Ringkasan Cerita Mahabharata dan Epos Sastra Hindu Budha

Ringkasan Cerita Mahabharata

Salah satu sastra yang populer pada masa Hindu Budha di Indonesia adalah cerita Mahabharata dan Ramayana. Kedua sastra ini sangat terkenal bagi masyarakat Indonesia hingga hari ini. Nah, artikel kali ini secara khusus akan menampillkan ringkasan cerita Mahabharata. Untuk ringkasan cerita Ramayana, Insya Allah akan ditampilkan pada artikel selanjutnya.

Nah, bagaimanakah sebenarnya ringkasan cerita Mahabharata ini?

Ringkasan Cerita Mahabharata

Ringkasan Cerita Mahabharata

Nama-nama seperti Pandawa, Yudhistira, Krisna, Arjuna, dan lain sebagainya, tentu adalah nama yang sangat dikenal bagi masyarakat Indonesia. Namun darimanakah sebenarnya nama-nama seperti itu berasal?

Ternyata nama-nama tersebut berasal dari legenda atau tokoh Mahabharata. Sebuah cerita yang ditulis pada masa kerajaan Hindu Budha dan menjadi sastra puncak pada masa itu. Secara ringkas, berikut jalan cerita dalam Epos Mahabharata tersebut.

Kemelut Kerajaan Hastinapura

Syantanu, Raja Hastinapura pergi berburu. Di perburuan ia bertemu seorang wanita cantik di tepi sungai. Dia dijadikan permaisuri. Dengan permaisuri ini Syantanu mempunyai seorang ajudan bernama Bhisma. Setelah melahirkan, Bhisma dan permaisuri menghilang.

Bhisma mempunyai dua orang istri yaitu Ambika dan Ambalika. Dari Ambika lahir Dhestarastra, yang matanya buta. Ambalika mempunyai putera yang bernama Pandu. Pandu dinobatkan menjadi raja Hastinapura karena abangnya Dhestarasta buta.

Pandu mempunyai dua istri Kunti dan Madri namanya. Dan Kunti Pandu mempunyai 3 orang putra yaitu Yudhistira, Bhrahma, dan Arjuna. Dari Permaisuri Madri, Pandu memperoleh 2 orang anak kembar Nakula dan Sadewa. Keluarga Pandu dinamakan Pandawa. Setelah Pandu mangkat, kakaknya, Dhestarasta diangkat menjadi raja. Dhestarasta punya putra antara lain Duryodhana. Duryodhana merasa benci kepada saudaranya para Pandawa karena Pandawa lebih unggul dari padanya. Untuk mendidik putra-putranya, termasuk putra Pandu, Destrarata menunjuk Dorna seorang guru yang sangat ahli dalam berbagai strategi pemerintahan. Dorna mengajar mereka dalam berbagai keahlian terutama strategi menghadapi peperangan.

Ringkasan Cerita Mahabharata

Sayembara Pandawa vs Kurawa

Suatu ketika, raja mengadakan sayembara untuk melihat kemampuan putra- putranya. Terjadilah perang antara Pendawa lawan Kurawa, Pandawa dipimpin oleh Bhima, dan Kurawa dipimpin oleh Duryodhana. Peperangan terjadi begitu hebat sehingga timbul kekhawatiran Dorna akan terjadi perang yang sebenarnya, sayembara dihentikan.

Selesai sayembara, Dorna menuntut kepada muridnya untuk membunuh Drupada raja Pancala yang tidak mau mengikuti petunjuk Dorna. Ternyata Arjuna dan Pandawa berhasil menangkap Drupada, sedangkan Duryodhana tidak berhasil. Duryodhana semakin benci kepada pihak Pandawa dan berniat membalas dendam.

Raja berminat untuk menobatkan Yudhistira putra Pandu untuk menggantikannya menjadi raja di Hastinapura. Hal ini memang layak, karena pada hakikatnya, ia sebenarnya hanya menggantikan Pandu menjadi raja. Tetapi niat raja ini tidak mendapat sambutan putranya sendiri. Duryodhana. Raja pun, sebenarnya mulai merasa iri kepada para Pandawa.

Berbagai muslihat dilakukan oleh Duryodhana untuk mengalahkan Pandawa dan istana. Tetapi Pandawa tetap terpelihara dari marabahaya yang ditujukan kepada mereka. Duryodhana akhirnya mengakui keunggulan Pandawa lalu membagi bagian kerajaan untuk Pandawa. Kalangan Pandawa mengambil hutan balantara sebagai bagiannya, tetapi tanah ini subur. Mereka mengolah hutan menjadi tempat tinggal mereka dan mendirikan rumah, bahkan istana yang megah Hutan belantara menjadi negeri yang kaya raya. Yudhistira dinobatkan menjadi raja. Duyodhana semakin membenci Pandawa. la mencari jalan untuk menjatuhkan Yudhistira dan para Pandawa lainnya. Duryodhana mengetahui kelemahan Yudhistira, yaitu suka berjudi.

Perjudian Yudhistira versus Sakuni

Pertaruhan Judi antara Yudhistira dengan Sakuni, seorang raja yang pandai berjudi diadakan. Yudhistira kalah. Harta Pandawa habis terkuras karena judi. Para Pandawa akhirnya menjadi hamba sahaya bagi kaum kurawa.

Dhestarasta tidak sampai hati melihat keluarga Pandawa diperlakukan demikian. Pandawa dan keluarga dikorbankan dengan syarat harus dibuang ke hutan selama dua belas tahun. Masa persembunyian selama dua belas tahun mereka lalui. Menuntut janji raja untuk mengembalikan kerajaan kepada mereka setelah persembunyian yang mereka lakukan. Dan pihak Kurawa, Dhestarasta, Bhisma, Dorna menyuruh Duryodhana memenuhi janji. Tetapi ia tidak mau. Maka terjadilah perang yang hebat, selama 18 hari. Kedua kubu sama kuat.

Ringkasan Cerita Mahabharata

Arjuna bimbang menghadapi peperangan itu. la merasa bersalah karena ia harus berperang melawan saudaranya sendiri, orang tuanya, dan pamannya sendiri, Krisna seorang yang sangat bijaksana menguatkan hati Pandawa mengenai makna berperang Pandawa akhirnya menang berperang setelah mengalahkan Dorna, guru mereka, yang memimpin pasukan Kurawa. Yudhistira diangkat menjadi raja di Hastinapura.

Setelah beberapa lama, Dhestarasta meninggal menyusul Krisna, dan para Pandawa lainnya. Parikesit, cucu Arjuna, akhirnya menjadi raja di Hastinapura. Tidak lama kemudian, ia meninggal digigit ular. Anaknya melakukan upacara korban ular untuk membunuh semua ular. Pada waktu upacara korban ular ini, hadir Vyasa, penyair yang terkenal. Digubahlah Mahabharata sebagai suatu cerita yang bernilai tinggi, yang dinamakan epos Mahabharata.

Kesimpulan dan Sumber

Nah, itu adalah ringkasan cerita Mahabharata yang merupakan salah satu sastra puncak pada masa Hindu Budha di Indonesia. Cerita ini bahkan sudah pula dibuat dalam bentuk film Mahabharata yang menunjukkan tingginya popularitas cerita ini bagi masyarakat Indonesia.

Oh ya, ringkasan kisah Mahabharata di atas bersumber dari buku Sejarah Sastra Universitas Terbuka.

Jika kamu ingin mendapatkan cerita Mahabharata lengkap dan tidak hanya ringkasannya saja, kamu tentu bisa mendapatkan bukunya pada tautan di bawah ini.

Download Cerita Mahabharata (Klik Disini)

Kamu butuh ghost writer profesional untuk menuliskan sesuatu yang penting bagimu?


A Wan Bong

Anton Sujarwo

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga tutor kelas menulis. Saya telah menulis 40 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Tulisan dan karya saya yang lain dapat dibaca pula pada beberapa tautan berikut;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *