7 Tips Membuat Tokoh Antagonis dalam Cerita

Tokoh Antagonis adalah

Dalam setiap cerita, tokoh antagonis adalah tokoh yang membuat tokoh protagonis menjadi pahlawan, karena itu ia harus ditetapkan lebih dulu. Tokoh protagonis memang menjadi karakter yang mewakili gambaran ideal para pembaca, namun gambaran itu sendiri tidak akan terwujud tanpa adanya tokoh antagonis.

Sayangnya bagi beberapa penulis pemula, tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki sifat jahat dan buruk, hampir selalu seperti itu.

Ini tidak sepenuhnya salah, namun jika gambarannya hanya sedangkal itu, tokoh antagonis tidak lebih dari penghias sebuah cerita dan akan sangat mudah untuk dilupakan setelahnya.

“Tanpa tokoh antagonis, tokoh protagonis tidak akan bisa bisa menjadi pahlawan dalam sebuah cerita.”

A Wan Bong

Nah, kali ini saya akan mengajak kamu untuk melihat bagaimana membuat tokoh antagonis yang kuat dan menarik. Karakter antagonis yang tidak hanya menjadi musuh bagi protagonis, namun juga mampu membangun dunia cerita menjadi lebih sempurna.

Bagaimana caranya?

Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

7 Tips Membuat Tokoh Antagonis Menjadi Super Keren dalam Cerita

Source: Unsplash

Jika tokoh protagonis adalah tokoh cerita yang selau identik dengan segala sifat terpuji dan mulia, maka antagonis adalah sebaliknya. Setidaknya itu adalah gambaran sederhana yang awam mengenai karakter tokoh dalam cerita.

Tetapi, benarkah demikian?

Sebenarnya tidak juga, terutama jika kamu adalah seorang penulis atau pembaca yang ingin karakter dalam ceritamu yang tidak itu-itu saja.

Dalam praktik yang lebih mendasar, tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai tokoh yang menghalangi dan merintangi protagonis dalam mencapai tujuan cerita. Esensinya  adalah; apa yang menjadi latar belakang deksripsi karakter antagonis tersebut supaya perannya dalam cerita menjadi sempurna?

Nah, untuk kamu yang sedang menulis cerita novel atau pun hanya sekedar cerpen dan berniat menghadirkan satu karakter antagonis yang tidak biasa, tips berikut sangat layak untuk kamu lakukan.

1. Beri Tokoh Antagonis Motivasi yang Kuat

tokoh antagonis adalah
Source: Unsplash

Hal pertama yang harus kamu pikirkan ketika menetapkan watak tokoh adalah motivasi mereka haruslah kuat. Baik ia adalah tokoh protagonis mau pun antagonis, motivasi mereka harus sangat kuat.

Motivasi adalah apa yang mendorong karakter antagonis dalam melakukan aksinya. Jika kamu membuat ia ingin membunuh tokoh protagonis dalam cerita, maka berikan ia alasan yang kuat mengapa ia melakukannya.

Dan ingat, kebencian semata yang tidak beralasan tidak menarik untuk menjadi motivasi seorang antagonis.

Ada sebuah dorongan besar yang memaksa tokoh antagonis untuk melakukan aksinya merintangi tokoh protagonis mencapai tujuan. Hal ini bisa saja karena dendam kesumat lama, rasa iri hati yang parah, atau karena tokoh protagonis sendiri menghalangi jalan karakter antagonis untuk mencapai tujuannya.

Hal yang harus kamu ingat dalam tips yang pertama ini adalah berikan motivasi yang kuat dalam peran mereka.

Beberapa motivasi antagonis yang menarik dan dapat kamu adopsi misalnya adalah;

  • Motivasi cinta dan hasrat seksual.
  • Motivasi tugas dan kehormatan.
  • Motivasi keluarga.
  • Motivasi status dan ketenaran.
  • Motivasi karena ketakutan
  • Motivasi karena keinginan untuk balas dendam dan lain sebagainya.

2. Tunjukkan Bahwa Tokoh Antagonis Memiliki Luka Masa Lalu

tokoh antagonis adalah
Photo by Engin Akyurt on Pexels.com

Contoh watak tokoh antagonis yang cukup populer misalnya adalah Joker, karakter antagonis yang kemudian menjadi mastermind kejahatan dalam film Batman. Dapatkah kamu menyebutkan alasan mengapa karakter Joker itu menarik?

Ya, salah satu adalah karena masa lalunya yang sulit.

Ketika menggambarkan tokoh antagonis adalah tokoh yang bersifat jahat dan kejam, kamu tidak dapat membuat hal itu terjadi dengan sekonyong-konyong. Dibutuhkan sebuah proses yang membentuk karakter antagonis menjadi jahat dan mengerikan.

Memberikan gambaran masa lalu yang sulit akan membantu pembaca untuk memahami mereka. Pada perkembangannya adalah, pembaca dapat mengerti mengapa karakter antagonis dapat berubah menjadi jahat.

Kondisi trauma masa kecil, terlahir dari keluarga broken home, dibully, pernah mengalami pelecehan seksual, dipaksa untuk melalukan kejahatan dan lain sebagainya, adalah beberapa jenis masa lalu sulit yang bisa kamu adaptasikan dalam latar belakang mereka.

3. Bangun Emosional Tokoh Antagonis yang Masuk Akal

tokoh antagonis adalah
Photo by Evelyn Chong on Pexels.com

Sekali lagi, jangan menciptakan tokoh antagonis yang bertindak jahat tanpa alasan yang jelas. Jangan biarkan ia membunuh orang-orang hanya karena ia suka melakukannya.

Ada sebuah alasan yang jelas dan perasaan emosional yang kuat mengapa orang jahat dapat berubah menjadi jahat. Berikan pandangan kepada pembaca bahwa apa yang dilakukan antagonist adalah sesuatu yang benar menurut pandangannya.

Ingat juga ungkapan yang mengatakan bahwa tokoh antagonis adalah tokoh yang baik dalam prinsipnya. Tokoh antagonist adalah tokoh protagonis dalam dunianya.

Penting bagi kamu untuk menyusun sebuah cerita yang masuk akal mengapa karakter antagonist memiliki emosional yang jelas atas prilakunya. Ini memiliki korelasi pula dengan memberinya masa lalu dan motivasi yang sulit sebagai dorongan untuk bertindak. Hanya saja dalam tips yang ketiga ini adalah pastikan emosi itu adalah sesuatu yang jelas dan logis.

4. Buat Tokoh Anatagonis Seolah Tidak Terkalahkan

tokoh antagonis adalah
Photo by Ronu00ea Ferreira on Pexels.com

Tips selanjutnya untuk menciptakan tokoh antagonis yang tak terlupakan bagi pembaca adalah dengan membuat mereka hampir tidak terkalahkan.

Perhatikan bagaimana gambaran karakter Thanos dalam film superhero Avengers. Atau lihat bagaimana Lord Voldemort dalam serial Harry Potter. Bangun sebuah kompleksitas kekuatan, keunggulan dan kelebihan dalam karakter antagonis yang tidak dimiliki oleh tokoh protagonis. Dengan cara ini akan muncul persepsi dalam benak pembaca bahwa ia mungkin saja tidak dapat dikalahkan.

Kamu mungkin bertanya; bagaimana memberikan keunggulan tak terkalahkan pada karakter antagonist untuk tema cerita yang bukan superhero seperti itu?

Bahkan untuk cerita romantis pun kamu bisa menciptakan karakter antagonis yang memukau.

Caranya klasik dan sangat umum dilakukan dalam lintas cerita masa lalu.

Berikan tokoh antagonismu banyak keunggulan seperti penampilan fisik yang sempurna, limpahan materi, kepintaran, kedudukan yang tinggi, latar belakang yang kuat dan lain sebagainya.

Kamu tentunya dapat dengan mudah menemukan contoh antagonis dengan gambaran seperti ini, bukan?

5. Memiliki Hubungan yang Kuat dengan Tokoh Protagonis

Source: Unsplash

Ada sebuah koneksi yang kuat terjalin antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis dalam cerita. Kamu dapat membuat koneksi yang mengikat seperti itu dan menemukan celah untuk menempatkannya dengan baik.

Kamu tentu masih ingat dengan karakter Lord Voldemort yang membunuh orang tua Harry Potter dan memberikan luka di kening Harry, kan?

Pada perkembangan cerita, apa yang dilakukan oleh Lord Voldemort dan luka di kening Harry terus membuat keduanya terhubung. Ini adalah salah satu contoh hubungan yang menarik antara antagonis dan protagonis.

Ingat kembali bahwa tokoh antagonis adalah orang yang memerankan karakter untuk merintangi jalan tokoh protagonis. Namun di sisi lain, tokoh antagonist juga adalah tokoh kunci yang membuat tokoh protagonis tampil menjadi pahlawan.

Dengan istilah yang agak dramatis harus dikatakan bahwa tanpa tokoh antagonist, tokoh protagonist bukanlah siapa-siapa.

6. Buat Tokoh Antagonis Memiliki Beberapa Sifat yang Hebat

tokoh antagonis adalah
Photo by Dinielle De Veyra on Pexels.com

Kemudian yang harus kamu lakukan untuk membuat tokoh antagonis menjadi hebat dan tidak terlupakan dalam novelmu adalah dengan memberikan ia beberapa sifat hebat yang layak untuk dipuji.

Bagaimana maksudnya?

Sederhana saja, jangan melulu secara dangkal memaknai bahwa karakter antagonis adalah tokoh yang penuh sifat kejahatan semata. Akan tetapi, berikan pula mereka salah satu sifat yang layak untuk dihormati dan dikagumi oleh pembaca.

Sifat yang seringkali menjadi ciri-ciri karakter antagonis adalah jahat, licik, iri hati, dendam, curang, dan lain sebagainya. Ketahuilah, ini adalah sifat-sifat rendah yang terlalu umum. Sebagai antagonis, sifat-sifat semacam tidak akan membuat tokoh antagonis dalam novelmu berbeda dengan yang tokoh antagonis lainnya.

Nah, supaya lebih menarik berikan pula sifat hebat untuk tokoh antagonismu seperti keberanian, kecerdasan, rela berkorban, pantang menyerah, teguh dan lain sebagainya.

7. Dapatkan Role Model Tokoh Antagonis dari Kehidupan Nyata

tokoh antagonis adalah
Photo by August de Richelieu on Pexels.com

Tips terakhir yang bisa kamu aplikasikan untuk menciptakan karakter antagonis yang kuat dalam cerita adalah dengan mengambil role model dalam kehidupan nyata.

Kamu pastinya mengetahui antagonis dalam kehidupan nyata yang bisa kamu lihat di koran, televisi atau internet, kan? Mereka bisa saja adalah seorang pengacara yang jahat, politisi tamak yang korup dan pemakan uang rakyat, predator seksual yang menyamar menjadi tokoh agama, atau apa pun saja.

Dapatkan gambaran penuh orang-orang seperti ini secara spesifik mulai dari sepak terjangnya, detail karakternya, ciri-ciri fisiknya dan lain sebagainya.

Akan tetapi pastikan kamu membuatnya fiksi dengan menyamarkan nama atau identitas asli mereka. Kamu tentunya tidak ingin dituntut karena antagonis yang kamu tulis dalam novelmu terlihat sangat identik dengan seseorang dalam kehidupan nyata, bukan?

BACA JUGA:

Wujudkan Impianmu Menjadi Penulis Bersama Kelas Menulis Online Penulis Gunung ID

Jika kamu adalah salah satu orang yang tertarik menjadi penulis, menumpahkan pengalamanmu dalam lembar buku dan kata-kata, maka saatnya kamu bergabung bersama kelas menulis online Penulis Gunung ID.

Pilih kelas yang paling cocok dan pastikan karyamu terbit hingga menjadi buku.



Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 15 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau  mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:


Related Posts