hannibal Lecter dalam The Silence of the Lambs (yang pemerannya adalah Anthony Hopkins) atau Draco Malfoy dari serial Harry Potter karya JK Rowling.

2. Antagonis Binatang Buas

The beast atau binatang buas dalam artian ini adalah penjahat klasik yang bertujuan untuk meneror dan mengalahkan tokoh utama cerita.

Pada banyak cerita, beast sebagai antagonis memiliki makna literal sebagai binatang buas dalam arti yang sesungguhnya. Penjahat jenis ini tidak dapat dijelaskan secara spesifik dan biasanya muncul pada genre horor atau fiksi ilmiah.

Hiu dalam film Jaws, T-rex dalam film Jurassic Park, atau makhluk pemangsa manusia dan pembunuh dalam Predators termasuk dalam kategori jenis antagonis beast ini.

3. Antagonis Pembully

Ini adalah jenis antagonis yang secara langsung berperan sebagai lawan protagonis. Pola dasar dari antagonis pembully ini adalah dengan kecendrungan karakternya yang suka menyakiti, menindas, kejam dan tega.

Antagonis jenis pembully juga memiliki peluang untuk menjadi tokoh yang semakin kejam dan jahat seiring waktu. Dalam sinetron dan film-film Indonesia, kita akan paling banyak menemui antagonis atau penjahat dengan tipe pembully seperti ini.

4. Antagonis Mesin

Jenis Tokoh Antagonis
Source: Greenscene

Hakikatnya ada persamaan yang nyaris identik antara jenis antagonis mesin dengan antagonis binatang buas atau the beast. Namun perbedaan utama dan paling mencolok adalah bahwa antagonis dengan karakteristik mesin merupakan rekonstruksi teknologi. Pada banyak cerita, penjahat mesin ini juga tidak bernyawa, tidak memiliki rasa sakit, perasaan takut atau kondisi emosional lainnya.

Antagonis tipe mesin ini sering hadir dalam cerita thriller fiksi ilmiah. Contoh antagonis ini misalnya adalah Ultron dalam Avengers: Age of Ultron. Selain itu robot pembunuh dalam film The Terminator juga dapat masuk dalam kategori ini.

5. Antagonis Biang Kerok

Selain biang kerok, kita dapat menggunakan istilah dalang atau the mastermind untuk jenis antagonis satu ini. Dalam aksinya sebagai tokoh jahat, antagonis ini melawan karakter protagonis dengan rencana brilian.

Antagonis mastermind biasanya adalah seorang insinyur berbakat dengan rencana jenius jahat yang mencoba mengalahkan protagonis secara mental. Jadi, antagonis biang kerok tidak berfokus mengalahkan protatonis secara fisik seperti beast atau mesin.

Contoh antagonis mastermind misalnya adalah Lex Luthor dalam Superman atau Hans Gruber dalam Die Hard.

6. Antagonis Jelmaan Iblis

Ini adalah jenis antagonis yang biasanya hadir dalam genre fiksi fantasi ataupun super hero. Penjahat dalam antagonis jelmaan iblis merefresentasikan dari kejahatan itu sendiri. Antagonis seperti ini pada umumnya memberikan sedikit ruang bagi pengembangan karakter dan setting.

Seperti antagonis pada umumnya, antagonis jelmaan iblis juga berperan untuk memberikan rintangan bagi perjalanan protagonis mencapai tujuannya. Contoh antagonis jenis ini misalnya adalah Sauron dalam The Lord of the Ring atau Darth Vader dalam Star Wars.

7. Antagonis Antek (Kaki Tangan)

Antagonis jenis ini biasanya bekerja pada antagonis yang lebih besar seperti antagonis mastermind dan antagonis jelmaan iblis. Tokoh penjahat antek benar-benar menjadi eksekutor pekerjaan-pekerjaan kotor dalam sebuah kejahatan.

Pada umumnya antagonis ini memiliki peran fungsional sebagai teman karib penjahat yang lebih kuat. Pengabdian antagonis antek ia lakukan dalam bentuk kekuatan fisik dan kejahatan yang lainnya. Ia bertugas sebagai pelaksana rencana tokoh antagonis biang kerok untuk menghalangi jalan tokoh utama cerita.

Azog dan Bolg dalam trilogi The Hobbit termasuk dalam kategori antagonis antek atau henchman ini.

8. Antagonis Fanatik

Jenis Tokoh Antagonis
Source: Youtube

Tokoh jahat fanatik biasanya memiliki dorongan ideologi ekstrim dalam aksi yang ia lakukan. Ideologi ini bisa saja adalah agama atau keyakinan moral yang menyimpang yang memberi mereka energi untuk menjalankan misi mereka dalam kejahatan.

Ada banyak contoh tokoh jahat dengan dorongan seperti ini, namun salah satu yang paling ikonik adalah pembunuh berantai John Doe dalam film Seven.

BACA JUGA:

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts